Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT DAN BIJI PETAI (Parkia speciosa Hassk.) DENGAN METODA DPPH (1,1-diphenil-2-picryhidrazyl) Verawaty, Verawaty; Ganesia, Sepriza
Jurnal Ipteks Terapan Vol 12, No 2 (2018): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.936 KB) | DOI: 10.22216/jit.2018.v12i2.1028

Abstract

The research about the antioxidant activity of the ethanol extract of the petai (Parkia speciosa Hassk.) peel and seeds have been conduct. The petai peel and seed were extracted using maceration method. Condensed extract was tested against DPPH (1,1-diphenyl-2-picrilhydrazil) as the free radical DPPH by measuring absorbance at a wavelength of 513 nm using a UV-Vis spectrophotometer. The results showed that the ethanol extract of the plant petai peel has a strong antioxidant activity with results IC50 at the concentration of 68,79 µg/mL. The ethanol extract of petai seeds having an antioxidant activity very weak with IC50 at a concentration 12743,71 µg/mL. This study used vitamin C as a comparison and found that vitamin C has a strong antioxidant activity with IC50 values at a concentration of 58,87 µg/mL. Ethanol extract petai peel has antioxidant activity similar to the activity of the antioxidant vitamin C.Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit dan biji tanaman petai (Parkia speciosa Hassk.) yang diekstraksi menggunakan metoda maserasi. Ekstrak kental yang diperoleh diuji terhadap DPPH (1,1-diphenyl-2-picrilhydrazil) sebagai radikal bebas dengan mengukur absorban DPPH pada panjang gelombang 513 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit tanaman petai memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 pada konsentrasi 68,79 µg/mL. Ekstrak etanol biji tanaman petai memilik aktivitas antioksidan yang sangat lemah dengan nilai IC50 pada konsentrasi 12743,71 µg/mL. Dalam penelitian ini digunakan vitamin C sebagai pembanding dan diperoleh bahwa vitamin C memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 pada konsentrasi 58,87 µg/mL. Ekstrak etanol kulit tanaman petai memiliki aktivitas antioksidan yang hampir sama dengan aktivitas antioksidan vitamin C.
Formulasi dan Evaluasi Gel Infusa Daun Belimbing Wuluh Verawaty Verawaty; Irene Puspa Dewi; Felicia Febrian CH
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v12i2.309

Abstract

Pada Daun belimbing wuluh terkandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menformulasi daun belimbing wuluh menjadi sediaan gel yang baik, efektif, dan aman untuk digunakan, serta menguji efektivitasnya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Sediaan gel yang didapatkan berupa gel berwarna bening dan kuning bening, tidak memiliki bau, homogen, pH formula 1, 2 dan 3 berturut-turut 5,60, 5,58 dan 5,54 dan tidak mengiritasi kulit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan gel dari infusa daun belimbing wuluh memiliki daya hambat antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada formula 1 (10%), 2 (20%) dan 3 (30%) dengan rata-rata diamter zona hambat 10,6 mm, 12,3 mm, dan 29,1 mm. Hal ini menunjukkan pada formula 3 (30%) merupakan konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Uji One Way Anova dalam program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata diameter zona hambat pada konsentrasi kelompok adalah signifikan dengan nilai  0,003 (α < 0,005).
Pengaruh Ekstrak Etanol Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit Putih (Mus musculus) Irene Puspa Dewi; Verawaty Verawaty; Suzana Devi; Dewi Kartika
Jurnal Farmasi Higea Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v13i1.360

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak etanol bawang putih tunggal (Allium sativum L.) terhadap kadar kolesterol darah mencit. Bawang putih tunggal mengandung senyawa organosulfur yaitu alicin yang memberikan aroma tajam dan bertanggungjawab dalam memberikan aktivitas farmakologi. Pengujian dilakukan dengan mengelompokkan mencit menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok dosis 1 dan kelompok dosis 2. Mencit kelompok kontrol negatif diberi makanan dan minuman yang cukup, mencit kelompok kontrol positif diberi kuning telur puyuh 2% berat badan, mencit kelompok dosis 1 diberi kuning telur puyuh 2% berat badan dan ekstrak etanol bawang putih tunggal 0,007 g/hari, mencit kelompok dosis 2 diberi kuning telur puyuh 2% berat badan dan ekstrak etanol bawang putih tunggal 0,014 g/hari. Hasil yang didapatkan rata-rata kadar kolesterol darah mencit pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dosis 1 dan dosis 2 berturut-turut adalah 121.4 mg / dl, 152.6 mg / dl, 144.4 mg / dl, and 146.6 mg / dl. Dari data tersebut disimpulkan bahwa pada dosis 0,007 g/hari dan dosis 0,014 g/hari, ekstrak etanol bawang putih tunggal dapat menurunkan kadar kolesterol darah mencit yang diberi kuning telur puyuh.
Formulasi dan Evaluasi Sabun Kertas Katekin sebagai Antiseptik Verawaty verawaty; Irene Puspa Dewi; Wela Wela
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 02 Desember 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i2.7586

