Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ternak di Kabupaten Jeneponto: Lebih dari Sekadar Kuda Pratama, Muh. Rezki; Rengko, Sumarlin
Bambu Laut: Jurnal Pengabdian Masyarakat VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/bambulaut.v2i2.43748

Abstract

Kabupaten Jeneponto di Provinsi Sulawesi Selatan dikenal luas sebagai "Kota Kuda" karena kuatnya tradisi masyarakat dalam memelihara kuda, baik sebagai simbol budaya maupun sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, potensi peternakan di Jeneponto jauh lebih beragam. Artikel ini membahas sektor peternakan di Jeneponto secara menyeluruh, mulai dari populasi kuda, sapi, kambing, hingga ternak lainnya seperti kerbau, ayam kampung, domba, dan itik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur dan observasi lapangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun kuda menjadi ikon daerah, sapi dan kambing juga merupakan komoditas unggulan dengan sistem pemeliharaan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Pengelolaan ternak sebagian besar masih bersifat konvensional dan menjadi usaha sampingan masyarakat. Namun, meningkatnya permintaan pasar, khususnya terhadap kambing dan sapi, membuka peluang pengembangan sektor peternakan yang lebih produktif dan berorientasi bisnis di masa depan.
Pelatihan Pembuatan Puding Jagung Sebagai Bentuk Diversifikasi Olahan Jagung di Desa Mangepong Musdalifah, Musdalifah; Rengko, Sumarlin
Bambu Laut: Jurnal Pengabdian Masyarakat VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/bambulaut.v2i2.45330

Abstract

Melimpahnya lahan pertanian jagung di Desa Mangepong, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto memberikan peluang besar untuk dikembangkan sebagai usaha produktif. Namun, sebagian besar masyarakat setempat masih memilih untuk menjual hasil panen secara langsung kepada pengepul atau konsumen tanpa melalui proses pengolahan. Kondisi ini menyebabkan rendahnya nilai jual hasil pertanian dan berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi desa, padahal pertanian merupakan sektor utama mata pencaharian warga. Potensi ini dapat dioptimalkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi pembuatan puding jagung sebagai salah satu bentuk usaha pengolahan hasil pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peluang usaha berbasis olahan jagung agar mereka terdorong untuk mengolah hasil panennya sendiri demi meningkatkan nilai ekonominya. Antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap kegiatan ini menunjukkan respon yang positif, sehingga diharapkan dapat mendorong pemanfaatan jagung sebagai peluang usaha guna mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
ADAPTASI BUDAYA MASYARAKAT DI KAWASAN KARST RAMMANG-RAMMANG YANG BER-KEARIFAN SEBAGAI PENGETAHUAN LOKAL PERUBAHAN IKLIM Anawagis, Fian; Rengko, Sumarlin; Rahman, Nurfadilah Fajri; Taufik, Muh.
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/pjhpish.v9i1.357

Abstract

Pranata lokal di Kawasan karst Rammang-Rammang Maros mampu mempertahankan mekanisme budaya dalam sistem adaptif berbasis edukasi konservasi dan program kampung iklim terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan permasalahan yang nyata di Kawasan karst Rammang-Rammang, Maros. Penelitian ini mendeskripsikan setiap bagian dari masyarakat dalam pranata lokal Indonesia telah mewariskan pengetahuan dan kearifan tanpa pendidikan formal yang terbukti secara jenius mampu meminimilasir kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas dan jumlah kebutuhan manusia. Namun, kerapkali konlik sumberdaya dan ketidakharmonisan karena pengaruh dari luar membuat pengetahuan dalam adaptasi yang telah terinternalisasi dalam kearifan lokal sebagai mekanisme kadang dikesampingkan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan telaah dokumen. Analisis data mencakup beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kearifan lokal masyarakat yang diewajantahkan oleh pranata sosial melalui adaptasi budaya dan ekologis masyarakat mengelola lingkungan alam di ekosistem karst dapat memperkuat jangka panjang equilibrium terhadap perubahan iklim ditingkat mikro. Kapasitas untuk memperkuat equilibrium ini adalah dengan mengintegrasikan sistem pengetahuan konservasi tradisional (non formal), menerapkan mekanisme pelestarian lingkungan dengan berbasis edukasi kampung iklim (informal) dengan pengetahuan berbasis sains (formal) dalam wujud sosial kehidupan sehari-hari, integrasi dukungan saintis, integrasi ilmiah dari luar meningkatkan penjagaan alam sebagai spirit oleh peran serta masyarakat kepada lingkungan lokal bahkan global untuk mereduksi kerentanan yang beresiko tinggi..