Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi kader posyandu dalam meningkatkan gizi pada anak dengan pangan lokal di wilayah kerja Puskesmas Astambul Rahman, Andri Nur; Wahyunita, Sari; Riyana, Adies; Bandawati, Bandawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33602

Abstract

AbstrakKurangnya pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber gizi keluarga, terutama ikan patin dan daun kelor, menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya status gizi anak di wilayah kerja Puskesmas Astambul, Kabupaten Banjar. Kondisi ini juga diperburuk dengan keterbatasan pengetahuan mitra, yaitu kader Posyandu dan ibu rumah tangga, dalam hal variasi menu berbasis pangan lokal serta keterampilan mengolah bahan makanan menjadi produk bergizi yang menarik untuk anak-anak. Akibatnya, meskipun ikan patin dan daun kelor mudah diperoleh di sekitar wilayah tersebut, pemanfaatannya dalam menu harian keluarga masih rendah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan yang bergizi dan menarik bagi anak-anak. Sasaran kegiatan ini adalah kader Posyandu dan ibu rumah tangga dengan total peserta sebanyak 24 orang. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan gizi dan demonstrasi pengolahan pangan lokal berupa pembuatan nugget ikan patin dan daun kelor, yang disampaikan melalui media video interaktif dan diskusi langsung. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap manfaat gizi ikan patin dan daun kelor sebesar 71%, dari 12% sebelum kegiatan menjadi 83% setelah kegiatan. Selain itu, peserta menyatakan bahwa pendekatan visual melalui video mempermudah mereka memahami dan tertarik mempraktikkan resep di rumah. Kegiatan ini tidak hanya menjawab permasalahan mitra berupa keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pengolahan pangan lokal, tetapi juga memperkuat potensi pemanfaatan sumber daya lokal sebagai alternatif pemenuhan gizi keluarga. Lebih jauh, kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi berbasis visual dan praktik langsung efektif dalam meningkatkan keterampilan pengolahan pangan lokal dan berpotensi mendukung program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Kata kunci: pangan lokal; nugget ikan patin; daun kelor; edukasi gizi; pengabdian masyarakat. AbstractThe lack of utilization of local food as a source of family nutrition, especially catfish and moringa leaves, is one of the factors contributing to the low nutritional status of children in the Astambul Community Health Center (Puskesmas) working area, Banjar Regency. This condition is also exacerbated by the limited knowledge of partners, namely Posyandu cadres and housewives, regarding the variety of local food-based menus and the skills to process food ingredients into nutritious products that are attractive to children. As a result, although catfish and moringa leaves are easily obtained around the area, their utilization in the daily family menu is still low. This community service activity aims to improve the knowledge and skills of the community in processing local food ingredients into nutritious and attractive foods for children. The target of this activity is Posyandu cadres and housewives with a total of 24 participants. The implementation method includes nutrition counseling and demonstrations of local food processing in the form of making catfish and moringa leaf nuggets, which are delivered through interactive video media and live discussions. The evaluation results showed an increase in participants' understanding of the nutritional benefits of catfish and moringa leaves by 71%, from 12% before the activity to 83% after the activity. Furthermore, participants stated that the visual approach through videos made it easier for them to understand and encourage them to practice the recipes at home. This activity not only addressed partners' limited knowledge and skills in local food processing but also strengthened the potential of utilizing local resources as an alternative way to meet family nutritional needs. Furthermore, this activity demonstrated that visual-based education and hands-on practice are effective in improving local food processing skills and have the potential to support the Movement to Promote Fish Eating (GEMARIKAN) program. Keywords: local food; catfish nuggets; moringa leaves; nutrition education; community service.
Analisis Determinan Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Martapura 1 (Studi Kasus Berdasarkan Karakteristik Responden dan Penilaian Biokimia) Nafila, Nafila; Setia, Lisa; Ramdhani, Aulia; Riyana, Adies
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i8.15690