Abstract

Katekin merupakan senyawa yang memiliki aktivitas bakteri, yang mungkin dapat diformulasi menjadi berbagai bentuk sediaan farmasi sehingga diperoleh nilai tambah. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi katekin dalam bentuk sediaan sabun kertas yang baik, efektif, dan aman digunakan sebagai antiseptik. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan sabun katekin memenuhi kriteria syarat mutu sabun  (SNI 2588:2017). Selain itu, sediaan sabun  yang terdiri dari basis sabun (tanpa katekin), FI (katekin 2%), FII (katekin 4%), dan FIII (katekin 6%) menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Daya hambat yang terbesar ditunjukkan oleh sediaan sabun FIII (katekin 6%). Uji statistik menggunakan uji one way Anova menunjukkan perbedaan konsentrasi katekin berpengaruh secara signifikan (α<0.05) terhadap kriteria syarat mutu sabun dan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri.
Uji Daya Hambat Deodoran Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis Irene Puspa Dewi; Wike Rahmana Wijaya; Verawaty Verawaty
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.048 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji daya hambat deodoran ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Daun Kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa aktif yaitu saponin, tanin, alkaloid, steroid dan flavonoid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan deodoran ekstrak etanol daun kersen mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Uji aktivitas antibakteri diakukan dengan metode difusi agar. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu sediaan deodoran dengan konsentrasi 20% (Formula I), 30% (Formula II), 40% (Formula III), kontrol negatif dan kontrol positif, dimana kontrol positif menggunakan kloramfenikol. Dari data diketahui bahwa sediaan deodoran ekstrak etanol daun kersen memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis pada Formula I, Formula II dan Formula III dengan rata-rata zona hambat yaitu 17,85 mm, 25,25 mm, 31,41 mm, kontrol negatif 0,00 mm dan kontrol positif 34,225mm. Berdasarkan hasil statistik One Way Anova dapat disimpulkan bahwa perbedaan rata-rata diameter daya hambat ekstrak etanol daun kersen konsentrasi 40% terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif.
PENGARUH PEMBERIAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG TERHADAP LUKA BAKAR PADA KELINCI Verawaty Verawaty
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.298 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian putih telur ayam kampung dalam penyembuhan luka bakar pada kelinci. Telur ayam kampung yang digunakan adalah yang fertil dan infertil. Pembuatan luka bakar pada kelinci dilakukan dengan cara menempelkan pada keempat bagian kulit punggung kelinci dengan menggunakan ujung sendok yang telah dipanaskan selama 5 menit. Selanjutnya luka bakar dioleskan menggunakan putih telur ayam kampung fertil,, infertil, bioplasenton, dan amnion. Pengamatan dilakukan dengan melihat perubahan warna kulit yang terdiri dari tiga fase yaitu Fase inflamasi (meradang), fase fibroblastic (tumbuh kolagen/jaringan baru), dan fase maturasi (penyembuhan ). Dari hasil penelitian ternyata putih telur ayam kampung fertil lebih cepat menyembuhkan luka bakar dibandingkan dengan, putih telur ayam kampung infertil, bioplacenton dan amnion.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL KULIT dan BIJI PETAI (Parkia speciosa Hassk ) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Verawaty Verawaty
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.492 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi uji daya hambat ekstrak etanol kulit dan biji petai (Parkia speciosa, Hassk) terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol kulit dan biji petai (Parkia speciosa, Hassk) terhadap bakteri Escherichia coli.. Penelitian ini menggunakan metode difusi Agar sebagai biakan bakteri Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit petai memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli lebih baik dibandingkan dengan biji petai pada konsentrasi 5%, 10%, 20%. Dengan meningkatnya konsentrasi pada ekstrak etanol kulit dan biji petai (Parkia speciosa, Hassk) maka semakin besar zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl) Irene Puspa Dewi; Hendri Gunawan Sakoikoi; Verawaty Verawaty
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Padang
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.609 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan antioksidan Infusa Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dalam menghambat radikal bebas dengan menggunakan metode DPPH(11-diphenyl-2-picrylhydrazil). Daun kersen mengandung senyawa flavonoid, saponin, polifenol dan tanin sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan Antioksidan merupakan senyawa pendonor elektron atau yang dapat menangkal dampak negatif dari oksidan. Penelitian ini membandingkan kemampuan antioksidan daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi 10 % dan 20 % dengan metode infusa dalam menghambat radikal bebas. Masing-masing ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode DPPH sebagai radikal bebas. Dilakukan uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif untuk memperoleh IC50 dari masing-masing ekstrak menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan infusa daun kersen dengan konsentrasi 10% memiliki daya antioksiadan kategori sedang dengan IC50 105,65 µg/mL sedangkan dengan konsentrasi 20% memiliki daya antioksidan kategori sedang dengan IC50 104,84 µg/mL.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN (STOCK) OBAT DI APOTEK MADYA MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS Tumpal Manurung; Verawaty Verawaty
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 6 No 2 (2021): JURNAL AKADEMI FARMASI PRAYOGA
Publisher : Akademi Farmasi Prayoga Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.606 KB) | DOI: 10.56350/jafp.v6i2.71

