Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pola Belajar dan Kualitas Pengajar Terhadap Pemahaman Materi Pengantar Akuntansi Mahasiswa Akuntansi UNIMED Ferdy Akbar; Julius Andhika Prasetyo; Muhammad Rafly Dwi Desta; Nuh Yabest Sinaga; Tapi Rumondang Sari Siregar
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pola belajar dan kualitas pengajar terhadap pemahaman materi Pengantar Akuntansi mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Medan. Latar belakang penelitian didasarkan pada pentingnya mata kuliah Pengantar Akuntansi sebagai dasar dalam memahami akuntansi lanjutan, di mana keberhasilan mahasiswa dipengaruhi oleh faktor internal seperti pola belajar serta faktor eksternal berupa kualitas pengajar. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan regresi linier berganda. Populasi penlitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, yang telah menyelesaikan mata kuliah Pengantar Akuntansi. Sampel penelitian terdiri dari 54 responden yang memenuhi kriteria. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis skala Likert yang disebarkan kepada mahasiswa, kemudian dianalisis menggunakan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²) dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Pola Belajar (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pemahaman Materi (Y), dengan nilai t-hitung 4,529 dan signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel Kualitas Pengajar (X2) juga berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai t-hitung 3,052 dan signifikansi 0,004 < 0,05. Uji simultan (uji F) menghasilkan nilai F-hitung sebesar 30,922 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, yang berarti Pola Belajar dan Kualitas Pengajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Pemahaman Materi. Adapun hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,548, yang berarti 54,8% variasi Pemahaman Materi dapat dijelaskan oleh Pola Belajar dan Kualitas Pengajar, sedangkan sisanya 45,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
Persepsi Masyarakat Terhadap Proses Pembentukan Undang-Undang yang Tergesa-Gesa, Studi Kasus: (Undang-Undang Kontroversial Di Jalan William Iskandar Pasar V, Kab. Deli Serdang, Sumatra Utara) Seven Rius Laia; Parlauangan Gabriel Siahaan; Novridah Reanti Purba; Narach Larasati Nasution; Imelda Malona Tarigan; Ferdy Akbar; Aril sharon Saragih
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 5 No. 2 (2025): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v5i2.6063

Abstract

The law-making process in Indonesia should ideally reflect the principles of transparency, public participation, and accountability. However, in practice, it is often found that legislation is enacted hastily without adequate involvement of the public. This situation causes public unrest, triggers a crisis of legal legitimacy, and diminishes trust in legislative institutions. This study employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The number of respondents involved in this study is 5. The aim of this research is to explore public perceptions of the hasty law-making process and its impact on public trust and legal legitimacy. The findings of this study are expected to provide valuable input for policymakers to improve the legislative mechanism to be more participatory and transparent. The results of the study show that the majority of people in Jalan William Iskandar Pasar V, Deli Serdang, Sumatra Utara Regency, have a negative perception of the hasty and non-transparent legislative process. They feel excluded, lack access to information, and believe that the laws created do not reflect the aspirations of the public. This research concludes that the legitimacy crisis arises due to the lack of participation and transparency, and therefore, it is recommended that future legislative processes be more inclusive, fair, and aligned with the principles of participatory democracy
Persepsi Masyarakat Terhadap Proses Pembentukan Undang-Undang yang Tergesa-Gesa, Studi Kasus: (Undang-Undang Kontroversial Di Jalan William Iskandar Pasar V, Kab. Deli Serdang, Sumatra Utara) Seven Rius Laia; Parlauangan Gabriel Siahaan; Novridah Reanti Purba; Narach Larasati Nasution; Imelda Malona Tarigan; Ferdy Akbar; Aril sharon Saragih
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 5 No. 2 (2025): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v5i2.6063

Abstract

The law-making process in Indonesia should ideally reflect the principles of transparency, public participation, and accountability. However, in practice, it is often found that legislation is enacted hastily without adequate involvement of the public. This situation causes public unrest, triggers a crisis of legal legitimacy, and diminishes trust in legislative institutions. This study employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The number of respondents involved in this study is 5. The aim of this research is to explore public perceptions of the hasty law-making process and its impact on public trust and legal legitimacy. The findings of this study are expected to provide valuable input for policymakers to improve the legislative mechanism to be more participatory and transparent. The results of the study show that the majority of people in Jalan William Iskandar Pasar V, Deli Serdang, Sumatra Utara Regency, have a negative perception of the hasty and non-transparent legislative process. They feel excluded, lack access to information, and believe that the laws created do not reflect the aspirations of the public. This research concludes that the legitimacy crisis arises due to the lack of participation and transparency, and therefore, it is recommended that future legislative processes be more inclusive, fair, and aligned with the principles of participatory democracy
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM AKUNTANSI: TINJAUAN TERHADAP IMPLEMENTASI DAN DAMPAKNYA Muhammad Rafly Dwi Desta; Julius Andhika Prasetyo; Haikel Bremana Gurusinga; Nuh Yabest Sinaga; Ferdy Akbar; Ayu Nadira Wulandari
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 5 (2024): OKTOBER-NOVEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam akuntansi di Indonesia memiliki peran krusial dalam memastikan keterbacaan, transparansi, dan akuntabilitas pelaporan keuangan. Artikel ini membahas pentingnya Bahasa Indonesia dalam konteks akuntansi, mencakup sejarah, regulasi, implementasi, serta dampaknya terhadap kualitas pelaporan keuangan, perusahaan multinasional, dan investasi asing. Meskipun penggunaan Bahasa Indonesia diatur oleh undang-undang dan standar nasional, tantangan muncul dalam penerjemahan standar internasional seperti IFRS, yang dapat mempengaruhi keakuratan laporan keuangan. Selain itu, penggunaan Bahasa Indonesia juga berdampak pada industri akuntansi, regulasi, dan pendidikan akuntansi di Indonesia. Artikel ini menekankan perlunya pendekatan kolaboratif antara pemerintah, regulator, dan sektor pendidikan untuk terus mengembangkan standar dan praktik terbaik yang mendukung penggunaan Bahasa Indonesia dalam akuntansi, sekaligus mempertahankan jati diri nasional dalam era globalisasi.