Gisella Alifia Saputri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu terhadap Pentingnya Skrining Hipotiroidisme Kongenital di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Bela Catur Sakti Rahayu; Gisella Alifia Saputri; Ari Widyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the causes of mental retardation in children that can be prevented if known and treated early is Congenital Hypothyroidism (HK). This community service was conducted on February 10-20, 2025 at RSKNW using a method with a one group pretest-posttest design approach. The sampling technique used purposive sampling. Data collection in this study using a questionnaire. Data analysis in this study using the Wilxocon Match Pair Test test. With the results of respondents' knowledge before being given health education, the most knowledgeable were 11 respondents (55%), while after being given health education, respondents' knowledge increased, the most knowledgeable were 13 respondents (65%). Based on bivariate tests using the Wilxocon Match Pair Test with a sig. value of 0.000 (Sig. <0.005) which indicates that there are differences before and after providing health education about SHK. Abstrak salah satu penyebab retardasi mental pada anak yang dapat dicegah jika diketahui dan diterapi sejak dini adalah Hipotiroid kongenital (HK). Pengabdian masyarakat ini dilakukan tanggal 10-20 Februari 2025 di RSKNW menggunakan metode dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel sebanyak 20 responden.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilxocon Match Pair Test. Dengan hasil pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan paling banyak berpengetahuan kurang sebanyak 11 responden (55%) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan responden meningkat paling banyak pengetahuan baik sebanyak 13 responden (65%). Berdasarkan uji bivariat menggunakan Wilxocon Match Pair Test dengan nilai sig. sebesar 0.000 (Sig. <0.005) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan tentang SHK.
Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) pada Ny. O Umur 24 Tahun G1P0A0 di Desa X Kecamatan Y Kabupaten Semarang Gisella Alifia Saputri; Ari Widyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and infant mortality rates are one of the indicators for measuring the level of health of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality for mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC which starts from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to be able to provide midwifery care to Mrs. O in a comprehensive and continuous manner starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study. The research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, and secondary data. This study was conducted in November 2024 - June 2025. From the results of the provision of pregnancy care, it was found that during the first visit the mother experienced nausea and vomiting, the care given was to suggest consuming warm ginger to relieve nausea. During the labor process, the mother experienced premature rupture of membranes and labor induction was carried out at the Hospital, Mrs. O gave birth spontaneously pervaginally. During the second postpartum visit, Mrs. O complained of production breast milk is not smooth and given lactation massage care and suggested consuming katuk leaves. In newborn care, all were found to be within normal limits, By Mrs. O was given HB 0 immunization, vitamin K, eye ointment and SHK. While in family planning care Mrs. O used 3-month injection birth control. It is expected that health workers provide comprehensive care to pregnant women to improve the welfare of the mother and fetus.   Abstrak Angka  kematian  ibu  dan  bayi  merupakan  salah  satu indikator  untuk  mengukur  derajat  kesehatan  bagi  suatu negara.  Kegiatan  upaya  deteksi  dini  untuk  mengatasi kesakitan  maupun  kematian  baik  ibu,  bayi  dan  balita tersebut  dapat  dilakukan  dengan  salah  satunya  yaitu implementasi  asuhan  berkelanjutan  atau  Continuity  Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas,  bayi  baru  lahir, sampai  dengan KB. Tujuan penelitian ini adalah mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. O secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonates dan   KB.   Jenis   penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study). Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan data sekunder.  Penelitian ini dilakukan pada  bulan November 2024 - Juni  2025. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah  pada  kunjungan  pertama ibu mengalami mual muntah, asuhan  yang  diberikan  yaitu  menyarankan mengonsumsi jahe hangat untuk pereda mual.  Pada  proses  persalinan  ibu mengalami  ketuban  pecah  dini  dan dilakukan Tindakan induksi persalinan di Rumah Sakit, Ny. O melahirkan secara spontan pervaginam. Pada   kunjungan nifas kedua Ny. O mengeluh produksi asi tidak lancar dan diberikan asuhan Pijat laktasi dan menyarankan mengonsumsi daun katuk. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, By Ny O diberikan imunisasi HB 0, vitamin K, salep mata dan SHK. Sedangkan  pada  asuhan  KB  Ny. O menggunakan KB suntik 3 bulan. Diharapkan tenaga kesehatan memberikan asuhan  kepada  ibu  hamil  secara  komprehensif  untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin.
Pijat Tui Na untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita di RW 3 dan 4 Desa Leyangan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Alfina Ifada; Anissa Regita; Gisella Alifia Saputri; Karunia Pratiwi; Miki Kasari; Vanisa; Ari Widyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Midwifery Activities are midwifery services aimed at the community with an emphasis on high-risk groups with efforts to achieve optimal health levels through disease prevention, improving health, ensuring the affordability of the health services needed and involving clients as partners in planning, implementing and evaluating midwifery services. Tui Na massage is one of the advances in acupressure technology that helps overcome appetite problems. The advantages of this massage, in addition to overcoming eating difficulties in toddlers, can also strengthen the bond between children and parents. Parental communication through Tui Na Massage can form a special strong bond for toddlers, this gentle positive touch and pressure can prevent psychological problems in children so that children will find it easy to eat. The target of this activity is toddlers in RW 3 and 4 in Leyangan village. Based on the results of the study conducted for 1 week, namely on June 2-7, 2025, it was found that there were several problems that were worthy of being raised to be given the right solution, including problems in toddlers, namely there were 6 toddlers who had problems, 3 of whom were malnourished, 2 short children, and 1 very short child. Based on the description above, students held a socialization activity about complementary Tui Na massage care to overcome appetite problems in children.   Abstrak Kegiatan Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan. Pijat Tui Na merupakan salah satu kemajuan teknologi akupressure yang membantu mengatasi masalah nafsu makan. Kelebihan pijat ini, selain untuk mengatasi kesulitan makan pada anak balita, juga dapat mempererat ikatan antara anak dan orang tua. Komunikasi orang tua melalui Pijat Tui Na dapat membentuk ikatan khusus yang kuat bagi anak balita, sentuhan dan tekanan positif yang diberikan dengan lembut ini dapat mencegah masalah psikologi anak sehingga anak akan mudah untuk makan. Sasaran kegitan ini adalah balita RW 3 dan 4 di desa Leyangan. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan selama 1 minggu yaitu pada 2-7 Juni 2025 ditemukan adanya beberapa masalah yang layak diangkat untuk diberikan penyelesaian yang tepat diantaranya  adalah  terdapat  masalah  pada  balita,  yaitu terdapat 6 balita yang bermasalah,  3 diantaranya adalah gizi kurang, 2 anak pendek, dan 1 anak sangat pendek. Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa mengadakan kegiatan sosialisasi tentang asuhan komplementer pijat Tui Na untuk mengatasi masalah nafsu makan pada anak.