Abstract

ABSTRACT Pulmonary tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a public health problem, especially in developing countries, including Indonesia. The problems faced relate to disease, discovery, treatment, and also treatment failure. The aim of this study was to determine whether there was a relationship between respondent characteristics and biochemical assessment and the incidence of tuberculosis. This research uses a quantitative cross sectional method with purposive sampling technique. The research results were obtained from 76 respondents, most of whom did not experience pulmonary TB 46 (60.5%), most of them were of productive age 52 (68.4%), male 43 (56.6%), highly educated 40 (52, 6%), good knowledge 56 (73.7%), sputum BTA (+) 54 (71.1%), normal hemoglobin level 40 (52.6%), normal leukocytes 59 (77.6%) and normal platelets 65 (85.5%). There is a relationship between age (p-value = 0.045), gender (p-value = 0.032), education (p-value = 0.013), knowledge (p-value = 0.000), sputum BTA (p-value = 0.001), levels hemoglobin (p-value = 0.000), leukocyte levels (p-value = 0.007), platelet levels (p-value = 0.021) with the incidence of pulmonary TB. Knowledge is the variable most related to the incidence of pulmonary TB (p-value 0.001 and OR=10.105)  Keywords: Tuberculosis, Biochemistry, Determinants, Respondents   ABSTRAK Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat khususnya di negara berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik responden dan penilaian biokimia dengan kejadian tuberkulosis. Penelitan ini menggunkan metode kuantitatif cross sectional dengan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan dari 76 responden sebagian besar tidak mengalami kejadian TB paru 46 (60,5%), sebagian besar berumur produktif 52 (68,4%), berjenis kelamin pria 43 (56,6%), berpendidikan tinggi 40 (52,6%), berpengetahuan baik 56 (73,7%), sputum BTA (+) 54 (71,1%), kadar hemoglobin normal 40 (52,6%), leukosit normal 59 (77,6%) dan trombosit normal 65 (85,5%). Ada hubungan umur (p-value = 0,045), jenis kelamin (p-value = 0,032), pendidikan (p-value = 0,013), pengetahuan (p-value = 0,000), sputum BTA (p-value = 0,001), kadar hemoglobin (p-value = 0,000), kadar leukosit (p-value = 0,007), kadar trombosit (p-value = 0,021) dengan kejadian TB paru. Pengetahuan menjadi variabel yang paling berhubungan dengan kejadian TB paru (p- value 0,001 dan OR=10,105 Kata Kunci: Tuberkulosis, Biokimia, Determinan, Responden
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas Pelayanan Gizi di RSD Idaman Banjarbaru Prihandini, Yustin; Torizellia, Cast; Riyana, Adies; Susiana, Nadia
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.12443

Abstract

ABSTRACT Nutrition services in hospitals are one of ten facilities and services that must be available in hospitals. Identifying the description of respondents in terms of age, gender and occupation as well as a description of the quality of service at the inpatient hospital at Idaman Banjarbaru Hospital. This type of research is descriptive observational. The sample in this study was 60 inpatients at Idaman Hospital, Banjarbaru City. The sample in this study used an accidental sampling technique. Measuring tools/instruments with questionnaires distributed to the sample. Inpatients Have a High Level of Satisfaction with the Quality of Nutrition Services at RSD Idaman Banjarbaru. Keywords: Gizi, Pelayanan, Rumah Sakit  ABSTRAK Pelayanan Gizi di rumah sakit adalah satu dari sepuluh fasilitas dan pelayanan yang harus ada di rumah sakit. Mengidentifikasikan gambaran responden dari segi umur, jenis kelamin, dan pekerjaan serta gambaran kualitas pelayanan di rawat inap RSD Idaman Banjarbaru. Jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat deskriptif, Sampel dalam penelitian ini adalah 60 pasien rawat inap di RSD Idaman Kota Banjarbaru. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling   Alat ukur / Instrumen dengan kuesioner yang disebar pada sampel. Pasien Rawat Inap Memiliki Tingkat Kepuasan Yang Tinggi Terhadap Kualitas Pelayanan Gizi Di RSD Idaman Banjarbaru Kata Kunci: Nutrition, Service, Hospital
Evaluasi Program TB Paru di Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Hidayat, Rahmat; Prihandini, Yustin Ari; Nafila, Nafila; Ramadhani, Aulia; Riyana, Adies; Khaira, Dicky Septiannoor; Bandawati, Bandawati
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i5.18719

