Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH VARIABEL PERATAAN LABA TERHADAP EKSPEKTASI KINERJA LABA MASA DEPAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2008 RITA PUSPITASARI
Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis PSDKU kediri Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2 Oktober 2012
Publisher : Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis PSDKU kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.187 KB)

Abstract

Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, meramalkan laba, menaksir resiko dalam berinvestasi. Hal ini disadari oleh manejem perusahaan, sehingga cenderung melakukan perilaku tak semestinya yaitu dengan melakukan praktik perataan laba. Dalam hal ini perusahaan manufaktur yang dijadikan sorotan, karena perusahaan manufaktur sebagai emiten terbesar dari seluruh perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia tentunya tidak bisa lepas dari praktik perataan laba. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor perataan laba seperti laba bersih, leverage, total asset, ukuran perusahaan, dan discretionary accrual terhadap kinerja (laba) masa depan perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelatif, yaitu mencari hubungan antara perataan laba (income smoothing) dengan ekspektasi kinerja (laba) masa depan. Sampel dalam penelitian ini adalah 122 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007 sampai dengan 2008. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen yang meliputi: net earning, leverage, total asset, size, discretionary accrual dan expected earning sebagai variabel dependen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yang diambil dari laporan keuangan perusahaan terkait dan buku-buku yang menunjang dalam penelitian. Analisis data untuk penelitian ini adalah dengan analis uji asumsi klasik, uji korelasi, uji determinasi (r²), uji F dan uji individual (uji t) . Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel perataan laba (net earning, leverage, total asset, size, dan discretionary accrual) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja (laba) masa depan perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Hal ini di buktikan dengan hasil Uji Keberartian Model (Uji F) yakni variabel independen besama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap expected earning, dan juga dibuktikan dengan hasil uji koefisien determinasi (r²) yang nilainya cukup tinggi sebesar 97,7% sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perataan laba dengan expected earning perusahaan. Namun ada variabel perataan laba yang dinyatakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ekspektasi kinerja (laba) masa depan perusahaan pada Uji Signifikansi Parameter Individual. Analisis regresi dengan menggunakan metode uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa dari lima variabel yang diujikan terhadap expected earning, hanya dua variabel yang memiliki pengaruh signifikanyakni net earnings dan total asset perusahaan.
Efektivitas Perubahan Posisi Setiap Dua Jam Terhadap Pasien Dengan Risiko Dekubitus Di Ruang Perawatan Dengan Analisis Picot Dan Metode PDSA Rita Puspitasari; Nurlaila; Retno Andriati; Ayu Rahayu; Dyna Meilolita; Marsondang Situmeang
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 3 No 04 (2025): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dekubitus merupakan masalah umum pada pasien yang mengalami imobilitas. Salah satu strategi preventif untuk mengatasi risiko dekubitus yaitu intervensi perubahan posisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perubahan posisi setiap dua jam terhadap pasien dengan risiko dekubitus di ruang perawatan dengan analisis PICOT dan metode PDSA. Desain eksperimen semu post-test only control group ini digunakan pada 20 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (reposisi setiap dua jam) dan kontrol (reposisi tidak terjadwal atau empat jam). Risiko dekubitus diukur menggunakan instrumen skala Braden dalam periode tiga hari masa perawatan dengan analisis data menggunakan uji independent sample t-test. Temuan menunjukkan perbedaan yang signifikan, di mana kelompok intervensi memiliki skor Braden lebih tinggi dengan selisih mean sebesar 3,85 dari kelompok kontrol, hal ini mengindikasikan bahwa pasien memiliki risiko dekubitus lebih rendah. Uji statistik menunjukkan p (0,000) < 0,05, yang menunjukkan intervensi perubahan posisi setiap dua jam efektif terhadap penurunan risiko dekubitus dan memiliki implikasi langsung dalam pencegahan dekubitus bagi pasien rawat inap. Sebagai tindak lanjut, penelitian ini dapat melibatkan populasi sampel yang lebih besar dan periode intervensi yang lebih panjang untuk memperkuat bukti ilmiah dari penerapan di lapangan dan memastikan temuan dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.