Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI ELEKTROLIT DAN KUAT ARUS TERHADAP PEMBENTUKAN VOLUME GAS LETUP PADA ELEKTROLISIS AIR Erwinda Fenty Anggraeni; Dede Sulaeman; Dimas Mukhtarudin; Gilang Fahruzial; Hatami Nuzul
Strength : Jurnal Penelitian Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Pamulang Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/strg.v2i1.44974

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi elektrolit H2SO4 dan kuat arus terhadap volume gas letup yang terbentuk pada proses elektrolisis air. Variasi konsentrasi elektrolit sebesar 1M, 1,5 M, 2M, 2,5 M, dan 3M , kuat arus listrik sebesar 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, dan 500 mA selama 30 detik, serta menggunakan elektroda platina. Berdasarkan data hasil penelitian dan analisis secara grafik dapat dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh konsentrasi H2SO4 terhadap volume gas letup. Untuk masing-masing konsentrasi 1 M, 1,5 M, 2 M, 2,5 M, dan 3 M ditunjukkan dengan persamaan garisnya secara berurutan adalah Y = 0,694 – 2,22045E-17 X, Y = 1,106 – 4.44089E-17 X, Y = 1,588 + 0 X, Y = 1,976 + 0,006 X, dan Y = 2,566 + 0 X. Sedangkan grafik antara kuat arus listrik dengan volume gas letup memiliki persamaan garis Y = 4,626 X + 0,2006 dengan R = 0,99812 hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kuat arus dengan volume gas letup artinya kuat arus berpengaruh terhadap pembentukan volume gas letup yang dihasilkan. Kata kunci : elektrolisis air, konsentrasi, kuat arus dan volume gas letup
EVALUASI INDEKS KERENTANAN SEISMIK DENGAN METODE HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO (HVSR) Erwinda Fenty Anggraeni; Maman Supriyatna; Muhammad Putra Mahesa; Ujang Soni; Riza Nasruloh
Strength : Jurnal Penelitian Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Pamulang Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/strg.v2i1.44975

Abstract

Terjadinya gempa bumi di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh aktivitas seismik. Indeks kerentanan seismik dapat digunakan untuk mengukur tingkat kerentanan yang memberikan gambaran mengenai potensi kerusakan bangunan dan struktur. Data mikrotremor dengan analisis metode HVSR di Kotaagung dan sekitarnya diperoleh kisaran nilai yaitu frekuensi dominan 0,343 - 11,141 Hz dan amplifikasi 0,962 - 7,994 kali. Nilai indeks kerentanan seismik 0,149 - 75,616 dengan sebaran indeks kerentanan seismik kategori rendah ( ) sebanyak 31 titik pengukuran, kategori sedang sebanyak 18 titik, dan kategori tinggi ( sebanyak 29 titik. Kata kunci : indeks kerentanan seismik, frekuensi dominan, amplifikasi, HVSR
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI POMPA HEMAT ENERGI UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN AIR BERSIH KAMPUNG PASIRDANGDOR, DESA WARINGIN KURUNG KAB.SERANG Syaiful Arif; Erwinda Fenty Anggraeni; Joni Arif; Adin; Ahya Hidayat
Tensile : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 3 (2025): November 2025
Publisher : Teknik Mesin ,Universitas Pamulang Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tensile.v3i3.54173

Abstract

Implementasi teknologi pompa hemat energi di Kampung Pasirdangdor, Desa Waringin Kurung, Kabupaten Serang, merupakan upaya strategis untuk mengatasi permasalahan keterbatasan akses air bersih di wilayah pedesaan. Selama ini, masyarakat setempat menghadapi kendala berupa jarak sumber air yang jauh, keterbatasan infrastruktur, dan biaya operasional tinggi dari sistem pompa konvensional. Dengan menghadirkan teknologi pompa hemat energi, diharapkan ketersediaan air bersih menjadi lebih terjamin, efisien, dan ramah lingkungan.Proses implementasi dimulai dengan survei lokasi dan pemetaan sumber air untuk memastikan kelayakan teknis. Selanjutnya dilakukan perencanaan dan pemasangan pompa hemat energi, seperti pompa efisiensi tinggi atau berbasis tenaga surya, yang dapat menekan konsumsi energi listrik secara signifikan. Selain instalasi, masyarakat juga diberikan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan agar program ini berkelanjutan. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan akses air bersih, tetapi juga membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga dan ketergantungan terhadap sumber energi fosil.Program ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, khususnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 6 tentang akses air bersih dan sanitasi layak, serta SDGs nomor 7 terkait energi bersih dan terjangkau. Dengan dukungan pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan partisipasi masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain dengan tantangan serupa. Penerapan teknologi hemat energi di Kampung Pasirdangdor menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
UJI KONDUKTIVITAS TERMAL SERAT LUFFA SEBAGAI BAHAN COOLING PAD EVAPORATIVE COOLING BERBASIS FINNED HEAT PIPE Erwinda Fenty Anggraeni; Bobby Ramadani; Kauzario; Regi Ramadhan; Indra Dwi Ramadhan
Strength : Jurnal Penelitian Teknik Mesin Vol. 2 No. 3 (2025): Desember 2025
Publisher : Universitas Pamulang Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/strg.v2i3.52322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi serat luffa (Luffa cylindrica) sebagai bahan alternatif cooling pad pada sistem evaporative cooling berbasis finned heat pipe. Serat luffa dipilih karena memiliki struktur berpori alami, kemampuan menyerap air yang tinggi, serta bersifat ramah lingkungan dan terbarukan. Pengujian konduktivitas termal dilakukan menggunakan metode steady state dengan variasi tiga sampel untuk memperoleh nilai rata-rata. Hasil pengujian menunjukkan bahwa serat luffa memiliki nilai konduktivitas termal rata-rata sebesar 0,046 W/m·K, yang tergolong rendah dan sesuai untuk aplikasi pendinginan evaporatif. Selain itu, efisiensi sistem evaporative cooling dengan serat luffa sebagai pad mencapai 74,3%, mendekati efisiensi cooling pad selulosa komersial sebesar 76,4%. Penambahan teknologi finned heat pipe terbukti mampu meningkatkan distribusi panas dan efisiensi termal sistem secara keseluruhan. Berdasarkan hasil tersebut, serat luffa menunjukkan potensi sebagai bahan cooling pad alami yang efisien dan berkelanjutan untuk sistem pendingin evaporatif.