Bambang Subekti
Jurusan Teknik Arsitektur – FTSP – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Gedung 17 Lantai 1 Jalan PH Hasan Mustopha 23 Bandung 40124

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan Sistem Koordinasi Modular Pada Desain Hunian Vertikal Apartemen TJ Subekti, Bambang; Mella Roza, Alencia; Rahim Ristanti, Rafika; Gunawan, Desrizal
REKA KARSA Vol 4, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1236.457 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i4.1406

Abstract

Penerapan Sistem Koordinasi Modular Bangunan Pada Desain Hunian Vertikal Apartemen TJ       BAMBANG SUBEKTI, ALENCIA M. R., RAFIKA R. R.,   PETRA A. R., DESRIZAL GUNAWAN   Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional     Email : ambang@itenas.ac.id     ABSTRAK   Kebutuhan masyarakat Bandung akan hunian semakin hari semakin meningkat. Alternatif pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dengan membuat hunian vertikal. Untuk mempercepat pengadaan hunian vertikal tersebut salah satunya melalui metoda membangun dengan menggunakan metoda fabrikasi. Pendekatan pembangunan dengan komponen fabrikasi menuntut perancangan dengan sistem koordinasi modular yang bersifat berulang, baik pada modul dasar yang direncanakan juga pada komponen yang telah tersedia di pasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan meneliti penggunaan sistem koordinasi modular pada perancangan Apartemen TJ sebagai kasus studi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menjelaskan kesesuaian antara perancangan modul dengan berbagai komponen yang digunakan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Apartemen TJ menggunakan sistem modular pada komponen kolom, dinding horizontal, sebagian dinding vertikal, bukaan, jendela, langit-langit, dan parkir.   Kata kunci : hunian vertikal, koordinasi modular   ABSTRACT   The needs of people in Bandung about residence is constantly increasing. Alternative meeting those needs is to create a vertical housing. To expedite the procurement of vertical housing of one of them by the method of building using the method of fabrication. Development approach to fabricating components require design with modular coordination system that is repeated , either on the basis of the planned modules and also on the components that have been available on the market . This study aims to observe and examine the use of modular coordination system on designing Apartment TJ as a case study . The method used is descriptive analysis to explain the compatibility between design modules with different components used . Results of this study was to know that the Apartment TJ uses a modular system of components columns, horizontal walls, partially vertical walls, openings, windows, ceilings, and parking.     Key word : vertical residential, modular system  
Perbandingan Nilai Biaya Pekerjaan antara Material Kayu Kamper dan Wood Plastic Composite pada Aplikasi Kusen Bangunan Hunian Subekti, Bambang; Julicia, Suzan; Firmansyah, Muhammad Taufik; Saputra, Herdi Nugraha
REKA KARSA Vol 1, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.417 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i2.287

Abstract

ABSTRAK Kayu merupakan material yang memiliki banyak peranan dalam kehidupan manusia. Keberadaan kayu saat ini sangat memprihatinkan. Pengeksploitasian kayu yang berlebihan membuat material kayu menjadi sulit dicari. Dengan berkembangnya teknologi di bidang material bangunan, memberikan banyak pilihan bagi setiap orang untuk mencari material alternatif selain kayu. Salah satunya ialah wood plastic composite (WPC). WPC merupakan material yang dibuat dari campuran kayu, plastik, serta zat aditif. Dalam memilih material baru, di samping mengenai kualitas, aspek biaya pekerjaan menjadi sebuah pertimbangan. Dengan metoda analisis komparasi yang bersifat kuantitatif, peneliti menganalisis tentang perbandingan biaya pekerjaan antara material kayu kamper dengan WPC pada aplikasi kusen bangunan hunian dengan mengambil kasus studi bangunan berdasarkan pada volume kusen yang berbeda, yaitu hunian t-45, t-70 dan t-160. Perhitungan biaya pekerjaan mengacu pada buku standar harga yang dikeluarkan oleh Diskimrum Kota Bandung, yang berisi harga  satuan bahan dan upah pekerjaan.   Kata kunci : Kayu Kamper Samarinda Oven, Wood Plastic Composite, harga pekerjaan.   ABSTRACT Wood is a material that has a lot of role in human life. Lately, the existence of wood is very apprehensive. Excessive exploitation of wood made the material of wood hard to be found. Developing of technology in the field of building material, providing plenty of options for everyone to look for alternative materials other than wood. One is wood plastic composite (WPC). WPC is a material which made from a mixture of wood, plastic and additives.   Choosing a new material, beside to the quality, aspect of working cost have to be a consideration. Using comparative analysis methods characteristically quantitative, the researchers analyzing the comparison of working cost between the camphor wood materials with WPC frame, for the residential building frame aplication, taking a case study of the building based on the volume of different frames, such as dwelling t-45, t-70 and t-160. Calculating the cost of work refers to the price standard book published by the Diskimrum Bandung, which contains material unit prices and employment’s wages.     Key Words : Kamper Samarinda Oven Wood, Wood Plastic Composite, price of work
Perbandingan Nilai Ekonomi Material B-PANEL dan Bata Ringan LEIBEL pada Bangunan Komersial Subekti, Bambang; Senjaya, Erlandi; Andika, Andika; A, Yura; Denden, Denden
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.561 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.590

