Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DURASI SCREEN TIME DENGAN GANGGUAN BAHASA EKSPRESIF ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK PELANGI HATI Pinilih, Astri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i6.15638

Abstract

Gangguan bahasa ekspresif merupakan jenis keterlambatan bahasa yang sering didapatkan pada anak. Penggunaan screen time yang berlebihan sering dikaitkan dengan gangguan bahasa ekspresif pada anak.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara screen time dengan gangguan bahasa ekspresif pada anak. Desain penelitian cross sectional digunakan untuk mencari hubungan antara kedua variabel. Penelitian dilakukan di Klinik Tumbuh Kembang Anak Pelangi Hati Bandar Lampung. Data yang didapatkan di olah dengan bantuan software SPSS 24 for Windows dan dianalisi bivariat dengan uji Chi-Square. Penelitian ini memperoleh 170 subjek. Sebagian besar subjek jenis kelamin laki-laki (53,5%), berusia 3 sampai 4 tahun (45,9%), dengan durasi screen time lebih dari 2 jam (56,5%). Hasil analisis hubungan antara screen time terhadap gangguan bahasa ekspresif menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik (p=0,02). Terdapat hubungan antara durasi screen time dengan gangguan bahasa ekspresif pada anak. 
Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Terhadap Daya Tahan Kardiovaskular Pada Siswa Kelas V-VI Di MIN 2 Tanggamus, Provinsi Lampung Khaerunisa, Hana Nadya; Nurmalasari, Yesi; Mustofa, Festy Ladyani; Pinilih, Astri
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 2 (2025): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i2.19877

Abstract

Daya tahan kardiovaskular adalah kemampuan sistem peredaran darah dalam memenuhi kebutuhan oksigen otot selama aktivitas fisik. Faktor yang memengaruhi daya tahan ini adalah aktivitas fisik dan status gizi, yang diukur melalui Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U). Penurunan aktivitas fisik pada anak-anak di Indonesia berdampak pada menurunnya daya tahan kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, aktivitas fisik, dan daya tahan kardiovaskular pada siswa kelas V–VI di MIN 2 Tanggamus tahun 2024. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 81 siswa, dipilih secara purposive dari total 102 siswa. Data dikumpulkan melalui pengukuran tinggi dan berat badan, kuesioner PAQ-C, serta tes kebugaran multistage. Uji statistik menggunakan korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif lemah antara status gizi dan daya tahan kardiovaskular (r= 0,236; p= 0,034) yang berarti signifikan secara statistik. Selain itu, terdapat korelasi positif yang kuat antara aktivitas fisik dan daya tahan kardiovaskular (r= 0,696; p= 0,000). Kesimpulannya, daya tahan kardiovaskular siswa kelas V–VI di MIN 2 Tanggamus tahun 2024 dipengaruhi oleh status gizi dan tingkat aktivitas fisik.
Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kepercayan Diri Pada Siswa-Siswi Kelas X Sma Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019/2020 Lutfianawati, Dewi; Triswanti, Nia; Pinilih, Astri
ANFUSINA: Journal of Psychology Vol. 4 No. 1 (2021): ANFUSINA: Journal of Psychology
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajp.v4i1.6041

Abstract

Latar Belakang : kepercayaan diri adalah sebagai suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri, interaksi sosial, konsep diri, berani mengungkapkan pendapatnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah dukungan sosial. Dukungan sosial yaitu adanya interaksi yang ditunjukan dengan memberikan bantuan dukungan secara emosional ,penghargaan, instrumental, informasional.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial terhadap kepercayaan diri pada siswa-siswi Kelas X Sma Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur 2019/2020.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional menggunakan teknik total sampling sebanyak 120 sampel yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria esklusi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2020. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. Data statistik uji pearsonn menggunakan SPSS versi 20.Hasil penelitian : didapatkan responden penelitian berjumlah 120 siswa-siswi dengan  tingkat kepercayaan diri sedang berjumlah 75 responden (62,5%) dan kepercayaan diri tinggi berjumlah 45 responden (37,5). Tingkat dukungan sosial tinggi berjumlah 120 responden (100%). Analisis statistic menggunakan uji pearsnn menunjukkan p-value sebesar 0,000 dengan uji korelasi  sebesar 0,429.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial terhadap kepercayaan diri pada siswa-sisiwi SMA Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur 2019/2020. Dukungan Sosial Mempengaruhi Kepercayaan Diri Sebesar 18%.
Hubungan Kontak Tuberkulosis (Tb) Pada Anak Dan Kondisi Hunian Dengan Stunting Di Puskesmas Panjang Bandar Lampung Azahra, Shifa; Sjahriani, Tessa; Rafie, Rakhmi; Pinilih, Astri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2025): Volume 12 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i1.17417

