Tri Susanti, Evy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOLESTEROL TINGGI DAN ASAM URAT TIDAK BERKORELASI SIGNIFIKAN DENGAN HIPERTENSI PADA PESERTA CAR FREE DAY Tri Susanti, Evy; Tri Astuti, Wahyu; Setiyawan, Agus; Nurhayati, Lis; Rusminah, Rusminah; Arumsari, Rika; Nur Rizky, Afif
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.248

Abstract

Abstract     Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di Indonesia dan sering berkaitan dengan faktor metabolik seperti kolesterol tinggi dan hiperurisemia. Deteksi dini melalui skrining kesehatan di ruang publik, seperti Car Free Day (CFD), berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko tersebut. Tujuan: mengetahui gambaran kadar kolesterol dan asam urat serta hubungannya dengan kejadian hipertensi pada peserta CFD di Rindam IV/Diponegoro Kota Magelang tahun 2025.. Metode: Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada 129 peserta CFD yang mengikuti skrining kesehatan pada 13 Juli–3 Agustus 2025. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol total, dan kadar asam urat. Analisis hubungan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (66,7%), berusia pra-lansia (46,5%), dan berpendidikan SMA (51,2%). Kategori hipertensi terbanyak adalah pra-hipertensi (48,1%), kadar kolesterol tinggi (69,8%), dan kadar asam urat normal (59,7%). Uji Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol dan kejadian hipertensi (p=0,070; r=0,160) maupun antara kadar asam urat dan kejadian hipertensi (p=0,271; r=0,098), keduanya dengan kekuatan korelasi sangat lemah. Simpulan: tingginya prevalensi pra-hipertensi dan kolesterol tinggi pada populasi CFD memerlukan perhatian khusus meskipun hubungan langsung dengan hipertensi tidak signifikan. Intervensi berbasis komunitas, edukasi gizi, dan promosi aktivitas fisik perlu terus ditingkatkan untuk mencegah progresi ke hipertensi   Kata Kunci: Car Free Day; hipertensi; kolesterol; asam urat; pra-hipertensi;                      skrining kesehatan;        Abstract       Background: Hypertension is a non-communicable disease with a high prevalence in Indonesia and is often associated with metabolic factors such as high cholesterol and hyperuricemia. Early detection through health screening in public spaces, such as Car Free Day (CFD), has the potential to increase public awareness of these risk factors. Objective: To determine the description of cholesterol and uric acid levels and their relationship with the incidence of hypertension in CFD participants at Rindam IV/Diponegoro, Magelang City in 2025. Methods: The study used an observational analytical design with a cross-sectional approach. Data collection was carried out on 129 CFD participants who participated in health screening on July 13–August 3, 2025. The examination included measuring blood pressure, total cholesterol levels, and uric acid levels. The relationship analysis used the Spearman correlation test. Results: The results showed that the majority of respondents were female (66.7%), pre-elderly (46.5%), and had a high school education (51.2%). The most common categories of hypertension were pre-hypertension (48.1%), high cholesterol levels (69.8%), and normal uric acid levels (59.7%). The Spearman test showed no significant relationship between cholesterol levels and the incidence of hypertension (p=0.070; r=0.160) or between uric acid levels and the incidence of hypertension (p=0.271; r=0.098), both with very weak correlations. Conclusion: The high prevalence of pre-hypertension and high cholesterol in the CFD population requires special attention, although the direct relationship with hypertension is not significant. Community-based interventions, nutrition education, and promotion of physical activity need to be continuously improved to prevent progression to hypertension.
P Pendidikan Kesehatan Tentang Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Tri Susanti, Evy; Lukma Sari , Haniva
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah untuk menyeimbangkan kebutuhan dan jumlah penduduk dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan kegiatan pokok penyuluhan dan pelayanan kontrasepsi. Kontrasepsi merupakan pengaturan kehamilan dengan menggunakan alat atau metode dengan tujuan menunda, menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kesuburan. Alat kontrasepsi mempunyai banyak jenis yang memiliki manfaat serta kekurangan masing-masing. Pengetahuan mengenai alat kontrasepsi dibutuhkan untuk menunjang ketepatan memilih alat kontrasepsi. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan pemberian pendidikan kesehatan tentang jenisjenis alat kontrasepsi dan gambaran memilih alat kontrasepsi yang tepat. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus tentang pemberian pendidikan kesehatan tentang jenisjenis alat kontrasepsi terhadap pemilihan alat kontrasepsi. Subyek pada studi kasus ini adalah Ny.L, usia 19 tahun, post sectio cesarea primipara, belum pernah mengikuti program KB, berencana mengikuti KB dan ditunggui oleh suami saat dilakukan pendidikan kesehatan, di Ruang Muzdalifah RS PKU Muhammadiyah Temanggung. Hasil studi kasus ini yaitu pendidikan kesehatan dilakukan secara tatap muka pada Ny.L dan suami dengan media lembar balik dan leaflet. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi tingkat pengetahuan Ny.L bertambah dari sebelum diberikan pendidikan kesehatan hanya mampu menjawab 6 pertanyaan, pengetahuan kurang dan setelah diberikan pendidikan kesehatan mampu menjawab 12 pertanyaan dari 15 pertanyaan, pengetahuan baik. Ny.L dapat memilih alat kontrasepsi yang tepat yaitu Intra Uterine Device (IUD). Disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan Ny. L setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah pertanyaan yang dijawab benar oleh Ny. L. Sebelum pemberian pendidikan kesehatan Ny.L hanya mampu menjawab 6 pertanyaan dengan benar, setelah pemberian pendidikan kesehatan Ny.L mampu menjawab 12 pertanyaan dengan benar. Ny. L juga telah memutuskan untuk memilih kontrasepsi IUD.