Abstract

Perbandingan Nilai Ekonomi Material B-PANEL dan Bata Ringan LEIBEL pada Bangunan Komersial
Kajian Tradisi Teknologi Membangun Bangunan Masyarakat Baduy di Kampung Ciboleger Jambak, Irvan; Robyana, Hadi; Budiman, Ari; Ahmad, Awaludin; Subekti, Bambang
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.906 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.606

Abstract

Abstrak Latar belakang Negara Indonesia yang memiliki banyak budaya dari sabang sampai merauke, memunculkan beraneka ragam arsitektur vernakular, dimana budaya membentuk kepribadian atau jati diri. Arsitektur merupakan salah satu parameter kebudayaan yang ada di Indonesia, karena arsitektur terkait dengan sistem sosial, keluarga, sampai sistem keagamaan. Baduy adalah suatu komunitas adat yang terdapat di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat adat Baduy khususnya Kampung Ciboleger dalam kesahariannya tidak dapat terlepas dari tradisi hidup yang selalu mereka jalankan. Tradisi mempengaruhi prinsip dan karakteristik bentuk fisik  bangunan yang syarat memiliki nilai-nilai kebudayaan. Untuk memahami dan menjelaskan kajian tradisi teknologi membangun yang terkait dengan bangunan adat Sunda yang terdapat di Baduy, dilakukan penelitian pada bangunan Kampung Ciboleger.   Kampung Ciboleger merupakan bagian terluar Baduy yang mengalami perubahan dalam tradisi membangun, namun perubahan tersebut tidak merubah tradisi dan filosofi yang sudah ada. Abstrak Background State of Indonesia which has a lot of culture from Sabang to Merauke, bring diverse vernacular architecture, which form the personality or cultural identity. Architecture is one of the parameters of the culture in Indonesia, because the architecture associated with the social system, the family, to the religious system. Bedouin are an indigenous community located in Lebak regency, Banten. Indigenous peoples in particular Bedouin village in kesahariannya Ciboleger can not be separated from the living tradition that they always run. Tradition affect the principle and characteristics of the physical form of the condition of the building has cultural values. To understand and explain the study traditions associated with the technology to build custom buildings contained in Baduy Sundanese, conducted research on the building Ciboleger village. Ciboleger village is the outermost part of Baduy who experienced a change in the tradition of building, but the changes do not change the tradition and philosophy that already exist
Tracing Tangible Aspect Around Dr Radjiman Street Corridor in Surakarta : (From the Perspective of Architecture Students) Subekti, Bambang; Hidayat, Robi; Wardhani, Mustika Kusumaning
RUAS Vol. 22 No. 2 (2024)
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ruas.2024.022.02.9

Abstract

Street corridors in a historical area are vital in forming an element of the city's image. Dr Radjiman's corridor in Surakarta is part of a historical area containing residents' daily activities. Physically, humans can visually perceive colour, ornament and material elements as a building's facade on two sides of the corridor. This study aims to trace the visual elements in the corridor, which can be seen from the physical aspect. The method used in the research is mixed-methods based, and the respondent data sample obtained is probability sampling. This research can provide a physical description of what is found around the corridor. This research found that visually, the colour, material and ornamental aspects create a diverse mix and match the dominance of white, fabricated materials and cultural acculturation ornaments such as Dutch, Chinese Peranakan and Javanese heritage ornaments. The results of this research can become scientific findings to support efforts to revitalize street corridors in Surakarta.
PERUBAHAN PARADIGMA PEMASARAN RUMAH SAKIT: PENDEKATAN TRADISIONAL VS KONTEMPORER: Hospital Marketing Paradigm Shift: Traditional vs Contemporary Approaches Wijaya, Erick Juniyantho; Famila; Puspitasari, Dina Darmayani; Yeuwun, Arie Piet; Subekti, Bambang; A. Rohendi
JURNAL PENDIDIKAN, HUMANIORA, LINGUISTIK DAN SOSIAL (JAGADDHITA) Vol 4 No 1 (2025): Vol. 4 No. 1 September 2025
Publisher : ABISATYA DINAMIKA ISWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58268/jg.v4i1.198