Abstract

Penularan Tuberkulosis (TB) pada anak dapat melalui kontak dengan pasien TB dewasa dan juga dipengaruhi oleh kepadatan hunian. Kejadian TB pada anak yang tidak terdeteksi dapat menganggu tumbuh kembang anak bahkan dapat menjadi penyebab terjadinya stunting. Anak yang memiliki riwayat kontak TB berisiko 4 kali lipat menderita stunting dengan kondisi hunian yang tidak memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontak TB pada anak dan kondisi hunian dengan stunting di Puskesmas Panjang Bandar Lampung tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional anailtik dengan 100 sampel anak yang diambil secara purposive sampling di Puskesmas Panjang Bandar Lampung. Data dianaisis menggunakan uji Spearman. Analisis univariat menunjukkan mayoritas anak yang mengalami stunting berusia 12-35 bulan (66%) dengan distribusi jenis kelamin seimbang (laki-laki 50%, perempuan 50%). Sebanyak 81% anak mengalami stunting, 52% tinggal di hunian tidak padat, dan 63% memiliki riwayat kontak TB. Anaisis bivariat dengan uji Spearman menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi  hunian dengan kejadian stunting (p 0,114) maupun antara kontak TB dengan kejadian stunting (p 0,157).
Analisis Perkembangan Anak Dengan Sindrom Down Di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Martadinata, Vanila; Pinilih, Astri; Silvia, Eka
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.19935

Abstract

Sindrom Down mempengaruhi proses pertumbuhan otak dan fisik anak, yang berakibat pada penundaan dalam perkembangan mereka, keterbatasan kapasitas intelektual, serta meningkatkan peluang terjadinya berbagai masalah kesehatan tertentu. Anak dengan sindrom Down menghadapi kendala fungsional dan organik sistemik, yang mengakibatkan mereka membutuhkan waktu dua sampai tiga kali lebih lama untuk mencapai tingkat perkembangan tertentu dibandingkan dengan anak tanpa gangguan tersebut. Penelitian ini bermaksud melaksanakan analisis perkembangan anak dengan sindrom down di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2023. Metode yang diterapkan merupakan penelitian Deskriptif. Kelompok populasi mencakup anak sindrom down di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 151 orang. Adapun sampel terpilih mencapai 61 responden. Proses pengambilan data tersebut menggunakan instrumen DDST II secara langsung. Metode statistik yang diterapkan ialah uji Chi-Square. Temuan memperlihatkan rangkaian frekuensi anak dengan sindrom down di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung mengenai aspek perkembangan motorik kasar menunjukkan kategori Delay sebesar 70,6%, aspek perkembangan motorik halus berada pada kategori Delay mencapai 75,4%, aspek perkembangan bahasa memperlihatkan kategori Delay sebanyak 63,9%, serta aspek perkembangan personal sosial tergolong kategori Delay sejumlah 63,9%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat perkembangan anak dengan sindrom down di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2023 termasuk kategori Delay.
Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Keterlambatan Perkembangan Global Pada Anak Di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Sulistio, Muhammad; Pinilih, Astri; Ladyani, Festy
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.18921

Abstract

Adanya keterlambatan yang cukup berarti pada dua atau lebih domain perkembangan merupakan diagnostik untuk Keterlambatan Perkembangan Global (GDP). Hingga tahun 2016, 7.512,6 dari 100.000 anak Indonesia (7,51%) mengalami keterlambatan atau gangguan perkembangan. Data ini dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tujuan penelitian ntuk mengetahui faktor risiko pada anak dengan keterlambatan perkembangan global. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian di RSUD dr.H.Abdoel Moeloek pada bulan Desember 2023 sampai bulan Februari 2024. Populasi seluruh anakj dengan kbatan perkembangan global yang menjalani terapi dibagian tumbuh kembang anak, dengan sampel 42 responden, dengan menggunakan tekhnik purposive sampling. Hasil penelitian faktor usia paling tinggi usia 21-40 bulan sebanyak 36 responden (42,9%), faktor jenis kelamin paling banyak perempuan sebanyak 46 responden (54,8%), faktor resiko kejadian Asfiksia sebanyak 64 responden (76,2%), faktor resiko kejadian sepsis yang paling banyak tidak sepsis sebanyak 45 responden (53,6%), faktor resiko kejadian hipotiroid sebanyak 60 responden (71,4%).  Kesimpulan Diketahui ada hubungan antara asfiksia p-value (0,01) , sepsis p-value (0,016), dan hipotirod kongenital p-value (0,016) terhadap   kejadian keterlambatan perkembangan global.
Anak Usia 3 Tahun Dengan Gastroenteritis Akut Disertai Dehidrasi Ringan Sedang Dan Tonsilofaringitis Akut : Laporan Kasus Pinilih, Astri; Saragih, Jovani Ruth Nadia; Rosa, Yolanda; Sitinjak, Fransisca Jaquline; Yuswanita, Ajeng; Barinda, Mayla Fikhansa; Triana, Muhamad Afgan; Rizky, Hidayatul; Farida, Nesti Diah
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.20190

