Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Kualitas Tidur Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Indeks Massa Tubuh (Overweight) Pada Mahasiswa Angkatan 2022 Prodi Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Bandar Lampung Jannatia, Adelia Dwi; Djamil, Adrian Rival; Sudiadnyani, Niputu; Farich, Achmad
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.20392

Abstract

Indeks massa tubuh (IMT) yaitu satu di antara langkah sederhana guna mengamati status gizi individu. Sejumlah faktor yang dapat berdampak pada IMT yaitu kualitas tidur dan aktivitas fisik. Mahasiswa kedokteran sering menghadapi jadwal perkuliahan yang padat dan tuntutan akademik tinggi, yang mengurangi waktu tidur mereka dan mengganggu kualitas tidur. Hal ini bisa mengakibatkan ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada nafsu makan serta berisiko menaikkan berat badan. Selanjutnya, waktu kuliah yang banyak dihabiskan dengan duduk membuat mereka kesulitan untuk berolahraga, yang pada akhirnya dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi dan berisiko terjadi peningkatan IMT. Studi ini tujuannya untuk mengkaji hubungan antara kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan kejadian kelebihan IMT (overweight) pada mahasiswa angkatan 2022 Prodi Pendidikan Dokter Universitas Malahayati, Bandar Lampung, pada tahun 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik observasional analitik dan desain cross-sectional. Sejumlah 111 mahasiswa dipilih sebagai partisipan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran berat dan tinggi badan, serta dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF). Analisis statistik dilaksanakan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara kualitas tidur (p = 0,014) dan aktivitas fisik (p = 0,013) dengan kejadian indeks massa tubuh (overweight) pada mahasiswa angkatan 2022 Prodi Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2025.
Hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian demam berdarah dengue Khoisiah, Hidayatul; Sani, Nopi; Sudiadnyani, Niputu; Hermawan, Dessy
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 5 (2025): October Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i5.1355

Abstract

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus through the bite of the Aedes aegypti mosquito. DHF remains a public health problem in Indonesia. Several factors, such as age and gender, are suspected to influence DHF incidence. Purpose: To determine the relationship between age and gender and DHF incidence. Method: This quantitative analytical study used a cross-sectional approach conducted on 279 respondents. Data analysis was performed using univariate analysis to describe respondent characteristics and bivariate analysis using the Chi-Square test to examine the relationship between variables. Results: There was a significant relationship between age and DHF incidence (p = 0.013). Furthermore, most DHF cases were found in the 15-45 age group. Gender also showed a significant relationship with DHF incidence (p = 0.02), with males experiencing more DHF than females. Conclusion: There is a significant relationship between age and gender and DHF incidence.   Keywords: Age; Chi-square; Dengue Hemorrhagic Fever; Epidemiology; Gender.   Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kejadian DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Beberapa faktor seperti usia dan jenis kelamin diduga berpengaruh terhadap kejadian DBD. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan kejadian DBD. Metode: Penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 279. Analisis data dilakukan secara univariat untuk menggambarkan karakteristik responden dan bivariat menggunakan uji Chi-Square untuk menguji hubungan antara variabel. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian DBD (p=0.013). Selain itu sebagian besar kejadian DBD ditemukan pada kelompok usia 15-45 tahun. Jenis kelamin juga menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian DBD (p=0.002) dengan laki-laki lebih banyak mengalami DBD dibandingkan perempuan. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan jenis kelamin dengan kejadian DBD.   Kata Kunci: Chi-square; Demam Berdarah Dengue; Epidemiologi; Jenis Kelamin; Usia.
Hubungan Faktor Risiko Konsumsi Alkohol Terhadap Kejadian Sirosis Hepatis Di Rsud Dr.H. Abdoel Moeloek Wijaya, Agnes Putri; Djamil, Adrian Rival; Sudiadnyani, Niputu; Dharmawan, Akhmad Heru
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2025): Volume 12 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i1.16214

