Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sejarah Pendidikan Islam: Kemiskinan dan Ketidaksetaraan di Masa Mughal: Akar Pemberontakan dan Ketidakstabilan Muhamad Kosim; M. Zainal Arifin; Reyinita Damayanti; Maftuh Sujana
TARBIYAH DARUSSALAM: JURNAL ILMIAH KEPENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN Vol. 9 No. 02 (2025): Tarbiyah Darussalam : Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/tadrs.v9i02.393

Abstract

Kerajaan Mughal, yang juga dikenal sebagai Mughal Baadshah atau Mogul, merupakan sebuah kekuasaan yang pada masa kejayaannya menguasai wilayah Afghanistan, Balochistan, serta sebagian besar anak benua India antara tahun 1526 dan 1858 M. Kerajaan ini didirikan oleh Babur, seorang keturunan Mongol, pada tahun 1526 (Soebardi dan Harsojo, 1986; 100). Istilah "Mughal" sendiri adalah bentuk Indo-Aryan dari kata "Mongol". Dinasti Mughal bertahan selama kurang lebih tiga abad, dari tahun 1526 hingga 1858 M, dan selama periode tersebut, pengaruh Islam telah memberikan nuansa yang khas di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas menganut agama Hindu. Meskipun kini gema kebesaran Islam sebagai warisan dari Dinasti Mughal mulai terlupakan, terdapat beberapa tokoh pendidikan yang berperan penting dalam perkembangan pendidikan Islam, baik di tingkat global maupun pada masa Dinasti Mughal. Dua di antara tokoh tersebut adalah Jalaluddin Muhammad Akbar Syah dan Aurangzeb.