Prakoso, Dito Dwi Nasar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Tema Arsitektur High Tech Pada Rancangan Sentra Pemuda Bojongsoang, Kabupaten Bandung Prakoso, Dito Dwi Nasar; Subekti, Bambang; Haerdy, Ratu Sonya Mentari
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v13i2.14358

Abstract

ABSTRAK Kajian ini membahas perancangan Sentra Pemuda Bojongsoang di Kabupaten Bandung, yang bertujuan mewadahi aktivitas generasi muda yang produktif serta menjadi wadah ekspresi yang kontemporer, efektif, dan ramah lingkungan dengan tampilan ikonik. Populasi usia produktif di Kabupaten Bandung semakin meningkat dan kebutuhan mendesak akan wadah pengembangan potensi serta relasi bagi komunitas muda, terutama di bidang seni, olahraga, dan sosial sangat dibutuhkan. Dengan adanya bangunan Sentra Pemuda diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan dengan baik. Kajian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, mengintegrasikan konsep Arsitektur High Tech—yang menonjolkan struktur dan estetika futuristik—dengan prinsip Sustainable Design, yang fokus pada efisiensi energi, pemanfaatan material daur ulang seperti peti kemas, dan sumber daya terbarukan. Kebaruan yang dihasilkan adalah integrasi kedua konsep ini pada tipologi Sentra Pemuda, menciptakan efisiensi konstruksi, hemat biaya, minim limbah, serta ruang inspiratif. Hasilnya, bangunan Sentra Pemuda ini menjadi contoh desain yang kontemporer, efektif, ramah lingkungan, dan ikonik, berkontribusi pada pelestarian lingkungan.Kata kunci: bojongsoang, high tech, sentra pemuda, sustainable design  ABSTRACT This study discusses the design of the Bojongsoang Youth Center in Bandung Regency, which aims to accommodate the activities of the productive young generation and become a contemporary, effective, and environmentally friendly place of expression with an iconic appearance. The productive age population in Bandung Regency is increasing and the urgent need for a place to develop potential and relationships for the young community, especially in the fields of art, sports, and social is urgently needed. The existence of the Youth Center building is expected to be able to facilitate these needs well. This study uses a qualitative descriptive analysis method, integrating the concept of High Tech Architecture—which emphasizes futuristic structures and aesthetics—with the principles of Sustainable Design, which focus on energy efficiency, the use of recycled materials such as containers, and renewable resources. The resulting novelty is the integration of these two concepts in the Youth Center typology, creating construction efficiency, cost savings, minimal waste, and an inspiring space. As a result, the Youth Center building is an example of contemporary, effective, environmentally friendly, and iconic design, contributing to environmental conservation.Keywords: bojongsoang, high tech, sustainable design, youth center
Evaluasi Penerapan Prinsip Arsitektur Tropis pada Rancangan Kantor di Ibu Kota Nusantara dan Kota Maros Prakoso, Dito Dwi Nasar; Rahadian, Erwin Yuniar
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 2 No. 2 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyumbang terbesar pemanasan global disebabkan oleh konsumsi energi pada bangunan, khususnya untuk pencahayaan, pemanasan, dan pendinginan. Arsitektur tropis yang dirancang untuk beradaptasi dengan iklim tropis, menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan energi berlebih dan dampak lingkungan dari bangunan. Saat ini  banyak dijumpai desain bangunan modern, yang sering menggunakan material dan teknologi asing sehingga tidak sesuai dengan iklim tropis. Penelitian ini mengevaluasi dua desain bangunan kantor di ibukota Nusantara dan Maros yang dirancang dengan pendekatan arsitektur tropis. Analisis dilakukan dengan menggunakan Metode kualitatif yang digunakan untuk mengevaluasi hasil rancangan terhadap kriteria bangunan tropis yang bersumber dari buku dan jurnal. Pada penelitian ini juga  dilakukan simulasi dengan software lightstanza dan climate consultant pada setiap desain bangunan. Setelah itu setiap desain dievaluasi berdasarkan kriteria bangunan tropis. Dari evaluasi tersebut diperoleh hasil bahwa desain kantor di Maros dinilai lebih memenuhi kriteria sebagai bangunan tropis dibandingkan dengan desain kantor di Ibu Kota Nusantara