Abstract

Latar Belakang: Gastroenteritis akut (GEA) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas pada anak, dengan dehidrasi sebagai komplikasi yang sering terjadi. Tonsilofaringitis akut (TFA) juga merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang umum pada anak-anak. Kombinasi kedua kondisi ini dapat menjaga kondisi klinis pasien dan membutuhkan tatalaksana yang tepat. Laporan Kasus: Anak berusia 3 tahun datang dengan keluhan demam naik turun selama tiga hari, disertai mual, muntah, batuk, pilek, badan lemas, dan nafsu makan menurun. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda dehidrasi ringan hingga sedang, bibir kering, serta hiperemis pada dinding faring dengan pembesaran tonsil T2/T2. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan neutrofil dan keton dalam urin, yang mengindikasikan kemungkinan dehidrasi. Diagnosa yang ditegakkan adalah GEA dengan dehidrasi ringan-sedang dan TFA. Pasien mendapatkan terapi rehidrasi intravena, antipiretik, antiemetik, antibiotik, serta suplementasi zinc dan probiotik. Setelah beberapa hari perawatan, kondisi pasien membaik, dengan penurunan frekuensi muntah dan diare, serta peningkatan nafsu makan. Kesimpulan: Penatalaksanaan yang cepat dan tepat pada kasus GEA dengan dehidrasi serta TFA sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Terapi rehidrasi, suportif, dan farmakologis sesuai indikasi dapat mempercepat proses pemulihan pasien. 
Faktor-faktor yang Memengaruhi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Nursyafitri, Annisa; Herlina, Nina; Pratama, Sandhy Arya; Pinilih, Astri
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.3296

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) hingga kini masih menjadi masalah yang cukup kompleks dan mendapat perhatian khusus di berbagai negara. Pasalnya, BBLR memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan berat lahir >2500 g. WHO menyebutkan bahwa sekitar 96% kasus BBLR terjadi di negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi BBLR di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2022 dengan metode observasional analitik melalui pendekatan cross sectional atau potong lintang . Hasil analisis statistic menggunakan uji chi square diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu, paritas, dan pekerjaan ibu (p<0,05) dengan kejadian BBLR. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa usia ibu, paritas, dan pekerjaan ibu memengaruhi kejadian BBLR.
CEGAH DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA TULUNG SARI, BANDAR NEGERI SEMUONG, TANGGAMUS Pinilih, Astri; Pangaribuan, Betseba Natalia; Fernanda, Nyoman; Aisyah, Ainayya Dinari; Damayanti, Alfina Risma; Rahayu, Lutfi Indah; Sariwulan, Ratri; Alim, Wafa; Yolivia, Shera; Maharany, Ridha Ayu; Amin, Fauzurrahman Al
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.26030

Abstract

Infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, termasuk dalam famili Flaviviridae dan terdapat 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, serta DEN-4. Insidens infeksi dengue meningkat dramatis secara global dan diperkirakan 390 (284–528) juta orang setiap tahunnya mulai asimtomatis sampai 96 (67–136) juta di antaranya bermanifestasi klinis, khusus pada dua dekade terakhir terjadi peningkatan kasus hingga 8 kali lipat. Tujuan dari kegiatan ini ialah mengetahui tingkat pengetahuan dari masyarakat mengenai DBD. Metode pelaksanaan yang digunakan ialah berupa penyuluhan yang terdiri dari presentasi dan tanya jawab. Hasilnya Dengan adanya program penyuluhan tentang DBD pada masyarakat ini meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab, dampak dan cara mencegah DBD yang pada akhirnya akan dapat menurunkan angka prevalensi kejadian DBD tersebut.
CEGAH DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA TULUNG SARI, BANDAR NEGERI SEMUONG, TANGGAMUS Pinilih, Astri; Pangaribuan, Betseba Natalia; Fernanda, Nyoman; Aisyah, Ainayya Dinari; Damayanti, Alfina Risma; Rahayu, Lutfi Indah; Sariwulan, Ratri; Alim, Wafa; Yolivia, Shera; Maharany, Ridha Ayu; Amin, Fauzurrahman Al
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28557

Abstract

Infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, termasuk dalam famili Flaviviridae dan terdapat 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, serta DEN-4. Insidens infeksi dengue meningkat dramatis secara global dan diperkirakan 390 (284–528) juta orang setiap tahunnya mulai asimtomatis sampai 96 (67–136) juta di antaranya bermanifestasi klinis, khusus pada dua dekade terakhir terjadi peningkatan kasus hingga 8 kali lipat. Tujuan dari kegiatan ini ialah mengetahui tingkat pengetahuan dari masyarakat mengenai DBD. Metode pelaksanaan yang digunakan ialah berupa penyuluhan yang terdiri dari presentasi dan tanya jawab. Hasilnya Dengan adanya program penyuluhan tentang DBD pada masyarakat ini meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab, dampak dan cara mencegah DBD yang pada akhirnya akan dapat menurunkan angka prevalensi kejadian DBD tersebut.