Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kompetensi Pegawai, Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang Melalui Komunikasi Internal Sebagai Variabel Mediasi Kapitan, Gregorius Decembris; Tule, Philipus; Seran, Paskalis; Manafe, Henny A.; Niha, Simon Sia
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 6 No. 4 (2025): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v6i4.9320

Abstract

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang menghadapi tantangan dalam mempertahankan kinerja pegawai yang optimal di tengah tuntutan pelayanan yang terus meningkat. Kompetensi pegawai, kepemimpinan transformasional, dan motivasi kerja merupakan faktor utama yang diperkirakan memengaruhi kinerja pegawai. Selain itu, komunikasi internal diduga berperan sebagai mediator yang memperkuat hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kompetensi pegawai, kepemimpinan transformasional, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang, dengan komunikasi internal sebagai variabel mediasi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei terhadap seluruh pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang sebanyak 36 orang (sensus). Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS), karena metode ini dinilai tepat untuk sampel kecil dan model penelitian yang kompleks serta memungkinkan pengujian hubungan antar variabel secara simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai, kepemimpinan transformasional, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Komunikasi internal terbukti secara signifikan memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, namun tidak signifikan sebagai mediator pada hubungan antara kompetensi pegawai maupun kepemimpinan transformasional dengan kinerja pegawai. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi, kepemimpinan transformasional, dan motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang. Komunikasi internal juga berperan langsung dalam peningkatan kinerja, meskipun fungsi mediasinya lebih spesifik pada aspek motivasi kerja. Implikasi praktis dari temuan ini adalah perlunya upaya strategis organisasi dalam pengembangan ketiga faktor utama secara menyeluruh serta optimalisasi komunikasi internal untuk mendukung peningkatan kinerja pegawai.
Edukasi Pentingnya Penggunaan Aplikasi Mobile JKN pada Lansia di Salah Satu Klinik di Kota Kupang Wahyuni, Maria Magdalena Dwi; Kapitan, Gregorius Decembris; Mathilde, Mauricia Keyra; Pare, Maria Saveryani Dua; Laba, Elfrida Febriyanti; Huky, Stella Elsha Putri Rihi; Kadek, Triya Tabita; Kase, Cindy Anita; Nahas, Rosadelima Banusu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 9 (2025): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i9.3296

Abstract

Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam menggunakan aplikasi Mobile JKN di salah satu klinik di Kota Kupang. Rendahnya pemahaman lansia terhadap fitur aplikasi menyebabkan ketergantungan pada layanan konvensional dan bantuan keluarga. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan 15 responden lansia (usia ≥60 tahun) yang dipilih melalui purposive sampling dengan kriteria peserta aktif BPJS Kesehatan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, serta evaluasi pre-test dan post-test. Kegiatan edukasi dilaksanakan dengan pendampingan individual menggunakan bahasa sederhana, demonstrasi langsung, dan praktik terbimbing. Berdasarkan standar BPJS Kesehatan, penilaian dikategorikan "Baik" (≥80%), "Cukup" (60-79%), dan "Kurang" (<60%). Hasil post-test menunjukkan 13 peserta (86,67%) mencapai kategori "Baik" dengan skor ≥80, dan 2 peserta (13,33%) kategori "Cukup" dengan skor 70-80. Keberhasilan ini signifikan mengingat tantangan literasi digital yang dihadapi lansia. Data dianalisis secara deskriptif dengan mengidentifikasi tema utama terkait hambatan penggunaan aplikasi dan respons terhadap program edukasi. Hasil menunjukkan bahwa edukasi berbasis pendampingan individual dengan pendekatan ramah lansia efektif meningkatkan literasi digital dan mendukung transformasi digital layanan kesehatan di Indonesia.