Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGEMBANGAN WAWASAN SOSIAL BERKARAKTER MULIA SEBAGAI WARGA NEGARA DAN WARGA DUNIA The, Hery Yanto
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v3i2.99

Abstract

Pengembangan wawasan sosial berkarakter mulia dapat dilakukan pada empat ranah, yaitu ranah pribadi/individu, ranah sikap dan tindakan sosial, ranah hubungan dengan sesama manusia, dan ranah hak dan tanggung jawab sebagai warga negara. Warga masyarakat yang memiliki wawasan sosial berkarakter mulia akan berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Kunci utama bagi berkembangnya wawasan sosial berkarakter mulia adalah setiap pribadi dapat melakukan refleksi terhadap peran sosial masing-masing di lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan, lingkungan di sekitar tetangga, dan organisasi yang diikuti dan berusaha menyelaraskan tindakan sosial dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh komunitas/masyarakat.
RANCANGAN MODEL PEMBELAJAR BLENDED LEARNING PADA PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS DI UNIVERSITAS TIMOR INDONESIA Febronia Lasi; Hery Yanto The
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 16 No. 3 (2018): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v16i3.2104

Abstract

AbstrakTulisan ini menyajikan rancangan konseptual pengembangan pembelajaran blended learning mata kuliah Percakapan dan Mendengarkan Bahasa Inggris untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Timor (Unimor). Blended learning dianggap sebagai model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di Unimor karena dalam pelaksanaannya memungkinkan adanya perpaduan antara pertemuan tatap muka di kelas dengan komponen-komponen pembelajaran daring. Penggunaan berbagai teknologi daring juga diidentifikasi dengan memperhatikan kebutuhan pemelajar untuk mengembangkan keterampilan sesuai keahlian di bidangnya. Pelaksanaan blended learning dapat mendukung mahasiswa untuk memperoleh kualitas hasil belajar yang lebih baik. Kajian konseptual mengenai pengembangan mata kuliah blended learning ini dimulai dengan memaparkan prinsip-prinsip blended learning yang dapat diterapkan di Unimor, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi manfaat pelaksanaannya pada mata kuliah Bahasa Inggris. Rancangan konseptual pada tulisan ini selanjutnya akan digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian pengembangan mata kuliah blended learning Percakapan dan Mendengarkan Bahasa Inggris di Unimor. Kata Kunci: Blended Learning, Desain Pembelajaran, Bahasa Inggris THE DESIGN OF THE SPEAKING AND LISTENING BLENDED LEARNING COURSE IN THE ENGLISH LANGUAGE DEPARTMENT OF TIMOR UNIVERSITY AbstractThis paper is a theoretical framework used to design and develop the blended learning course of Comprehensive Speaking and Listening for the students of the English Language Department in the University of Timor (Unimor). The blended learning is considered the proper learning approach to the learning in Unimor due to the possibility of it to enable the integration of face-to-face class-meeting with the online learning. The use of various online technologies is also being taken into account considering the needs of learners to develop skills related to their field of study. The blended learning implementation in Unimor means to support the students to have quality learning experiences. First, this conceptual paper explains principles of blended learning models that can be applied to the learning process of Unimor’s students. Following that there is an analysis of the benefits of the implementation of blended learning in teaching and learning English. Further the theoretical framework will be used as the literature review of the developmental study to be conducted in developing the blended learning course Comprehensive Speaking and Listening for the students of Unimor Keywords: Blended Learning, Learning Design, English Language Learning
Evaluasi pelaksanaan co-teaching blended learning bahasa Inggris bidang kewarganegaraan Hery Yanto The; Siti Awaliyah
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 6, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.94 KB) | DOI: 10.21831/jitp.v6i1.19701

Abstract

Penelitian ini bertujuan memaparkan perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi perkuliahan Bahasa Inggris Kewarganegaraan di Universitas Malang. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan contoh lingkungan pembelajaran blended learning dengan menggunakan multimedia yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa di bidang Bahasa Inggris Kewarganegaraan. Pendekatan mixed-method digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data. Portofolio kegiatan instruksional dan kuisioner adalah bentuk data yang digunakan. Data disajikan dan dianalisis menggunakan narasi deskriptif, studi kasus, analisis dokumen, dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kolaborasi dalam bentuk co-teaching blended learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kedua instruktur yang terlibat dalam kolaborasi dapat saling mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain diperlukan keahlian di dalam mengajar, instruktur juga perlu menguasai cara perancangan instruksional. Mahasiswa secara aktif bekerja secara berpasangan, berdiskusi, dan berkelompok di dalam menyelesaikan tugas pembelajaran di dalam kelas dan di Edmodo. Interaksi mahasiswa dengan materi belajar dan instruktur juga dapat difasilitasi dengan manajemen sistem belajar dan teknologi pembelajaran daring seperti VoiceThread, Skype, VSee, dan posel.Kata kunci: blended learning, pembelajaran multimedia Evaluating the implementation of co-teaching blended learning the English for specific purposes in civic education programAbstractThis study reveals the design, implementation, and evaluation of the English for Specific Purposes Course in Civic Education Program at the State University of Malang. The course multimedia learning environment was designed based on the blended learning principals. This learning environment is effective to increase students’ motivation. The study applied mixed-method approaches to collect, present, and analyze data. The instructional portfolio and a questionnaire were used as data. The narrative descriptive, case study, document analysis, and descriptive statistics principals were applied to analyze and present data. The results showed that co-teaching in the form of blended learning can improve the quality of the course and students’ learning. Instructors can support one another collaboratively to achieve the learning objectives. Besides teaching skills, the instructors should acquire sufficient instructional design skills. Students were identified actively engaging in pair works, discussions, and groups’ works to complete their learning tasks in class and in Edmodo. Interactions are mediated sufficiently by the learning management system and learning technologies, such as VoiceThread, Skype, VSee, and email. Keywords: Blended learning, multimedia learning
EVALUASI KEGIATAN INSTRUKSIONAL PENGUCAPAN BAHASA INDONESIA OLEH MAHASISWA MENGGUNAKAN SURVEI DARING [STUDENT EVALUATION OF INSTRUCTION IN AN INDONESIAN LANGUAGE PRONUNCIATION COURSE USING AN ONLINE SURVEY] Hery Yanto The; Latifah Latifah
Polyglot Vol 15, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v15i1.1046

Abstract

Student evaluation of instruction is important feedback for instructors to receive in order to refine and improve the learning quality of a course. A free online survey, such as Survey Monkey, can be used to collect the feedback. There is display feature in Survey Monkey that allow users to view the summary of the data in tables and charts. The free account does not support downloading data from the server, but users can compile it manually. This study focuses on using an online survey in the Indonesian Language Program of Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages in China. Students who were enrolled in the Indonesian Pronunciation Course evaluated the instruction in the course. The results showed that data collected through a well-structured online survey questionnaire, aligned with the aim of evaluation, can provide the instructor with sufficient information about the strengths and weaknesses of the instruction.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Evaluasi kegiatan instruksional oleh mahasiswa dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar mengajar mata kuliah. Evaluasi oleh mahasiswa dapat diperoleh melalui pengumpulan data dengan angket pada survei daring bebas bayar seperti Survey Monkey. Survei ini dapat menampilkan tabel dan grafik ringkasan data yang dengan mudah dapat digunakan oleh dosen untuk melakukan interpretasi. Data kualitatif dari hasil pertanyaan terbuka dapat dilihat pada laman Survey Monkey, namun hasil rinci yang akan diinterpretasi harus diunduh secara manual karena peneliti menggunakan akun bebas bayar. Penelitian survei daring ini memaparkan analisis dan interpretasi evaluasi mahasiswa terhadap kegiatan instruksional mata kuliah Pengucapan Bahasa Indonesia pada Jurusan Bahasa Indonesia, Universitas Bahasa Asing Zhejiang Yuexiu di Tiongkok. Hasil penelitian menunjukkan, data survei yang dikumpulkan dengan angket daring yang disusun secara terstruktur dan sesuai dengan tujuan evaluasi dapat memberikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan pelaksanaan kegiatan instruksional selama perkuliahan.
MENGIKIS SENTIMEN ANTI-CHINA MELALUI LITERASI MULTIKULTURAL Latifah Latifah; Ary Budianto; Hery Yanto The
Al-Qalam Vol 25, No 3 (2019)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/alq.v25i3.788

