Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rehabilitasi Pantai Berlumpur Dengan Pegar Geobag Rangka Bambu Di Desa Sriwulan Kabupaten Demak Muhamad Reza Robby Nugraha; Raden Indra Anggun Gemilang
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2059.882 KB) | DOI: 10.32679/jth.v8i2.324

Abstract

Coastal erosion, tidal flooding, and land subsidence on the Northern Coast of Central Java, especially on Demak Regency,Sriwulan District have resulted in environmental degradation and coastal retreat. In effort to restore and protect nearly submerged coastal area, through the Building with Nature Project,  Research Center for Water Resources recommends the application of a Low Crested Breakwaters (LCB) structure with bamboo frame as a protective and sediment catcher structure. Prior to the field applied, a numerical model test was performed to see the hydro-oceanographic and morphological response around the structure. Numerical modeling is done using MIKE21 software by creating three model scenarios, LCB with length 75 meters, 500 meters, and 1000 meters. LCB with a length of 75 meters is the LCB to be installed in Sriwulan district while LCB 500 meters and 1000 meters are used to see the spread of sediments If using LCB that longer and has a gap. The results of the numerical model test show that LCB is capable to reduce wave energy, with wave height behind structure reaching 0.04 meters when low tide condition and 0.07 meters during high tide condition. Model simulation results for 5 years showe three LCB sizes with length 75, 500, and 1000 meters for sedimentation behind LCB of 25 cm. The results of monitoring on the performance of PEGAR Geobag prototype in Sriwulan Beach in May 2017 resulted in sediment between 15 cm-25 cm. 
Studi Pengaruh Model Distribusi Hujan Terhadap Hidrograf Banjir di DAS Progo Dimas Gustoro; Muhamad Reza Robby Nugraha; Rahma Nindya Ayu Hapsari; Nurti Kusuma Anggraini; Farhan Sholahudin; Amjel Oberto Simanungkalit
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pz17sn09

Abstract

Hidrograf banjir umumnya digunakan dalam ilmu hidrologi untuk menganalisis dan menentukan besarnya debit banjir rencana. Salah satu masukan penting dalam analisis ini adalah model distribusi hujan jam-jaman, yang mengubah hujan rancangan menjadi hujan jam-jaman. Meskipun data hujan per jam hasil pengukuran dapat digunakan untuk mengembangkan model ini, metode empiris alternatif seperti Mononobe dan Alternating Block Method (ABM) dapat digunakan ketika data pengamatan tidak tersedia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidrograf banjir yang dihasilkan dengan menggunakan model distribusi curah hujan Mononobe menunjukkan korelasi dan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang dihasilkan menggunakan model ABM, terutama jika dibandingkan dengan hidrograf berdasarkan model distribusi hujan terukur. Temuan ini didukung oleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,9990 dan nilai koefisien normalized root mean square error (NRMSE) sebesar 0,1606. Oleh karena itu, untuk studi kasus yang dilakukan di DAS Progo, model distribusi empiris Mononobe merupakan alternatif yang sesuai ketika data curah hujan per jam tidak tersedia.
Pemodelan Banjir untuk Perencanaan Jembatan Hauling Road Pengangkutan Bauksit di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat Menggunakan Kombinasi Data Terestris, DEMNAS, dan HEC-RAS 2D Robby Nugraha, Muhamad Reza; Andityo Nurrachman Halim; Fahriza Anshary; Dimas Gustoro; Rahma Nindya Ayu Hapsari; Nurti Kusuma Anggraini; Farhan Sholahudin; Alfita Ilfiyaningrum; Amjel Oberto Simanungkalit
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/zxfgpn73

Abstract

Banjir merupakan bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia, dengan frekuensi kejadian yang terus meningkat setiap tahun. Dalam perencanaan infrastruktur, khususnya bangunan air, analisis banjir penting untuk menjamin keamanan struktur. HEC-RAS 2D banyak digunakan dalam pemodelan banjir karena efisien dan mampu memodelkan sebaran genangan secara akurat. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan data berkualitas, seperti Digital Elevation Model (DEM). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan banjir menggunakan HEC-RAS 2D pada perencanaan jembatan di Sungai Mempawah sebagai bagian dari desain awal jalan hauling pengangkutan bauksit di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, serta mengevaluasi kombinasi DEMNAS dan data terestris untuk mengatasi keterbatasan data. Analisis hidrologi menggunakan metode hujan-limpasan dan hidrograf debit menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis Snyder. Simulasi dilakukan menggunakan konfigurasi mesh 5×5 m, interval komputasi 10 detik, koefisien Manning 0.06 dan periode ulang 100 tahun. Luas DAS sebesar 1324,09 km², curah hujan rencana 234.5 mm, dan debit puncak 2733.48 m³/s. Muka air banjir mencapai +39 meter, kedalaman 15 m, dan kecepatan 4.48 m/s. Freeboard antara muka air dan jembatan hanya 0.3 meter, di bawah standar minimum 0.5 meter, sehingga perlu penyesuaian desain. Kombinasi DEMNAS dan data terestris terbukti efektif dalam pemodelan banjir.