Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kompetensi Sosial Guru dalam Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat dalam Pendidikan Setyazi, Gama; Wahyudi, Didik
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 5 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i5.2930

Abstract

Guru memiliki peran strategis dalam membangun hubungan yang baik dengan masyarakat melalui kompeten sisosial yang dimilikinya. Kompetensi ini memungkinkan guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan orang tua, tokoh masyarakat, dan komunitas sekitar. Dengan hubungan yang harmonis tersebut, masyarakat menjadi lebih terbuka untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan, baik secara langsung dalam aktivitas sekolah maupun melalui dukungan sumberdaya. Keterlibatan ini berkontribusi pada terciptanya lingkungan belajar yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, keberhasilan peran guru juga sangat bergantung pada dukungan dari pihak sekolah. Tanpa dukungan institusional, upaya guru dalam membangun hubungan dengan masyarakat dapat terhambat, sehingga partisipasi masyarakat dalam pendidikan menjadi kurang optimal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data yang diambil dari data primer dan sekunder dalam bentuk karyatulis ilmiah, buku-buku yang relevan, atau sumber data lain yang sesuai dengan penelitian ini. Kompetensisosial guru terbukti memainkan peran yang krusial dalam membangun hubungan yang harmonis antara sekolah dan masyarakat. Guru yang memiliki kemampuan komunikasi efektif, empati, kerjasama, dan keterampilan interpersonal lainnya mampu menciptakan lingkungan belajar yang terbuka dan inklusif. Hal ini mendorong masyarakat, termasuk orang tua dan tokoh lingkungan, untuk terlibat lebih aktif dalam proses pendidikan, baik dalam kegiatan sekolah maupun pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan.
Pendidikan Multikultural dalam Bingkai Pemikiran Nasionalis Religius; Komparasi Konsep Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid Setyazi, Gama; Subandi, Subandi; Abas, Erjati
Fitrah: Journal of Islamic Education Vol. 3 No. 2 (2022): Desember (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agam Islam Sumatera Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53802/fitrah.v3i2.271

Abstract

This study aims to analyze the concept and comparison of the thoughts of Abdurrahman Wahid and Nurcholish Madjid regarding the concept of multicultural education from the perspective of religious nationalist thought. These two figures were chosen because of their popularity and their works as nationalist and religious figures in Indonesia. This research uses qualitative research methods, based on literature study. The data sources consist of two, namely primary which comes from the works of the two figures in terms of its relation to multiculturalism, and secondary which comes from journals or research findings. Abdurrahman Wahid is of the view that in a multicultural context, Islamic education must vary according to each culture. Diverse education does not deviate from the goal, but an effort to achieve educational goals through various ways. Nurholis Madjid is of the view that multiculturalism is not only co-existence but goes further than that, namely pro-existence. The phenomenon of multiculturalism in Islamic education is not only seen as a reality that is only allowed to exist, but is something that must be developed for the good of life.