Penelitian ini bertujuan menganalisis hambatan guru serta pandangan siswa kelas V SD Pelangi dalam penerapan Project Based Learning (PjBL). Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara terhadap guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menghadapi kendala utama, yaitu keterbatasan waktu menyusun proyek, kurangnya fasilitas, serta kesulitan mengelola siswa dengan kemampuan beragam. Selain itu, pemahaman guru tentang konsep PjBL masih terbatas sehingga berpengaruh pada pelaksanaannya. Dukungan sekolah dinilai belum optimal, meskipun guru berupaya mengatasi kendala melalui improvisasi metode dan penggunaan media sederhana. Dari sisi siswa, hasil wawancara mengungkapkan bahwa meskipun mereka menyukai kegiatan belajar kreatif, sebagian besar merasa lebih mudah memahami pelajaran melalui penjelasan langsung guru daripada lewat permainan atau nyanyian. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan PjBL di kelas V SD Pelangi perlu menyesuaikan dengan karakteristik siswa dan tidak dapat sepenuhnya menggantikan metode ceramah. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan PjBL di sekolah dasar masih menghadapi hambatan signifikan, sehingga dibutuhkan pelatihan guru, penyediaan sarana, dan strategi adaptif agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif.