Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Pola Distribusi Hujan Terukur dan Hujan Satelit PERSIANN di DAS Progo Dimas Gustoro; Joko Sujono; Karlina Karlina
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 13 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2022.013.01.03

Abstract

Pola distribusi hujan sangat diperlukan dalam analisis transformasi hujan aliran khususnya untuk penentuan hidrograf banjir rancangan bangunan hidrolik. Distribusi hujan ini sangat tergantung dengan data hujan durasi pendek yang umumnya sangat terbatas, sehingga sebagai solusi dapat digunakan data hujan berbasis satelit. Distribusi hujan satelit dapat digunakan apabila distribusi yang dihasilkan memiliki pola distribusi yang mendekati hujan terukur. Dalam analisis ini data hujan yang digunakan adalah data hujan jam–jaman dari beberapa stasiun hujan yang terletak di DAS Progo dan data hujan satelit PERSIANN yang lokasinya disesuaikan dengan koordinat stasiun hujan DAS Progo. Data hujan yang dianalisis merupakan kejadian hujan berurutan yang memiliki kedalaman ≥ 50 mm untuk data tahun 2013 – 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi hujan satelit PERSIANN memiliki pola yang mendekati pola hujan terukur dengan nilai koefisien r rerata sebesar 0,98. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hujan berbasis satelit dapat digunakan sebagai alternatif penentuan pola distribusi hujan apabila data hujan terukur tidak tersedia. Namun demikian, analisis serupa perlu dilakukan untuk karakteristik hujan di DAS yang berbeda.
Studi Pengaruh Model Distribusi Hujan Terhadap Hidrograf Banjir di DAS Progo Dimas Gustoro; Muhamad Reza Robby Nugraha; Rahma Nindya Ayu Hapsari; Nurti Kusuma Anggraini; Farhan Sholahudin; Amjel Oberto Simanungkalit
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pz17sn09

Abstract

Hidrograf banjir umumnya digunakan dalam ilmu hidrologi untuk menganalisis dan menentukan besarnya debit banjir rencana. Salah satu masukan penting dalam analisis ini adalah model distribusi hujan jam-jaman, yang mengubah hujan rancangan menjadi hujan jam-jaman. Meskipun data hujan per jam hasil pengukuran dapat digunakan untuk mengembangkan model ini, metode empiris alternatif seperti Mononobe dan Alternating Block Method (ABM) dapat digunakan ketika data pengamatan tidak tersedia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidrograf banjir yang dihasilkan dengan menggunakan model distribusi curah hujan Mononobe menunjukkan korelasi dan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang dihasilkan menggunakan model ABM, terutama jika dibandingkan dengan hidrograf berdasarkan model distribusi hujan terukur. Temuan ini didukung oleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,9990 dan nilai koefisien normalized root mean square error (NRMSE) sebesar 0,1606. Oleh karena itu, untuk studi kasus yang dilakukan di DAS Progo, model distribusi empiris Mononobe merupakan alternatif yang sesuai ketika data curah hujan per jam tidak tersedia.
Pemodelan Banjir untuk Perencanaan Jembatan Hauling Road Pengangkutan Bauksit di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat Menggunakan Kombinasi Data Terestris, DEMNAS, dan HEC-RAS 2D Robby Nugraha, Muhamad Reza; Andityo Nurrachman Halim; Fahriza Anshary; Dimas Gustoro; Rahma Nindya Ayu Hapsari; Nurti Kusuma Anggraini; Farhan Sholahudin; Alfita Ilfiyaningrum; Amjel Oberto Simanungkalit
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/zxfgpn73

Abstract

Banjir merupakan bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia, dengan frekuensi kejadian yang terus meningkat setiap tahun. Dalam perencanaan infrastruktur, khususnya bangunan air, analisis banjir penting untuk menjamin keamanan struktur. HEC-RAS 2D banyak digunakan dalam pemodelan banjir karena efisien dan mampu memodelkan sebaran genangan secara akurat. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan data berkualitas, seperti Digital Elevation Model (DEM). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan banjir menggunakan HEC-RAS 2D pada perencanaan jembatan di Sungai Mempawah sebagai bagian dari desain awal jalan hauling pengangkutan bauksit di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, serta mengevaluasi kombinasi DEMNAS dan data terestris untuk mengatasi keterbatasan data. Analisis hidrologi menggunakan metode hujan-limpasan dan hidrograf debit menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis Snyder. Simulasi dilakukan menggunakan konfigurasi mesh 5×5 m, interval komputasi 10 detik, koefisien Manning 0.06 dan periode ulang 100 tahun. Luas DAS sebesar 1324,09 km², curah hujan rencana 234.5 mm, dan debit puncak 2733.48 m³/s. Muka air banjir mencapai +39 meter, kedalaman 15 m, dan kecepatan 4.48 m/s. Freeboard antara muka air dan jembatan hanya 0.3 meter, di bawah standar minimum 0.5 meter, sehingga perlu penyesuaian desain. Kombinasi DEMNAS dan data terestris terbukti efektif dalam pemodelan banjir.