Abstract

Seìrosis hati adalah peìnyakit hati yang ditandai deìngan peìmbeìntukan jaringan parut dan nodul reìgeìneìratif dalam hati (Dipiro,2017). Kondisi ini meìnyeìbabkan peìrubahan beìntuk dan ukuran hati, diseìrtai deìngan peìningkatan teìkanan pada peìmbuluh darah dan beìrkurangnya aliran darah pada veìna porta. Keìrusakan hati yang signifikan meìrusak keìmampuan tubuh untuk meìmpeìrtahankan homeìostasis. Hal ini dapat meìnyeìbabkan beìrkurangnya reìgeìneìrasi hati dan keìmatian seìl-seìl hati. Pada peìminum alkohol kronis, dapat teìrjadi peìnumpukan produksi leìmak. Peìnumpukan leìmak ini, akan meìmbeìntuk sumbatan pada peìmbuluh darah kapileìr yang meìngeìlilingi seìl hati dan akan beìrakhir deìngan sirosis hati.
Hubungan Usia Ibu saat Hamil terhadap Jenis Kelamin Anak pada Keluarga di Wilayah Kua Rajabasa dan Kedaton Bandar Lampung Buaton, Lusi Setiawaty; Dalfian, Dalfian; Sudiadnyani, Niputu; S, Fonda Octarianingsih
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.641 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i7.10383

Abstract

ABSTRACT Age from being in the womb to the age of 19 years. Gender is defined differently from sex. Gender is determined by permanently attached biological organs whose functions cannot be exchanged. This is indicated by the differences in the anatomy and external genitalia in males and females. Differences in gender roles can lead to gender inequality, known by looking at the role in participating in an activity. The relationship between the age of the mother during pregnancy and the sex of the child in families in the KUA Rajabasa and Kedaton Bandar Lampung in 2023. Analytical observational methods with Retrospective methods and purposive random sampling techniques. In the results of the Chi Square test in the study, it was found that there was a significant   relationship between the age of the mother  at  the time of pregnancy of the first child and the sex of the first  child with a p-value = 0.003 (<0.05). Likewise, it is known that there is no significant relationship between the age of the mother at the time of pregnancy of the second child and the sex of the second child with p-value =0.243 (> 0.05). There was a relationship between the age of the mother at the time of pregnancy of the first child and the sex of the first child but for the second child there was no relationship between the age of the mother at the time of pregnancy of the second child and the sex of the second child in the KUA Rajabasa and Kedaton areas in 2023. Keyword: Sex, Mother's Age During Pregnancy  ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO) Anak adalah usia sejak berada di dalam kandungan hingga usia 19 tahun. Gender didefinisikan secara berbeda dari jenis kelamin. Jenis kelamin ditentukan oleh organ biologis yang melekat secara permanen yang fungsinya tidak bisa dipertukarkan.  Ditunjukkan dengan adanya perbedaan dari anatomi dan genitalia eksterna laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran gender dapat menimbulkan ketidaksetaraan gender, diketahui dengan melihat peran dalam berpartisipasi di suatu kegiatan. Hubungan usia ibu saat hamil terhadap jenis kelamin anak pada keluarga di wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton Bandar Lampung tahun 2023. Metode observasional analitik dengan metode Retrospektif dan teknik pengambilan purposive random   sampling. Pada hasil uji Chi Square pada penelitian diketahui ada hubungan yang signifikan antara usia ibu saat hamil anak pertama terhadap jenis  kelamin anak pertama  dengan  p-value = 0.003 (<0.05). Demikian juga diketahui tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu saat  hamil anak kedua terhadap jenis kelamin anak kedua dengan p-value = 0.243 (>0.05). Didapatkan hubungan antara usia ibu saat hamil anak pertama terhadap jenis kelamin anak pertama akan tetapi pada anak kedua tidak terdapat hubungan antara usia ibu saat hamil anak kedua terhadap jenis kelamin anak kedua di wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton tahun 2023.kata kunci: jenis kelamin, usia ibu saat hamil