Abstract

Masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia masih sering mendapatkan perlakuan diskriminatif, menjadi sasaran ujaran kebencian, dan didegradasi peran sosial politiknya. Sentimen dan persepsi negatif terhadap etnis Tionghoa Indonesia berkembang sejalan dengan tumbuhnya citra negatif terhadap masyarakat China. Citra negatif ini begitu nyata dihembuskan sebagai mekanisme untuk mencegah China tumbuh melampaui posisi negara-negara maju. Penghembusan citra negatif dilakukan dengan cara konvensional, yakni mempertentangkan nilai-nilai demokrasi dengan nilai-nilai sosialis, namun dijalankan dengan strategi model baru. Cara ini juga digunakan oleh kelompok anti-China di Indonesia untuk menciptakan gesekan horizontal di masyarakat sipil pada Pilkada Jakarta dan Pemilu nasional. Perkembangan sosial media yang begitu pesat menjadi pilar utama menjalankan hoax. Hoax digunakan untuk menggiring opini publik mendisposisikan ketangguhan perkembangan ekonomi dan politik China di skala global. Sementara akibat adanya perbedaan bahasa membuat informasi dan pengetahuan dari daratan China tidak tersampaikan secepat penyebaran hoaks. Tulisan ini mencoba mengidentifikasi pengetahuan masyarakat Indonesia yang diwakili oleh mahasiwa Jurusan Sastra China tentang negara dan masyarakat China. Rendahnya kemampuan memahami teks asli bertulisan mandarin dan kurangnya jumlah buku terjemahan tentang China yang berkualitas merupakan faktor utama yang menyebabkan belum diketahuinya perkembangan sosial politik dan budaya populer China oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap topik-topik kajian utama mengenai negara dan masyarakat China. Analisis kuisioner tes awal menunjukkan bahwa penguasaan mahasiswa sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki bidang peminatan pada kajian Sastra China masih memiliki pengetahuan yang tidak memadai mengenai aspek sosial, politik, dan budaya China yang sangat mendasar. Namun, pengetahuan mereka tentang masyarakat dan budaya China meningkat secara signifikan pada tes akhir, yaitu setelah mengikuti perkuliahan Negara dan Masyarakat China. Dengan demikian, pengetahuan tentang masyarakat dan budaya China sudah seharusnya terintegrasi dalam semua matakuliah dan menjadi kompetensi utama, tidak hanya mengejar keahlian berbahasa.
PEMBELAJARAN DENGAN PENGALAMAN LANGSUNG DAN EFIKASI DIRI MAHASISWA DALAM MENULIS KARYA ILMIAH (STUDENTS’ ACADEMIC WRITING SKILLS AND SELF EFFICACY THROUGH EXPERIENTIAL LEARNING) Hery Yanto The; NFN Latifah
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 16, No 2 (2018): Metalingua Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.763 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v16i2.279

Abstract

Experiential learning is a powerful way to address the learning of academic writing skills. By relecting upon the experience of hands-on writing practices, students acquire new skills and make these skills become the part of their personal development. This mixed-method study describes the STAB Kertarajasa’s students learning of academic writing using experiential learning technique in the Indonesian Language Course. This study also tests the prediction that students’ self-eficacy in writing academic papers changed after they completed the course. Kolb’s theory of experiential learning and Bandura’s theory of self-eficacy are used to provide model for analyzing the indings. This result found that the prediction turns out to be correct, students’ self-eficacy in writing academic papers changed after they completed the course. Students were becoming more conident as they got more experiences and hands-on practices in writing academic papers.AbstrakKeterampilan menulis karya ilmiah dapat dikuasai oleh mahasiswa dengan pembelajaran melalui pengalaman langsung. Dengan melakukan releksi terhadap pengalaman praktik menulis, mahasiswa memperoleh keterampilan baru dan menjadikan keterampilan tersebut sebagai bagian dari perkembangan pribadi mereka. Penelitian dengan pendekatan metode gabungan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pendapat mahasiswa STAB Kertarajasa mengenai kegiatan belajar menulis karya ilmiah dengan pengalaman langsung pada mata kuliah bahasa Indonesia dan (2) membuktikan hipotesis adanya perubahan eikasi diri dalam menulis karya ilmiah setelah menempuh kuliah. Konsep Kolb mengenai pembelajaran melalui pengalaman langsung dan konsep Bandura mengenai eikasi diri dijadikan sebagai landasan teori utama untuk menganalisis temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami perubahan eikasi diri setelah menempuh kuliah. Mahasiswa merasa lebih yakin akan kemampuannya dalam menulis karya ilmiah setelah menjalani latihan-latihan melalui pengalaman langsung selama perkuliahan.
Pemahaman Siswa SMP Terhadap Pelaksanaan Layanan Belajar Sosial Sebagai Pengamalan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Hery Yanto The; Siti - Awaliyah
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.155 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v7i1.3794

