Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH DOSIS LIMBAH KULIT PISANG KEPOK SEBAGAI BAHAN UTAMA PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MELON (Cucumis melo. L) SEBAGAI BAHAN PENYUSUN LKPD Vironica, Elysa; Oka, Anak Agung; Sutanto, Agus
EDUBIOLOCK Vol. 6 No. 3 (2025): Bulan September 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/edubiolock.v6i3.10262

Abstract

Kepok banana waste, which contains essential NPK nutrients, has the potential to enhance plant growth. This study investigated the effects of combining liquid organic fertilizer (POC) derived from Kepok banana waste with manure on the growth of melon plants (Cucumis melo L.), and identified the optimal dosage for growth performance. The outcomes of this research were further developed into a contextual learning resource in the form of student worksheets for biology education. The experiment was conducted using a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and five replications over a two-month period. Growth parameters observed included the number of branches, the number of flowers, and fresh fruit weight. Data were analyzed using the Kruskal–Wallis test. Results showed significant effects of the POC–manure combination across all parameters: number of branches (H<sub>hit</sub> = 27.55 > χ²<sub>0.95;3</sub> = 7.81), number of flowers (H<sub>hit</sub> = 26.5 > χ²<sub>0.95;3</sub> = 7.81), and fresh fruit weight (H<sub>hit</sub> = 20.58 > χ²<sub>0.95;3</sub> = 7.81). The best treatment for enhancing branch and flower production was P4, whereas P2 produced the greatest fruit weight. These findings confirm that POC from Kepok banana waste, when combined with manure, significantly improves melon plant growth. Furthermore, the study highlights the educational potential of integrating research results into biology learning through student worksheets, particularly for Grade XII on the topic of plant growth and development.
Pendampingan Pengelolaan Sampah Organik Komunitas Masyarakat Kota Metro Lampung Sutanto, Agus; Widowati, Hening; Santoso, Handoko; Sujarwanta, Agus; Mufahroyin, Mufahroyin; Saputro, Beny; Cholvistaria, Mia; Rista, Paulina Eva; Sholihah, Anisa; Maharani, Adinda Purnama; Vironica, Elysa; Aprilia, Anggi; Syaferi, Akhmad; Satriadi, Bekti
SINAR SANG SURYA Vol 9, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v9i2.4173

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT), Bank Sampah (BS), serta Sekolah Dasar dan Menengah Muhammadiyah di Kota Metro yang terdiri dari 70 perwakilan dalam pengelolaan sampah organik melalui pelatihan pertanian organik dan budidaya sederhana. Tujuan pengabdiannya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk cair, eco-enzyme, serta menerapkan budidaya ikan dalam ember (DIBER) dan holtikultura serta cabe jawa skala rumah tangga. Metode yang digunakan meliputi pelatihan partisipatif, demonstrasi praktik, dan pendampingan intensif dengan instrumen penilaian mencakup pemahaman awal, kesiapan bahan dan alat, motivasi, analisis kendala, pengalaman terkait, ekspektasi, serta penyesuaian materi.  Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai pertanian organik (85%), pengolahan kompos (78%), dan teknik DIBER, ecoenzym, budidaya cabe dan holtikultura  (72%). Sebanyak 65% peserta telah mempraktikkan pembuatan kompos, pupuk organik cair dan eco-enzyme di rumah, sementara 70% mulai menerapkan budidaya cabe jawa,  sayuran  dan ikan secara mandiri. Dampak program meliputi pengurangan sampah organik di lingkungan sekolah dan rumah tangga, peningkatan produktivitas pertanian skala kecil, serta terbentuknya kemandirian ekonomi melalui penjualan hasil budidaya.  Kendala utama meliputi keterbatasan waktu luang (45%), bahan baku (30%) dan ruang praktik/alat dan bahan  (25%), namun solusi seperti pemanfaatan limbah rumah tangga dan pendampingan berkelanjutan berhasil mengatasi tantangan tersebut. Ekspektasi peserta mencakup perluasan praktik ke komunitas lebih luas (80%) dan pendampingan teknis (60%). Indikator keberhasilan meliputi pemanfaatan 90% sampah organik, peningkatan produksi pertanian organik, dan adopsi teknologi sederhana seperti budidamber dan budidaya cabe jawa. Program ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang berkelanjutan.