Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Health education on the utilization of pumpkin-based products to lower blood pressure Apriyani, Apriyani; Wati, Desi Sahlima; Pramesti, Devi Aprilia; Firdaus, Firdaus; Anggraeni, Putri; Adelia, Putri Arsy; Quraisin, Quraisin; Ananda, Qurnia; Susanti, Sherly; Agustina, Silvia; Maryati, Sri
Penamas: Journal of Community Service Vol. 5 No. 3 (2025): Penamas: Journal of Community Service
Publisher : Nur Science Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53088/penamas.v5i3.2249

Abstract

Hypertension is a health problem with high prevalence and risk of causing cardiovascular complications. Pumpkin (Cucurbita moschata), rich in potassium and fiber, has the potential to be a non-pharmacological alternative to lower blood pressure. Objective: To increase public knowledge about hypertension and the use of pumpkin as a healthy food. Method: The community service was carried out on February 27, 2025, in Lorong Langgar RT 007/RW 002, 16 Ulu Village, Palembang, attended by 22 residents with hypertension, with the assistance of 10 nursing students. Activities included lectures, discussions, questions and answers, distribution of leaflets, and practice of making gabin bread from pumpkin. Evaluation was carried out with a pre-test and a post-test. Results: Participants' understanding increased significantly from 40% to 80% (average score of 6.5 increased to 12.6). Participants' enthusiasm was high during the discussion and practice. Conclusion: Health education through a combination of lectures, discussions, and pumpkin processing practices effectively increases public understanding of hypertension and its prevention, and can be developed as a promotive-preventive strategy in the community.
Penerapan Pendidikan Kesehatan dengan Video Animasi untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja tentang Menstruasi dalam Mencegah Kegawatdaruratan Anemia pada Remaja Putri Yuniza, Yuniza; Ulaa, Mar’atun; Ginanjar, Marwan Riki; Adelia, Putri Arsy
Journal of Community Development Vol. 6 No. 1 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v6i1.1568

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam menghadapi menstruasi sehingga remaja dapat mencegah terjadinya anemia saat menstruasi. Responden yang didapat sebanyak 29 siswi Kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat penting baik individu juga masyarakat karena berpengaruh   pada siklus   kehidupan   serta keberlangsungan kehidupan manusia.  Cairo, ICPD (International Conference for Population and Development) menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan   sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, pada seluruh hal   yang berkaitan menggunakan sistem reproduksi, dan fungsi serta prosesnya. Salah satu fase awal dalam kehidupan seorang remaja adalah masa pubertas. Pubertas remaja diartikan sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dengan batasan usia 10-19 tahun yang ditandai dengan adanya perubahan fisik dan psikis. Pada fase remaja peran orang tua sangatlah penting. Awal masa pubertas seorang wanita adalah menstruasi pertama yang merupakan keluarnya darah dari dinding rahim pertama kali bagi seorang wanita dengan rentang usia 10-14 tahun yang menandakan bahwa dirinya telah memasuki masa dewasa secara religius dan sudah matang untuk mulai bereproduksi. Minimnya informasi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi khususnya menstruasi mempengaruhi persepsi remaja terhadap menstruasi. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan. Salah satu pendidikan kesehatan yang diberikan dapat menggunakan video animasi. Data diolah untuk mengetahui distribusi frekuensi sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Kesimpulan: didapatkan hasil bahwa peningkatan pengetahuan siswi setelah dilakukan edukasi tentang pencegahan kegawatdaruratan anemia.