Latar Belakang: Salah satu tanaman di Indonesia yang dapat dijadikan obat adalah tumbuhan dikotil yaitu Cassia alata L. yang umumnya dikenal sebagai ketepeng china. Tanaman ketepeng cina (Cassia alata L) merupakan salah satu tanaman dari family Fabaceae. Ketepeng cina secara tradisional digunakan untuk mengobati gangguan gastrointestinal, penyakit kulit, reaksi alergi, internal, dan eksternal infeksi serta kondisi peradangan. Tanaman ini merupakan salah satu obat herbal yang cukup popular dalam pengobatan anti diabetes alami di Afrika. Penelitian ini bersifat eksperimental untuk memformulasikan ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L) kedalam bentuk sediaan salep, serta melihat pengaruh ekstrak etanol daun ketepeng cina terhadap radang kaki tikus putih dengan penginduksi radang larutan karagenan 1% (b/v) sebanyak 0,1ml setiap selang waktu 60 menit selama 6 jam. Diamati perubahan volume kaki tikus memakai alat plestimometer. Ekstrak salep daun ketepeng cina dioleskan dengan 3 dosis yaitu dosis 5 mg/kgBB, 10 mg/kgBB, 15 mg/kgBB dengan pembanding negatif digunakan basis salep tanpa ekstrak dan pembanding positif digunakan salep hydrocortisone acetate 1%. Hasil pemeriksaan kandungan kimia adanya senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan tanin yang berkhasiat untuk menghambat jalur sikloogsinase yang dapat menghambat inflamasi. Hasil data persentase inhibisi udema dianalisis statistic dengan uji Statistical Package For the Social Sciences (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L) dapat diformulasikan sebagai sediaan salep. Efek antiinflamasi yang paling baik dari ketiga dosis yaitu ekstrak etanol daun ketepeng cina yang mempunyai konsentrasi 15mg/kgBB.