Muhammad Nurkholis Kholik
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Model Picture And Picture Pada Materi Bangun Datar Di Kelas 2 MI Islamiyah Kramat Jegu Taman Sidoarjo Vella Anggraini, Devi; Nurkholis Kholik, Muhammad
TARBAWIYAT Vol 1 No 01 (2022): Tarbawiyat : Jurnal Kependidikan
Publisher : Prodi PGMI STAI Al-Akbar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62589/t.v1i01.43

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui atau mendapatkan kebenaran dari model pembelajaran picture and picture. penggunaan model pembelajaran picture and picture dapat membantu siswa dalam memahami dengan mudah materi pembelajaran. Hambatan tersebut adalah salah satu faktor penyabab kesulitan belajar yang dapat menyebabkan belajar seorang siswa bisanya tampak jelas dari menurunya kinerja akademik atau prestasi belajar. Setiap tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar membutuhkan kesabaran dan keuletan dari guru sehingga dapat mencapai tujuan proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan mengimplementasikan model pembelajaran ini sangat disukai oleh siswa karena tidak monoton atau tidak mudah membuat siswa bosan serta mengantuk sehingga dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran. siswa Pada dasarnya materi bangun datar akan lebih mudah dipahami apabila ada gambar-gambar dan akan lebih untuk diingat.
Fase Tasawuf dalam Lintasan Sejarah Kholik, Muhammad Nurkholis
FIRDAUS: Jurnal Keislaman, Pemikiran Islam, dan Living Qur'an Vol 2 No 02 (2023): FIRDAUS: Jurnal Keislaman, Pemikiran Islam dan Living Qur'an
Publisher : Prodi IAT STAI Al Akbar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62589/iat.v2i02.229

Abstract

Agama Islam dibangun dengan tiga pilar yang saling menguatkan, yakni pilar Iman, pilar Islam dan pilar Ihsan. Untuk menguatkan pilar iman maka dalam hal ini perangkat ilmu yang harus dipelajari disebut dengan ilmu tauhid yang di dalamnya mencakup enam rukun iman. Untuk menguatkan pilar Islam maka dalam hal ini perangkat ilmu yang harus dipelajari disebut dengan ilmu syariat yang didalamnya mencakup lima rukun islam. Sedangkan untuk menguatkan pilar Ihsan maka perangkat ilmu yang dipelajari disebut dengan ilmu tasawuf. Jika dua pilar yang pertama (iman dan islam) bersifat final yang tertuang dalam enam rukun iman dan lima rukun islam, maka tidak dengan konsep ihsan yang secara teori baginda Nabi Muhammad menjelaskan ihsan dengan “sembahlah Allah seolah-olah engkau bisa melihat-Nya, dan jikalau engkau tidak mampu melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat engkau”. Teori ihsan yang cenderung lebih mengedepankan faktor “rasa” inilah yang kemudian mendapatkan pemaknaan dan respon yang sangat beragam. Oleh karena itulah, seiring dengan perkembangan zaman tasawuf mengalami fase sejarah perjalanan yang berubah dan berkembang dari rasa ke rasa dan dari masa ke masa.  
Pemikiran Pendidikan Karakter Guru Sekumpul Muhammad Nurkholis Kholik; M. Yunus Abu Bakar; Ali Mas’ud
Hayula: Jurnal Indonesia Studi Islam Multi-disiplin Vol 9 No 2 (2025): Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Laboratorium Prodi Pendidikan Agama Islam UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/hayula.009.02.05

Abstract

This article discusses the concept of Islamic moral education in the thought of KH. Zaini Abdul Ghani, better known as Guru Sekumpul, is a response to modern social dynamics characterized by moral degradation among the younger generation. This research uses a qualitative approach with the literature study method, which examines his lectures, works, and educational practices. Guru Sekumpul offers a noble morality-based character education approach rooted in Sufistic values and Islamic spirituality, with the aim of forming a perfect human being (insan kamil). His thoughts were chosen because of their wide influence and are still felt today. Some findings, such as the emergence of the Abah Guru social volunteer community at the haul event, seem to address modern social issues that are increasingly distant from humanistic values. These findings are also highly relevant to addressing the moral challenges of modern society through an emphasis on exemplary behavior, gentleness, and holistic spiritual guidance.