Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Perubahan Posisi Setiap Dua Jam Terhadap Pasien Dengan Risiko Dekubitus Di Ruang Perawatan Dengan Analisis Picot Dan Metode PDSA Rita Puspitasari; Nurlaila; Retno Andriati; Ayu Rahayu; Dyna Meilolita; Marsondang Situmeang
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 3 No 04 (2025): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dekubitus merupakan masalah umum pada pasien yang mengalami imobilitas. Salah satu strategi preventif untuk mengatasi risiko dekubitus yaitu intervensi perubahan posisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perubahan posisi setiap dua jam terhadap pasien dengan risiko dekubitus di ruang perawatan dengan analisis PICOT dan metode PDSA. Desain eksperimen semu post-test only control group ini digunakan pada 20 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (reposisi setiap dua jam) dan kontrol (reposisi tidak terjadwal atau empat jam). Risiko dekubitus diukur menggunakan instrumen skala Braden dalam periode tiga hari masa perawatan dengan analisis data menggunakan uji independent sample t-test. Temuan menunjukkan perbedaan yang signifikan, di mana kelompok intervensi memiliki skor Braden lebih tinggi dengan selisih mean sebesar 3,85 dari kelompok kontrol, hal ini mengindikasikan bahwa pasien memiliki risiko dekubitus lebih rendah. Uji statistik menunjukkan p (0,000) < 0,05, yang menunjukkan intervensi perubahan posisi setiap dua jam efektif terhadap penurunan risiko dekubitus dan memiliki implikasi langsung dalam pencegahan dekubitus bagi pasien rawat inap. Sebagai tindak lanjut, penelitian ini dapat melibatkan populasi sampel yang lebih besar dan periode intervensi yang lebih panjang untuk memperkuat bukti ilmiah dari penerapan di lapangan dan memastikan temuan dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOBILISASI DINI PADA PENYEMBUHAN LUKA OPERASI SECTIO CESAREA DI MAYAPADA HOSPITAL TANGERANG Nurtriasmi Evalinda; Suraya Suraya; Retno Andriati; Ayu Rahayu; Dyna Meilolita; Marsondang Situmeang
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2025): Desember : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Ilmu (JIMI)
Publisher : CV. Denasya Smart Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69714/sempvd22

Abstract

Many studies reveal that the increasing number of deliveries with Sectio Caesarea (SC) surgery is directly proportional to the increase in the incidence of postoperative wound infections. Factors related to post SC wound healing are age, nutrition, parity, family support, mobilization early. This study was to analyze the factors associated with wound healing post surgery SC. Correlation descriptive design with cross sectional. The population is 215 people, the total sampling method is 61 people. Data collection used a questionnaire, analyzed using the Chi-square test, presented in tabular form. The majority of age categories aged 20 -35 years (70.5%), good nutrition (78.9%), elementary education level 23 (37.7%), low parity (73.8%), comorbid diseases (50.8%) , Good family support (73.8%), good early mobilization (72.1%), good wound healing (73.8%). It is known that there is a significant relationship between 6 factors (independent variables) with post SC wound healing with P values as follows: age = 0.009, nutrition = 0.003, parity = 0.000, comorbidities = 0.000, family support = 0.000 and early mobilization = 0.000, where P value ≤ 0.05.  There is a significant relationship between factors associated with post SC wound healing