Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Enkapsulasi Kurkumin dalam Matriks Beads Kitosan-Karaginan yang Tertaut-Silang dengan Glutaraldehida menggunakan Asam Laurat sebagai Pengemulsi Shadiq, Zhilal; Ardani, Muhamad Sofi; Wardani, Nur Indah; Angeline, Annisa Yuliana; Ningrum, Sari Sekar
Sinteza Vol. 5 No. 2 (2025): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v5i2.30137

Abstract

Curcumin (diferuloylmethane), the primary bioactive compound in turmeric (Curcuma longa), is a natural polyphenol with proven pharmacological properties. Its safety and biodegradability, along with multifunctional health benefits, have been well-documented. However, curcumin exhibits poor water solubility. Consequently, curcumin shows low systemic bioavailability and rapid urinary excretion. A carrier matrix is essential to improve bioavailability and prolong systemic retention of curcumin, and one of carrier matrix that can be utilized is a bead matrix. In this study, bead matrices were prepared by combining a chitosan solution with lauric acid and carrageenan solutions and then dropping the mixture into a sodium hydroxide solution, which acts as an ionic neutralizing agent during bead formation. The encapsulation process was conducted by immersing the formed bead matrices in curcumin and glutaraldehyde solutions to facilitate crosslinking reactions with chitosan. The resulting bead matrices were analyzed using FT-IR spectroscopy to determine the interactions and bonds formed between the materials used. The results indicated that the encapsulation efficiency of curcumin was influenced by the concentrations of chitosan and lauric acid, with higher concentrations of both components leading to increased encapsulation efficiency.
STUDI KELAYAKAN TEMPAT PARKIR GEDUNG KULIAH BERSAMA POLITEKNIK NEGERI CILACAP ARDANI, MUHAMAD SOFI; Wardani, Nur Indah; Angeline, Annisa Yuliana; Shadiq, Zhilal; Ningrum, Sari Sekar
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 10: Mei 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politeknik Negeri Cilacap sebagai Perguruan Tinggi Negeri tunggal di Kabupaten Cilacap menjadikannya Perguruan Tinggi pilihan favorit masyarakat Cilacap dengan jumlah mahasiswa pertahun yang terus bertambah sehingga dengan sendirinya menuntut ruang parkir yang cukup. Permintaan parkir yang melebihi kapasitas parkir yang tersedia dan terhambatnya manuver kendaraan menyebabkan tertundanya pengunjung yang akan parkir sehingga dapat memicu adanya parkir di bahu jalan.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan tempat parkir di Gedung Kuliah Bersama Politeknik Negeri Cilacap sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dalam mengoptimalisasi ruang parkir yang ada sehingga menjadi lebih baik lagi. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey pengamatan lapangan dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwwa kapasitas parkir pada hari puncak tidak memenuhi syarat yang dtunjukan dengan jumlah kendaraan yang parkir per jamnya melebihi kapasitas parkir yang ada. Indeks parkir (IP) > 1 artinya kebutuhan parkir masih diatas daya tampung sehingga dapat dikatakan “kurang layak”. Analisa tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja parkir pada saat waktu sibuk dapat dikategorikan “cukup layak”.
Kemelimpahan Larva Chironomidae sebagai Bioindikator Kesehatan Air Sungai Code Yogyakarta Angeline, Annisa Yuliana; Wardani, Nur Indah; Ardani, Muhamad Sofi; Ningrum, Sari Sekar; Shadiq, Zhilal
Jurnal Teknologi Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/jtek.v13i1.424

Abstract

Penggunaan lahan yang berbeda pada daerah sekitar Sungai Code tentu akan berdampak pada masukan bahan organik yang masuk ke dalam aliran Sungai Code. Jumlah masukan bahan organik akan mempengaruhi kualitas dari air Sungai Code. Pemetaan kualitas air sungai Code dapat menggunakan bioindikator berupa larva Chironomidae. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober tahun 2022 pada lima stasiun penelitian yang menginterpretasikan daerah sebelum perkotaan, daerah perkotaan, dan setelah perkotaan. Sampel larva Chironomidae cuplik dengan menggunakan alat surber sampler 30x30 cm2 dan dilakukan analisis korelasi Pearson untuk melihat korelasi kemelimpahan larva Chironomidae dan faktor fisik dan kimia sungai Code.  Pada periode penelitian ditemukan dua genus larva Chironomidae yaitu Chironomus dan Cricotopus. Dari keseluruhan stasiun penelitian larva genus Chironomus memiliki populasi tertinggi yaitu 88 individu. Dan berdasarkan penggunaan lahan, stasiun ke IV (daerah perkotaan) memiliki kemelimpahan larva Chironomidae tertinggi yaitu 192,59 ind/m2. Hasil uji korelasi Pearson pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan bahwa kemelimpahan larva Chironomidae memiliki korelasi positif dengan parameter lingkungan yaitu TDS dengan nilai kontribusi 86,77%. Keywords: Bioindicator, Chironomus, Cricotopus, Stream, TDS
PENGARUH WAKTU TERHADAP HASIL ANTIOKSIDAN DAN VITAMIN C DARI EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia Caseolaris) SEBAGAI BAHAN BAKU SEDIAAN LOTION Prametha, Novika Mila; Fauziana, Noer Aza; Angeline, Annisa Yuliana; Ardani, Muhamad Sofi; Ningrum, Sari Sekar
Jurnal Teknologi Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, khususnya di Cigimbal Park, Cilacap, memiliki ekosistem mangrove yang beragam terutama pedada (Sonneratia Caseolaris). Meskipun memiliki potensi, pemanfaatan buah pedada masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan antioksidan dan vitamin C secara kuantitatif dalam buah pedada sebagai dasar ilmiah pemanfaatannya sebagai bahan baku sediaan lotion. Penelitian ini diawali dengan mengubah buah pedada menjadi tepung buah pedada kemudian dimaserasi selama 2x24 jam, 3x24 jam dan 4x24 jam menggunakan pelarut metanol 96% dengan perbandingan rasio 1:8 pada suhu ± 27 °C disertai dengan pengadukan setelah itu difiltrasi sebanyak dua kali pengulangan dan dievaporasi pada suhu 40-50°C untuk memperoleh ekstrak buah pedada. Hasil penelitian menunjukan bahwa buah pedada memiliki kadar air 10,84%, abu 5,87%, lemak 8,10%, protein 0,61%, karbohidrat 59,09%. Kandungan antioksidan dan vitamin C tertinggi didapatkan pada perlakuan T2 dengan waktu maserasi selama 3x24 jam yang memiliki aktivitas antioksidan sebesar 72,5574% dan kandungan vitamin C sebesar 1648,8458 mg/100gr. Semakin lama waktu maserasi maka akan menurunkan kandungan antioksidan dan vitamin C pada eksrak buah pedada. Ekstrak buah pedada dapat berpotensi sebagai sediaan lotion karena mengandung antioksidan dan vitamin C yang tinggi.   Keywords: antioksidan, buah pedada, maserasi, sediaan lotion, vitamin C