Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pandangan Pendidikan Islam Kotemporer Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Dwimaputra, Supardi
Jurnal Abdimas Peradaban Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Abdimas Peradaban
Publisher : Global Writing Academica Researching and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/p1fh6n54

Abstract

Fokus utama artikel ini adalah mengkaji wacana pendidikan Islam dari perspektif filsafat pemberdayaan. Sejalan dengan pandangan ini, ia mengusulkan kerangka konseptual baru untuk pemberdayaan sebagai pengganti pandangan tradisional, yang mempertimbangkan pemberdayaan dalam hal pembangunan infrastruktur atau pergeseran kekuasaan dari yang kuat ke yang tidak berdaya. Kami menyarankan bahwa pemberdayaan harus dilihat sebagai proses sosial yang membantu orang mendapatkan kendali atas hidup mereka dengan memungkinkan mereka untuk bertindak atas isu-isu penting bagi mereka. Dilihat dari sudut ini, pendidikan yang berupaya memberdayakan orang harus menjadi proses yang memberikan kebebasan dan sumber daya mendasar untuk memahami dunia dan memberikan kemampuan untuk mengubah dunia itu. Wacana pendidikan Islam kontemporer dievaluasi atas dasar ini untuk menentukan sejauh mana pendidik Islam terlibat dengan gagasan pemberdayaan yang diusulkan dalam artikel ini.
Peran Regulasi di Nagari Dalam Kontek Adat: Nagari Sungai Talang Afrinal, Afrinal; Dwimaputra, Supardi; Efendi, Faisal; Rawisna, Rani; Nurlaila, Nurlaila; Suarni, Lili; Candra, Afrikal
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/cmpwme29

Abstract

Aturan Nagari Sungai Talang yang berbasis lisan mengalami penurunan efektivitas akibat lemahnya penegakan sanksi dan perubahan norma sosial. Latar belakang masalah ini terlihat dari banyaknya pelanggaran aturan, seperti ketidakpatuhan terhadap larangan keluar malam bagi perempuan dan pelonggaran sanksi bagi pelaku zina (dari pengarakan menjadi denda material). Permasalahan ini diperparah oleh kurangnya dokumentasi tertulis dan minimnya pemahaman generasi muda terhadap nilai adat. Untuk mengatasi hal ini, diusulkan tiga langkah solutif: (1) kodifikasi aturan lisan menjadi dokumen resmi yang terstandarisasi, (2) revitalisasi sanksi adat dengan menyesuaikan tingkat pelanggaran, dan (3) sosialisasi intensif melalui forum musyawarah dan media digital. Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat legitimasi aturan Nagari, meningkatkan kepatuhan warga, dan mengembalikan fungsi aturan sebagai penjaga ketertiban sosial. Metode pelaksanaannya meliputi: pendokumentasian aturan dengan Nagari,tokoh adat, Pemuda, Bundo Kanduang dan Bamus, penyusunan pedoman sanksi berjenjang, serta kampanye melalui kanal komunikasi pemuda. Hasil yang diharapkan mencakup terciptanya payung hukum tertulis, penurunan angka pelanggaran, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penegakan aturan. Kesimpulannya, pendekatan multidimensi ini tidak hanya mengatasi kelemahan aturan lisan tetapi juga memperkuat ketahanan budaya Nagari terhadap dinamika perubahan sosial. Implementasi kegiatan diharapkan mampu menjadi model tata kelola adat berkelanjutan bagi nagari lainnya di Sumatera Barat.