Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RELEVANSI STRATEGI PROMOSI PRODUK GADAI EMAS DALAM PENINGKATAN VOLUME JASA PENJUALAN PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG MEULABOH Rahmi Wahyuni; Inayatillah; Mikhral Rinaldi
AL-IQTISHAD : Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Islam Vol. 2 No. 2 (2023): AL-IQTISHAD : Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Islam
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/iqtishad.v1i2.2517

Abstract

Promosi merupakan salah satu kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat. Dampak promosi terhadap peningkatkan volume penjualan di Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh sangat signifikan. Peningkatan jumlah nasabah menjadi indikator utama meningkatnya volume penjualan produk di Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi promosi produk gadai emas dalam meningkatkan volume penjualan di Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh dan dampak promosi terhadap peningkatkan volume penjualan di Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan penentuan subjek penelitian sebanyak 15 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dan teknik analis data dilakukan dengan teknik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi produk gadai emas di Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh dilakukan dengan beberapa jenis di antaranya promosi marketing officer (bekerjasama dengan instansi lain). Strategi promosi juga dilakukan melalui periklanan produk yang dilakukan melalui pamlet/baliho dan brosur, sales promotions (promosi penjualan) dengan memberikan harga khusus gadai, public relation (publisitas) dengan ikut serta dalam kegiatan expo dan festival UMKM, word of mouth yang dilakukan oleh nasabah Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh serta promosi melalui website, story WhatsApp, facebook dan youtube. Pelaksanaan promosi gadai emas oleh Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh sangat berdampak bagi volume penjualan produk gadai emas. Peningkatan penjualan produk tersebut terlihat peningkatan jumlah nasabah gadai emas semenjak 5 tahun terakhir, rata-rata peningkatan pertahun berkisar 20%-30%. Hingga tahun 2023 nasabah Pegadaian Syariah Cabang Meulaboh pada produk gadai emas mencapai 1.500 orang.
INTERVENSI BULOG TERHADAP KELANGKAAN BERAS MENURUT PERSPEKTIF TAS’IR AL-JABARI: (Studi Kasus pada Perum Bulog Divisi Regional Aceh) Bismi Khalidin; Rahmi Wahyuni
Al-Mudharabah: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1 No. 1 (2020): Al-Mudharabah : Jurnal ekonomi dan Keuangan Syariah
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-mudharabah.v2i1.821

Abstract

Beras pada waktu tertentu dapat mengalami kelangkaan dikarenakan berbagai macam permasalahan, Perum Bulog memiliki wewenang untuk mengatasi kelangkaan beras dengan melakukan intervensi. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimanakah intervensi Perum Bulog Divisi Regional Aceh terhadap kelangkaan beras, bagaimanakah upaya Perum Bulog dalam menangani kelangkaan beras dan bagaimanakah perspektif tas’ir al-jabari terhadap intervensi Perum Bulog pada kelangkaan beras. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Jenis penelitian ini adalah suatu penelitian yang menunjukkan pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa, dan menginterprestasi seluruh data yang berhubungan dengan penulisan. Hasil penelitian mengenai intervensi Perum Bulog terhadap kelangkaan beras dimana Bulog mengintervensi secara rutin setiap permasalahan yang terjadi berdasarkan surat perintah dari Bulog Pusat dan bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk melakukan operasi pasar yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kelangkaan beras. Upaya Bulog dalam menangani kelangkaan beras Bulog akan melakukan operasi pasar dengan menyalurkan stok cadangan beras yang ada di gudang Bulog ke setiap toko yang ada di Aceh yang telah memiliki ikatan kerjasama, dan upaya terakhir yaitu melakukan impor beras. Intervensi yang dilakukan oleh Perum Bulog sesuai dengan konsep tas’ir al-jabari. Konsep tas’ir al-jabari ini dapat dilakukan oleh Bulog dalam menangani masalah kelangkaan beras. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa, intervensi pemerintah terhadap kelangkaan beras dapat dilakukan oleh Perum Bulog sesuai dengan perintah dari Bulog Pusat dimana intervensi yang dilakukan sesuai dengan hukum islam karena dilihat dari kemaslahatan masyarakat.
POLA KOMUNIKASI DALIHAN NA TOLU PADA ADAT PERNIKAHAN ETNIK MANDAILING DI KABUPATEN MANDAILING NATAL Rahmi Wahyuni
Al-Balagh : Jurnal Komunikasi Islam Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/ab.jki.v3i2.7962