Abstract

Paradigma pemasaran rumah sakit telah mengalami transformasi signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dari pendekatan tradisional yang berfokus pada penawaran layanan medis dan promosi konvensional menuju pendekatan kontemporer yang menekankan pengalaman pasien dan strategi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontroversi seputar perubahan paradigma tersebut, mengidentifikasi perbedaan fundamental antara kedua pendekatan, serta mengevaluasi implikasinya terhadap manajemen rumah sakit di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah systematic review dengan pencarian literatur menggunakan kata kunci yang relevan dan kriteria inklusi-eksklusi yang ketat. Sebanyak 12 artikel yang memenuhi kriteria dianalisis secara mendalam menggunakan pendekatan tematik. Hasil kajian menunjukkan adanya lima area kontroversi utama: (1) komersialisasi layanan kesehatan versus orientasi nilai sosial, (2) standardisasi layanan versus personalisasi, (3) pemasaran massal versus pemasaran berbasis data, (4) komunikasi satu arah versus interaktif, dan (5) ketergantungan pada reputasi versus manajemen pengalaman pasien. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan integratif yang mengadopsi elemen-elemen kontemporer dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional menawarkan keseimbangan optimal untuk rumah sakit di Indonesia. Implikasi praktis meliputi pengembangan strategi pemasaran digital yang tetap mempertahankan sentuhan personal dan nilai kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan.
Penerapan Tema Arsitektur High Tech Pada Rancangan Sentra Pemuda Bojongsoang, Kabupaten Bandung Prakoso, Dito Dwi Nasar; Subekti, Bambang; Haerdy, Ratu Sonya Mentari
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v13i2.14358

Abstract

ABSTRAK Kajian ini membahas perancangan Sentra Pemuda Bojongsoang di Kabupaten Bandung, yang bertujuan mewadahi aktivitas generasi muda yang produktif serta menjadi wadah ekspresi yang kontemporer, efektif, dan ramah lingkungan dengan tampilan ikonik. Populasi usia produktif di Kabupaten Bandung semakin meningkat dan kebutuhan mendesak akan wadah pengembangan potensi serta relasi bagi komunitas muda, terutama di bidang seni, olahraga, dan sosial sangat dibutuhkan. Dengan adanya bangunan Sentra Pemuda diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan dengan baik. Kajian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, mengintegrasikan konsep Arsitektur High Tech—yang menonjolkan struktur dan estetika futuristik—dengan prinsip Sustainable Design, yang fokus pada efisiensi energi, pemanfaatan material daur ulang seperti peti kemas, dan sumber daya terbarukan. Kebaruan yang dihasilkan adalah integrasi kedua konsep ini pada tipologi Sentra Pemuda, menciptakan efisiensi konstruksi, hemat biaya, minim limbah, serta ruang inspiratif. Hasilnya, bangunan Sentra Pemuda ini menjadi contoh desain yang kontemporer, efektif, ramah lingkungan, dan ikonik, berkontribusi pada pelestarian lingkungan.Kata kunci: bojongsoang, high tech, sentra pemuda, sustainable design  ABSTRACT This study discusses the design of the Bojongsoang Youth Center in Bandung Regency, which aims to accommodate the activities of the productive young generation and become a contemporary, effective, and environmentally friendly place of expression with an iconic appearance. The productive age population in Bandung Regency is increasing and the urgent need for a place to develop potential and relationships for the young community, especially in the fields of art, sports, and social is urgently needed. The existence of the Youth Center building is expected to be able to facilitate these needs well. This study uses a qualitative descriptive analysis method, integrating the concept of High Tech Architecture—which emphasizes futuristic structures and aesthetics—with the principles of Sustainable Design, which focus on energy efficiency, the use of recycled materials such as containers, and renewable resources. The resulting novelty is the integration of these two concepts in the Youth Center typology, creating construction efficiency, cost savings, minimal waste, and an inspiring space. As a result, the Youth Center building is an example of contemporary, effective, environmentally friendly, and iconic design, contributing to environmental conservation.Keywords: bojongsoang, high tech, sustainable design, youth center