Abstract

ABSTRACT Tuberculosis (TB) is a serious global health issue caused by Mycobacterium tuberculosis. In South Kalimantan, the province ranks seventh in the number of cases, with Puskesmas Martapura 1 recording 1,364 cases of pulmonary TB in 2022. Evaluating the TB program at this health center is essential for identifying the strengths and weaknesses of program implementation. The study was conducted at Puskesmas Martapura 1 in Banjar District in 2023. A qualitative research method was employed to assess the evaluation of the pulmonary TB program at Puskesmas Martapura 1. The input components of the pulmonary TB program at Puskesmas Martapura 1 were found to be suboptimal. There were limitations in the examination facilities, as TCM testing could not be performed at this health center. The process components of the pulmonary TB program were also not optimal, with record-keeping and reporting, as well as cross-checking, often not conducted timely. In terms of output, while the case detection rate met the target, the conversion and cure rates did not meet the targets set by the Banjar District Health Office. The error rate at Puskesmas Martapura 1 was 1.8%. To improve the success of the pulmonary TB program at Puskesmas Martapura 1 in Banjar District, several improvements are necessary. A weekly checklist cross-checking schedule should be established to prevent the accumulation of documents that can occur when checks are conducted quarterly. Daily record-keeping and reporting should also be implemented after patients complete their treatment to avoid report backlogs. Additionally, planning for patients who miss their treatments is essential to ensure they do not default on their medication and complete their treatment courses. Keywords: Tuberculosis, Evaluation of TB Program, TCM, Community Health Center  ABSTRAK Tuberkulosis (TB) adalah masalah kesehatan global serius yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Di Kalimantan Selatan, provinsi ini menempati posisi ketujuh dalam jumlah kasus. Puskesmas Martapura 1 mencatat 1.364 kasus TB Paru pada 2022. Evaluasi program TB di Puskesmas ini penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pelaksanaan program. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif karena untuk mengetahui Evaluasi Program TB Paru di Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar tahun 2023.  Penelitian dari komponen input dalam program TB Paru di Puskesmas Martapura 1 belum optimal. Terdapat keterbatasan fasilitas pemeriksaan TCM tidak dapat dilakukan di Puskesmas Martapura 1. Hasil dari komponen proses dalam program TB Paru di Puskesmas Martapura 1 belum optimal. Pencatatan dan pelaporan serta Cross check sering kali tidak tepat waktu sesuai jadwal. Sedangkan output dalam program TB di Puskesmas Martapura 1 dalam angka penemuan kasus sudah mencapai target sedangkan angka konversi dan angka kesembuhan belum mencapai target yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. Error rate di Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar sebesar 1,8 persen. Dalam upaya meningkatkan keberhasilan program TB Paru di Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar maka diperlukan perbaikan yaitu dengan dibuat jadwal checklist cross check setiap minggunya agar tidak terjadi penumpukan berkas jika dilakukan pertiga bulan sekali. Juga diperlukan perbaikan dengan melakukan pencatatan dan pelaporan setiap harinya setelah pasien selesai pengobatan agar tidak terjadi penumpukan laporan. Dan diperlukan pula perencanaan terhadap pasien yang mangkir dalam pengobatan agar pasien tersebut tidak mangkir dari pengobatan dan menyelesaikan pengobatannya. Kata Kunci: Tuberkulosis, Evaluasi Program TB, TCM, Puskesmas