Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di sekolah Islam Kabupaten Majalengka bertujuan mengatasi rendahnya budaya sekolah yang kondusif untuk pembelajaran nilai islami dengan pendekatan partisipatif melibatkan siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar. Metode yang digunakan mencakup pemetaan kebutuhan, pelatihan pembiasaan karakter islami, pendampingan mentoring akhlak, serta pengembangan koperasi siswa berbasis ekonomi syariah yang berpadu dengan digitalisasi pembelajaran. Subjek pengabdian meliputi lebih dari 500 peserta didik, guru, dan 150 orang tua siswa pada lima sekolah Islam mitra yang tersebar di Kabupaten Majalengka. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner kuantitatif pre-post, observasi perilaku harian, refleksi peserta, serta dokumentasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan kehadiran ibadah dhuha siswa dari 67% menjadi 85%, partisipasi mentoring dari 58% ke 92%, serta penguatan peran orang tua dalam gotong royong dari 38% ke 77%. Selain itu, terbentuk koperasi siswa aktif yang meningkatkan pendapatan keluarga sebesar 30%, dan terjadi penurunan kasus bullying sebanyak 41%. Program ini telah membentuk ekosistem belajar islami yang inklusif, inovatif, dan berdaya guna dalam jangka pendek dan jangka panjang. Kelebihan program terletak pada model pembinaan karakter yang adaptif dan pemanfaatan teknologi digital, sementara tantangan mencakup literasi digital guru dan kesiapan masyarakat. Peluang pengembangan terbuka luas dengan replikasi model dan dukungan stakeholder yang berkelanjutan. Kesimpulannya, pengabdian ini efektif meningkatkan kualitas budaya sekolah Islam di Majalengka menghadirkan dampak sosial-ekonomi positif serta rekomendasi praktis untuk pengembangan berkelanjutan.