Abstract

ABSTRAK Kemajuan teknologi komputer dapat dimanfaatkan di bidang sistem informasi yang banyak digunakan pada persediaan (stock) obat, penjualan dan pembelian obat. Ini merupakan pelayanan yang penting di Apotek. Apotek merupakan usaha perdagangan dibidang kesehatan yang memerlukan adanya sistem pengolahan data untuk dapat mempermudah dan memperlancar kinerjanya. Apotek Madya yang beralamat di Jl. Proklamasi No. 50 Alang Laweh-Padang merupakan salah satu Apotek yang masih menggunakan cara manual dalam proses penjualan. Proses persediaan (stock) obat secara manual dinilai memperlambat kinerja pelayanan Apotek, sehingga diterapkan sistem informasi persediaan (stock) obat yang dapat membantu serta memudahkan proses pengelolaan persediaan (stock) obat. Software yang digunakan untuk pembuatan sistem ini adalah Microsoft Access 2007 sebagai databasenya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi persediaan (stock) obat di Apotek Madya menggunakan Microsoft Access. Metode yang digunakan dalam analisa data ini adalah secara observasi. Hasil dari penerapan sistem informasi persediaan (stock) obat dapat meningkatkan kinerja apotek serta mendukung pencapaian tujuan apotek secara efektif dan efesien.
EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP SEL MAKROFAG MENCIT Irene Puspa Dewi; Verawaty Verawaty; Meyyana Diara Sababalat; Tuty Tasli
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 6 No 2 (2021): JURNAL AKADEMI FARMASI PRAYOGA
Publisher : Akademi Farmasi Prayoga Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.522 KB) | DOI: 10.56350/jafp.v6i2.73

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek ekstrak etanol rimpang bangle terhadap persentase aktivitas fagositosis dan kapasitas fagositosis sel makrofag mencit putih. Rimpang bangle mengandung senyawa fenilbutenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai imunomodulator. Mencit dibagi dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5 ekor, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok dosis 100 mg/Kg BB, kelompok dosis 500 mg/Kg BB, dan kelompok pembanding. Sesuai dengan kelompoknya, mencit diberikan perlakuan selama 7 hari dan pada hari ke-8 mencit diinjeksi suspensi bakteri Staphylococcus aureus (SA) secara intraperitoneal, kecuali pada kelompok kontrol negatif. Satu jam kemudian, mencit pada semua kelompok dikorbankan dan diambil cairan peritonealnya dan dilakukan perhitungan persentase aktivitas dan kapasitas fagositosis. Hasil perhitungan persentase aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag pada cairan peritoneal setelah pemberian ekstrak etanol rimpang bangle berturut-turut pada kelompok kontrol negatif 64,9% dan 93,2%, kelompok kontrol positif yaitu 66,2% dan 95,0%, kelompok dosis 100 mg/kg bb yaitu 75,71% dan 113,8%, kelompok dosis 500 mg/kg bb yaitu 84,0% dan 128,4%, dan kelompok pembanding yaitu 86,5% dan 176,6%. Secara statistik, persentase aktivitas dan kapasitas fagositosis mencit kelompok dosis 100 mg/kg BB dan dosis 500 mg/kg BB berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. Dapat disimpulkan bahwa pada dosis 100 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB, ekstrak etanol daun jambu biji dapat meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis mencit.