Abstract

Pengintegrasian layanan sosial (community service) ke dalam mata pelajaran dalam bentuk layanan belajar sosial (service learning) dapat dilakukan melalui mata pelajaran di sekolah seperti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pemahaman siswa SMP mengenai potensi pelaksaan layanan belajar sosial melalui mata pelajaran PPKN di sekolah. Data dikumpulkan melalui survei terhadap 107 siswa di SMPN 1 Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan, siswa memiliki pemahaman yang sangat baik mengenai manfaat pelaksanaan layanan belajar sosial. Siswa juga yakin dapat melaksanakan layanan belajar sosial jika kegiatan tersebut diintegrasikan dalam pelajaran.
PENGEMBANGAN WAWASAN SOSIAL BERKARAKTER MULIA SEBAGAI WARGA NEGARA DAN WARGA DUNIA Hery Yanto The
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2018): June
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v3i2.99

Abstract

Pengembangan wawasan sosial berkarakter mulia dapat dilakukan pada empat ranah, yaitu ranah pribadi/individu, ranah sikap dan tindakan sosial, ranah hubungan dengan sesama manusia, dan ranah hak dan tanggung jawab sebagai warga negara. Warga masyarakat yang memiliki wawasan sosial berkarakter mulia akan berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Kunci utama bagi berkembangnya wawasan sosial berkarakter mulia adalah setiap pribadi dapat melakukan refleksi terhadap peran sosial masing-masing di lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan, lingkungan di sekitar tetangga, dan organisasi yang diikuti dan berusaha menyelaraskan tindakan sosial dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh komunitas/masyarakat.
Kertarajasa Buddhist College Inter-religious Learning from the Perspective of Self-Study of Teaching Practice Latifah Latifah; Hery Yanto The
Khazanah Theologia Vol 3, No 2 (2021): Khazanah Theologia
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kt.v3i2.11868

Abstract

Using the self-study of teaching practice (S-STP), this research examines the process of inter-religious learning at Kertarajasa Buddhist College. The S-STP applied to this study is a potential alternative to answer many teaching challenges that were left out by other educational research approaches. Due to the Covid-19 Pandemic, the courses of inter-religious learning were offered online. These courses were designed and taught by the first author who is a non-Buddhist teacher-educator works in a Buddhist teaching institution.  The courses were delivered using various online learning tools, assisted with scaffold learning, and included guest lectures. In the learning process, students were given opportunity to interact with the instructor and guest lectures. The guest lectures are liyan (the others) and subject-matter experts. The interactions mean to develop students’ awareness of other religious communities and the room for them to experience the religious moderation. This study reveals that the S-STP provides scientific method for the instructor to study own teaching practices. The S-STP as a research approach enables the course instructor to reflect on opportunities and challenges on teaching.  The research approach also enables the instructor to self-assess the professional development as a teacher-educator. Moreover, feedback from the critical friend unveiled strengths and weaknesses of the teaching that were possible unseen by the instructor.
Kertarajasa Buddhist College Inter-religious Learning from the Perspective of Self-Study of Teaching Practice Latifah Latifah; Hery Yanto The
Khazanah Theologia Vol 3, No 2 (2021): Khazanah Theologia
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kt.v3i2.11868

Abstract

Using the self-study of teaching practice (S-STP), this research examines the process of inter-religious learning at Kertarajasa Buddhist College. The S-STP applied to this study is a potential alternative to answer many teaching challenges that were left out by other educational research approaches. Due to the Covid-19 Pandemic, the courses of inter-religious learning were offered online. These courses were designed and taught by the first author who is a non-Buddhist teacher-educator works in a Buddhist teaching institution.  The courses were delivered using various online learning tools, assisted with scaffold learning, and included guest lectures. In the learning process, students were given opportunity to interact with the instructor and guest lectures. The guest lectures are liyan (the others) and subject-matter experts. The interactions mean to develop students’ awareness of other religious communities and the room for them to experience the religious moderation. This study reveals that the S-STP provides scientific method for the instructor to study own teaching practices. The S-STP as a research approach enables the course instructor to reflect on opportunities and challenges on teaching.  The research approach also enables the instructor to self-assess the professional development as a teacher-educator. Moreover, feedback from the critical friend unveiled strengths and weaknesses of the teaching that were possible unseen by the instructor.