Lumbantobing, Valentina Belinda Marlianti
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGALAMAN HIDUP PASIEN PASKA STROKE DI BANDUNG (The Life Experiences of Post-Stroke Patients In Bandung) Setiawan, Iriani Dewi; Trisyani, Yanny; Lumbantobing, Valentina Belinda Marlianti
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.608 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v3i1.70

Abstract

Introduction: Stroke is the second leading cause of death in the world and the most common disability-causing disease. Stroke causes the physical changes of paralysis, social changes of communication problems, cognitive impairment and psychological effects of difficulty in understanding, forgetfulness, and depression. The impact of post-stroke patients is very complex and comprehensive in terms of physical, psychological, and social change. Health workers, especially nurses need to provide nursing care in post-stroke patients comprehensively. The purpose of this study was to explore the life experiences of post-stroke patients. Method:The research method used in this study was phenomenology. The subjects in this study were post-stroke patients with the number of informants of 6 post-stroke patients obtained through purposive sampling technique. The data collection was conducted through in-depth interviews with the help of recording devices conducted in March-April 2017. Result and analysis: The data were analyzed using Collaizi.  The results of the study showed that there were five themes related to the life experiences of post-stroke patients, namely: helplessness, sadness, anger, shame of life uncertainty, and decrease of social contact and hope to be healed. In conclusion, the results showed that post-stroke patients had physical and functional disorders causing psychological and social responses that affected the life experience. Discussion: Based on the results of this study, it is necessary to provide the peer support of post-stroke patients and appropriate information by health workers, family and the environment to help patients undergo the process of treatment and recovery. 
Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Stunting dan Stimulasi Tumbuh Kembang pada Balita Fanny Adistie; Valentina Belinda Marlianti Lumbantobing; Nenden Nur Asriyani Maryam
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.249 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i2.18863

Abstract

Salah satu masalah kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita yang dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek maupun jangka panjang adalah stunting. Saat ini, pemerintah berusaha menanggulangi stunting dengan upaya intervensi gizi spesifik. Agar program tersebut dapat berjalan dengan efektif maka deteksi dini anak dengan stunting penting untuk dilakukan selain pemberian stimulasi tumbuh kembang yang tepat bagi anak. Berdasarkan data Puskesmas Jatinangor di Desa Cipacing terdapat 14 anak yang berada pada status stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk pemberdayaan kader kesehatan dalam deteksi dini stunting serta stimulasi tumbuh kembang pada anak. Sasaran pada kegiatan ini adalah kader kesehatan dengan total sampel sebanyak 31 orang. Kegiatan pemberdayaan berupa satu hari pelatihan yang terbagi dalam 3 sesi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab serta demonstrasi dan re-demonstrasi oleh para kader kesehatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan para kader kesehatan yaitu sebelum dilakukan kegiatan sebanyak 61,3% kader memiliki pengetahuan yang baik dan setelah dilakukan kegiatan meningkat menjadi sebanyak 93,5%. Selain itu, hasil uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan pada pengetahuan kader kesehatan setelah dilakukan intervensi (p = 0,000). Namun, untuk aspek psikomotor yang diukur setelah dilakukan pelatihan, didapatkan hampir setengah dari jumlah responden masih berada pada kategori kurang baik. Maka dari itu, diharapkan kegiatan pemberdayaan kader kesehatan dalam deteksi dini stunting serta stimulasi tumbuh kembang pada anak sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dengan bekerja sama bersama pihak-pihak terkait, sehingga diharapkan memberikan kontribusi atas terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat pada umunya dan anak pada khususnya. Kata kunci: Balita, deteksi dini, kader kesehatan, stunting.