Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Kappa Carrageenan Powder terhadap Kinerja Marshall Campuran Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb) Nadhirah Salsabila Luthfitawati; Ghaniya Khanni Anata; Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.; Rahayu Kusumaningrum, ST., MT., M.Sc.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara dengan persediaan Asbuton terbesar di dunia. Namun, sampai saat ini penggunaannya belum optimal dikarenakan kandungan bitumen dalam Asbuton yang sulit keluar dari rongga antara mineral. Kappa Carrageenan merupakan salah satu bahan aditif yang menghasilkan gel yang kaku sehingga dapat membantu sebagai bahan pengikat tambahan dan dapat mengatasi kelemahan Asbuton. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hasil dari substitusi Asbuton dalam campuran Laston Lapis Aus (AC-WC) serta penambahan Kappa Carrageenan Powder. Penelitian ini menggunakan wet process dengan penambahaan kadar Kappa Carrageenan Powder sebesar 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%. Analisis dilakukan dengan uji Marshall dan dilanjutkan dengan pengolahan data. Didapatkan niali optimum penambahan Kappa Carrageenan Powder sebesar 3% dengan KAO aspal sebesar 6.5% dengan peningkatan VFA sebesar 2%, stabilitas sebesar 29%, MQ sebesar 70% dibandingkan dengan campuran tanpa bahan tambahan (aditif). Namun, untuk nilai VIM, VMA, serta kelelehan (flow), mengalami sedikit penurunan namun masih dalam batas spesifikasi yang ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan Kappa Carrageenan Powder memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap bebean lalu lintas dan cocok digunakan untuk beban lalu lintas berat.
Pengaruh Penambahan Serat Kappa Carrageenan terhadap Kinerja Marshall pada Campuran (AC-WC ASB) Cecaria Kurnia dewi; Jasmine Ayu Penggalih; Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.; Rahayu Kusumaningrum, ST., MT., M.Sc.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki aspal alam melimpah, aspal buton (asbuton) dari Pulau Buton dengan cadangan 600 juta ton, yang dapat menggantikan sebagian aspal minyak meski kualitasnya lebih rendah dan perlu ditingkatkan dengan penambahan serat kappa carrageenan yang diolah menggunakan sunflower oil pengujian Marshall dilakukan untuk menentukan pengaruh dan kadar optimum. Serat kappa carrageenan dibuat dengan microfluidic device, kadar aspal optimum 6,5%, dan serat ditambahkan sebesar 1%, 3%, 5%, serta 7% dari berat aspal dengan panjang serat 1 cm analisis dilakukan menggunakan grafik pita untuk mengetahui kadar optimum. Hasil menunjukkan kadar optimum serat kappa carrageenan pada campuran AC-WC Asb adalah 7%, dimana penambahan 1%-3% menurunkan VIM dan VMA, tetapi pada 3%-7% meningkat; VFA naik pada 1%-3% dan turun pada 3%-7%; stabilitas meningkat seiring kadar serat naik, sementara nilai flow menurun.
Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Filter Rokok terhadap Kinerja Marshall Campuran AC-WC Asb Paskoalinda Fyta Aprilya; Akmal Yusuf Ziyad Abqori; Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.; Rahayu Kusumaningrum, ST., MT., M.Sc.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkerasan jalan memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, ketergantungan terhadap aspal impor menjadi tantangan tersendiri, padahal Indonesia memiliki potensi besar dari Aspal Buton (Asbuton) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, limbah filter rokok mengandung serat selulosa asetat yang sulit terurai namun berpotensi sebagai bahan tambah dalam campuran aspal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat selulosa filter rokok terhadap kinerja Marshall campuran AC-WC Asb. Dilakukan pembuatan benda uji dengan variasi penambahan serat sebesar 4%, 5%, dan 6% dari berat total aspal yang digunakan. Data pengujian yang didapat lalu diuji secara statistik untuk memastikan signifikansi pengaruh serat selulosa terhadap kinerja Marshall. Penelitian ini menghasilkan nilai KAO sebesar 6,5% dan nilai variasi penambahan variasi kadar serat selulosa filter rokok 4% 5%, dan 6% terhadap berat total aspal mampu meningkatkan nilai Stabilitas, VIM, VMA, dan MQ serta menurunkan nilai flow dan VFB. Nilai maksimum penambahan serat selulosa filter rokok adalah 6% yang memenuhi spesifikasi dengan menghasilkan peningkatan VIM sebesar 2%, peningkatan VMA sebesar 0,5%, penurunan VFB sebesar 0,7%, peningkatan stabilitas sebesar 25%, penurunan kelelehan sebesar 19%, dan peningkatan MQ sebesar 54% dari campuran tanpa penambahan serat. Hasil uji statistik menunjukkan penambahan serat selulosa filter rokok terhadap campuran AC-WC Asb memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Marshall.
Analisis Kelaikan Fungsi Jalan Studi Kasus: Jalan Patimura, Jalan Diponegoro, dan Jalan Dewi Sartika–Imam Bonjol pada Kota Batu Sumantri, Rifky Wijaya; Hermawan, Yoga; Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.; Rahayu Kusumaningrum, ST., MT., M.Sc.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan jalan merupakan salah satu indikator penting dalam mendukung kelancaran dan keamanan mobilitas di kawasan perkotaan. Kota Batu sebagai salah satu kota wisata memiliki ruas-ruas jalan yang padat aktivitas dan rawan terhadap permasalahan lalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap kondisi eksisting jalan menggunakan pendekatan uji laik fungsi jalan berdasarkan Pedoman Bidang Lingkungan dan Keselamatan Jalan Nomor 06/P/BM/2024 dengan sistem pemeringkatan bintang. Penelitian ini dilakukan pada lima ruas jalan utama di Kota Batu, yaitu Jalan Patimura, Jalan Diponegoro, Jalan Dewi Sartika, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Agus Salim, dengan total panjang 3.808 meter. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan dan rekaman video, serta pengolahan data berdasarkan atribut teknis seperti kecepatan operasional, kelandaian, dan lebar bahu jalan. Hasil pemeringkatan menunjukkan bahwa Jalan Diponegoro memperoleh bintang 4 (skor 4,58), Jalan Patimura bintang 3 (skor 6,32), Jalan Dewi Sartika bintang 4 (skor 7,10), Jalan Imam Bonjol bintang 5 (skor 3,47), dan Jalan Agus Salim bintang 5 (skor 2,21). Analisis juga menunjukkan adanya hubungan antara nilai bintang dan jumlah kecelakaan lalu lintas. Segmen dengan peringkat rendah cenderung memiliki angka kecelakaan lebih tinggi. Rekomendasi teknis yang disusun mencakup pemasangan marka jalan bertekstur, rambu batas kecepatan, penambahan zebra cross, hingga penertiban parkir dan pelebaran bahu jalan. Diharapkan dengan diterapkannya rekomendasi teknis tersebut, ruas jalan yang dianalisis dapat menjadi lebih berkeselamatan (Safer Road).Kata kunci : Kecelakaan Lalu Lintas, Kota Batu, Pemeringkatan Bintang, Rekomendasi Teknis, dan Uji Laik Fungsi Jalan.