Implementasi TaRL membutuhkan kompetensi pedagogis dan manajerial yang kuat dari guru. Guru dituntut mampu melakukan asesmen formatif yang cepat dan tepat, mendesain pembelajaran yang diferensiatif, serta menciptakan sistem pengelolaan kelas yang fleksibel, dinamis, dan berorientasi pada perkembangan siswa. Dalam konteks inilah, penting untuk memberikan pelatihan serta pendampingan mengenai kompetensi guru dalam pengelolaan kelas berbasis TaRL di SMK PGRI 2 Denpasar. Metode yang dipergunakan yaitu ceramah, diskusi, dan simulasi. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner, secara umum guru telah menunjukkan pemahaman yang cukup baik dalam menerapkan pendekatan pengelolaan kelas berbasis Teaching at the Right Level (TaRL). Sebanyak 90% guru mampu mengidentifikasi tingkat kemampuan awal siswa secara individual. Sebesar 85% guru berhasil menyusun kelompok belajar yang didasarkan pada hasil asesmen awal. Capaian sebesar 80% menunjukkan bahwa mayoritas guru telah mampu merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing kelompok. Sebanyak 85% guru telah menerapkan asesmen formatif secara berkala guna memantau perkembangan kemampuan siswa. Indikator Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Aktif dan Partisipatif menunjukkan capaian terendah dibandingkan yang lain, yakni sebesar 75%. Diperlukan perhatian lebih pada penguatan strategi pembelajaran aktif dan kreatif agar pendekatan TaRL dapat berjalan lebih efektif dan menyeluruh