Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Ekonomi Masyarakat terhadap UMKM Budidaya Ikan Mas Segar di Kelurahan Gunung Baringin Risna Hayati; Ahmad Riski; Wilda Rohani; Juni Khairani Lbs; Isma Rohayani; Mia Juliani; Reski Hidayah; Mhd Asy’ari; Nanda Aulia Rifki Nst; Siti Kholijah
Ambacang: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2025): Edisi Juli
Publisher : PT. Willy Print Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Mas (Cyprinus Carpio) adalah salah satu jenis ikan perairan tawar yang sangat penting bagi masyarakat di Gunung Baringin, Mandailing Natal Sumatera Utara. Karena banyaknya sumber daya air, ikan mas menjadi salah satu produk utama yang sering dimakan oleh warga setempat. Selain menjadi bagian dari makanan sehari-hari, ikan ini juga mempunyai peran yang signifikan dalam perayaan pernikahan. Penduduk Gunung Baringin sangat bergantung pada ikan mas sebagai sumber protein utama mereka, dan ikan ini juga diperjualbelikan. Biasanya, ikan mas dijual di pasaran atau menerima pesanan melalui media sosial atau secara langsung. Pendekatan yang dipilih bertujuan untuk menyajikan gambaran komprehensif mengenai metode budidaya ikan mas segar serta pengaruhnya terhadap perekonomian warga di Kelurahan Gunung Baringin. Kelurahan Gunung Baringin adalah petani kecil yang telah melakukan budidaya ikan mas segar selama beberapa tahun terakhir. Mereka biasanya memiliki pemahaman dasar tentang teknik budidaya, tetapi masih memerlukan lebih banyak pelatihan terkait budidaya dan pemasaran. Ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun sangat mendukung kegiatan budidaya ikan air tawar di Kelurahan Gunung Baringin. Dengan kondisi tersebut, pelaku usaha budidaya ikan air tawar dapat melakukan budidaya dua kali dalam setahun, dengan waktu panen rata-rata antara 4 hingga 5 bulan. Dalam konteks ekonomi lokal, UMKM yang bergerak di budidaya ikan mas segar memiliki peranan penting dalam menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Ketika permintaan ikan mas segar meningkat, peluang bisnis berkembang, mulai dari pembibitan, pakan ikan, hingga distribusi dan pemasaran.
TRADISI MARKOBAR SEBAGAI IDENTITAS DAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MANDAILING Salsa Nabila Hasan; Putry Rahmayani; Wilda Rohani; Diva Andre Syahreza; Rahmi Wahyuni
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi Markobar sebagai identitas dan kearifan lokal masyarakat Mandailing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali peran tradisi Markobar dalam memperkuat identitas budaya serta melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, di mana data diperoleh melalui observasi, wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Markobar, yang berarti “berbicara”, merupakan tradisi lisan yang sarat nilai-nilai moral, sosial, dan budaya masyarakat Mandailing. Tradisi ini menjadi media penting dalam membangun komunikasi, mempererat hubungan kekerabatan, serta menanamkan nilai-nilai kebijaksanaan lokal. Markobar dilaksanakan dalam berbagai konteks sosial seperti acara siriaon (pesta kebahagiaan) maupun silulutun (acara duka cita). Dalam upacara pernikahan, prosesi Markobar diawali oleh suhut, kemudian direspons oleh mora dan kahanggi, serta diakhiri dengan nasihat dari keluarga kedua mempelai berdasarkan sistem dalian natolu. Sementara dalam upacara kematian, Markobar lebih menonjolkan ungkapan duka dan pesan penguatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Pelestarian tradisi Markobar menjadi penting sebagai sarana memperkuat identitas budaya Mandailing di tengah arus globalisasi yang kian mengikis nilai-nilai tradisional