Kanker payudara merupakan penyebab utama kedua kematian akibat kanker pada wanita. Berdasarkan data Global Cancer Observatory tahun 2022, terdapat penambahan 66.271 (16,2%) kasus baru kanker payudara di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 22.598 kasus. Daun kemangi (Ocimum basilicum Folium) diketahui memiliki berbagai efek farmakologis contohnya antiproliferatif. Namun, hingga saat ini belum diketahui komponen spesifik dalam daun kemangi yang berkontribusi terhadap efek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari senyawa daun kemangi yang berpotensi sebagai pengobatan untuk kanker payudara melalui metode penambatan molekuler. Berdasarkan aturan Lipinski, didapatkan hasil bahwa senyawa apigenin, luteolin, eugenol, cirsimaritin, cirsilineol, carvacrol, spathulenol, asam ursolat, linalool, dan asam rosmarinat memenuhi kriteria sebagai senyawa obat. Melalui studi penambatan molekuler didapatkan hasil cirsimaritin sebagai lead compound dengan energi ikatan sebesar -8.19 kcal/mol yang mendekati afinitas ikatan tamoxifen. Terdapat lima interaksi asam amino pada cirsimaritin yang mirip dengan tamoxifen, yaitu tiga ikatan hidrogen pada GLY A : 521; HIS A : 524; GLU A : 353 serta dua ikatan alkil berupa LEU A : 387 dan ILE A : 424. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cirsimaritin memiliki potensi sebagai antikanker payudara melalui penghambatan pada ESR. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar untuk pertimbangan modifikasi lanjutan cirsimaritin sebagai kandidat obat yang potensial.