Abstract

Abstact:Thisstudyaimsto findoutthe communication pattern Dalihan Na Tolu, the mediausedandthe communicationbarrierfacedbyDalihanNaToluontheethnicmarriagecustomsofMandailinginMandailing NatalRegency. Datacollectingtechniqueinthisresearchisdirectobservationinthefieldbylookingand observing the process ofcustomary marriage from start to finish, depth interviews conducted with some customary figures, and documentation related to the research. The result ofthe research shows that: 1) The communication pattern conducted by Dalihan Na Tolu on Mandailing ethnic marriage custom is interpersonalcommunicationpattern,familycommunication,groupcommunication,publiccommunica- tion,masscommunicationandIslamiccommunication.2)Mediausedthroughtraditionalmediaand modernmedia. Traditionalmediaarebetel,salipi,gondangwaitingfortwo,ogung,pangupaandinterper- sonalmedium(messenger).Modern mediaisinvitationletter,flowerboard,phoneandhandphon,social media(facebook,line,whatsapp,instagram,messenger) andradio.3)ObstaclesfoundbyDalihanNa Toluonmarriagecustomsisaculturalbarrierthatiswhenthereisamarriage ofthe family.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola komunikasi Dalihan Na Tolu, media yang digunakan dan hambatan komunikasi yang dihadapi oleh Dalihan Na Tolu pada adat pernikahan etnik Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan Teknik pengumpul datapadapenelitianiniadalahobservasisecaralangsungdilapangandenganmelihatdan memperhatikan proses adat pernikahan mulai dari awal sampai akhir, wawancara mendalam (depth interview) yang dilakukan dengan beberapa tokoh adat, dan dokumentasi terkait dengan penelitian. Hasilpenelitian menunjukkanbahwa:1)PolakomunikasiyangdilakukanolehDalihanNaTolupada adat pernikahan etnik Mandailing adalah pola komunikasi antarpribadi, komunikasi keluarga, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi massa dan komunikasi Islami. 2) Media yang digunakan melalui media tradisional dan media modern. Media tradisional yaitu sirih, salipi, gondang tunggu-tunggu dua, ogung, pangupa dan media antarpribadi (utusan). Media modern yaitu surat undangan, papan bunga, telepon dan handphon, sosial media dan radio. 3) Hambatan yang ditemukan oleh Dalihan Na Tolu pada adat pernikahan adalah hambatan budaya yaitu apabila ada pernikahan semarga. Pernikahan semarga dilarangoleh adatkarenadianggapmerupakanpernikahansedarah.Kata kunci: Pola Komunikasi, Dalihan Na Tolu, Adat Pernikahan.
Penetapan Tuor Adat di Mandailing Natal dalam Perspektif Hukum Islam Erma Erma; Muhammad Alwi; Nur Alfiyah; Rahmi Wahyuni
Reflection : Islamic Education Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Islamic Education Journal
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/reflection.v2i1.457

Abstract

The wedding feast or yuamul farah in each tradition certainly has its distensing or uniqueness that gives birth to the characteristics of each region. The traditions carried out by each tribe of the community are certainly different from one another, one of which is the phenomenon practiced in the traditional events of the Mandailing tribe of North Sumatra which is still attached to this day is the tuor tradition in the Mandailing traditional marriage. Tuor is the name of the marriage dowry in the Mandailing customary agreement. The general description of tuor is: a man is obliged to give tuor to the woman he is going to marry. Tuor is a custom that has existed for a long time. For the people of Mandailing, the practice is as a form of preserving estavet tradition, although some of them do not know the origin of this tradition before. The author's observation on the area can be said that some people agree with the existence of this tuor tradition, but it is undeniable that there are other parts of the community who contradict the practice of the tuor because it can burden the party who will carry out the marriage. The party who feels burdened is the young man who is about to get married. Because sometimes the nominal size of the tuor results in delays in the marriage procession due to economic problems. The result of this study is that the Islamic perspective related to the tour inherited by the Mandailing community is not contradictory, because it is carried out on the basis that it both have aspects of willingness between one party and another. In addition, there is also a sense of family, agreement and also a sense of sincerity between the two sides of the family. The amount of the tuor is no longer a benchmark in Islamic considerations Because the form of the agreement between the two sides became the main foundation in establishing the tour.
Pemberdayaan Kepedulian Sampah Melalui Media Video Animasi di Panti Asuhan Ridho Rahmat, Padang Selatan Mutiara Nurul Amalia; Rahmi Wahyuni; Aisyah Humairah; Yulia Hanoselina
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 2 No 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan sampah merupakan isu penting yang harus ditanamkan sejak dini untuk menciptakan kesadaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian anak-anak terhadap pengelolaan sampah melalui media animasi edukasi di Panti Asuhan Ridho Rahmat, Padang Selatan. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan berbasis video animasi interaktif yang mengajarkan konsep 5R dan pengolahan sampah organik. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan antusiasme anak-anak dalam mengelola sampah dengan benar. Pendekatan berbasis media audio-visual terbukti efektif dalam menanamkan perilaku peduli lingkungan pada anak-anak. Diharapkan metode ini dapat terus dikembangkan dalam program pemberdayaan masyarakat di masa depan.  
Penguatan Moderasi Beragama melalui Edukasi dan Kegiatan Mewarnai di MDA Darul Hikmah Desa Hutabaringin Syaparuddin; Nisma Hayati; Nabila Az-Zahra Nasution; Rosmidar Rkt; Nur Hikmah; Liwa Gusriza Fitri; Khorunnisa Lubis; Ummu Habibah; Dedi Syafriansyah; Muhammad Pauzan; Rahmi Wahyuni
Ambacang: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2025): Edisi Juli
Publisher : PT. Willy Print Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Moderasi beragama merupakan aspek krusial dalam membentuk karakter anak sejak dini untuk mencegah perilaku intoleran. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama melalui kegiatan edukatif dan kreatif, khususnya mewarnai, di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Darul Hikmah, Desa Hutabaringin, Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Program ini menargetkan 60 siswa setara kelas 4–6 SD, dibimbing oleh tiga guru, dengan fokus pada empat pilar moderasi: komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan apresiasi budaya lokal. Pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan partisipatif, menggabungkan konseling, diskusi interaktif, dan kegiatan mewarnai langsung bertema kerukunan. Kegiatan dilakukan secara bertahap, meliputi penyampaian materi, kegiatan visual praktis, dan evaluasi melalui observasi dan refleksi oleh guru dan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memahami konsep dasar moderasi beragama, menerapkannya dalam interaksi sosial, menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dalam berpendapat, dan mengembangkan sikap toleran. Guru dan orang tua memberikan tanggapan positif terhadap metode kreatif ini. Kesimpulannya, program ini secara efektif menanamkan nilai-nilai moderasi beragama melalui pendekatan edukatif dan kreatif. Secara praktis, mewarnai terbukti menjadi strategi inovatif untuk pendidikan karakter di tingkat dasar, sementara secara sosial, kegiatan ini meningkatkan kesadaran akan toleransi dan kerukunan di antara siswa dan masyarakat.