Pambudi , Bondan
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peranan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Paramita , Made Karina Puspa; Susanti , Luh Eka; Pambudi , Bondan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i4.392

Abstract

Penggunaan Kulit Wortel sebagai Ragi Alami pada Pembuatan Baguette Tharessa , Ni Komang; Pambudi , Bondan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i4.403

Abstract

Tujuan dari penelitian Penggunaan Kulit Wortel (Daucus Carota L.) Sebagai Ragi Alami (Refreshed Starter) Pada Pembuatan Baguette adalah untuk mengetahui kualitas Baguette dengan penggunaan ragi alami dari kulit wortel dari segi warna, aroma, tekstur dan rasa, kemudian untuk mengetahui daya tahan serta menganalisis seberapa besar biaya yang diperlukan dalam penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang dilakukan dengan membuat ragi alami dari kulit wortel lalu diaplikasikan pada baguette, kemudian diuji oleh 20 panelis dengan tes organoleptik, uji daya tahan produk, dan analisis biaya. Hasil penelitian ini berupa kualitias yang dilihat dari kualitas produk (rasa, aroma, dan warna) penambahan ragi alami 50% yang paling baik hasilnya,yakni ditinjau dari kualitas warna dengan kriteria cokelat keemasan, ditinjau dari kualitas aroma dengan kriteria seperti aroma gandum, dan ditinjau dari kualitas rasa dengan kriteria tawar dan sedikit gurih . Akan tetapi, pada produk 100% ragi instan memiliki tekstur yang paling baik ditinjau dari kualitas tekstur renyah pada bagian luar dan lembut pada bagian dalam. Dari hasil uji daya tahan baguette dengan penggunaan kulit wortel sebagai ragi alami , mampu bertahan selama 2 hari di suhu ruang dan 3 hari di suhu chiller. Dari hasil analisis biaya dalam pembuatan baguette dengan penggunaan kulit wortel sebagai ragi alami membutuhkan biaya Rp. 22.664. The purpose of the research Usage of Carrot Peel (Daucus Carota L.) as Natural Yeast (Refreshed Starter) in Making Baguette is to find out the quality of Baguette with the use of natural yeast from carrot peels in terms of color, aroma, texture and taste, then to find out durability and analyze how much cost is needed in research. The research approach used is experimental research was carried out by making natural yeast from carrot peels then applied to baguette, then tested by 20 panelists with organoleptic tests, product durability tests, and cost analysis. The results of this research are in the form of caulate which is seen from the quality of the product (taste, aroma, and color) the addition of natural yeast 50% which is the result, namely in terms of color quality with golden brown criteria, in terms of aroma quality with criteria such as wheat aroma, and in terms of taste quality with bland taste and slightly savory criteria . However, in products 100% instant yeast has the best texture in terms of the quality of crispy texture on the outside and soft on the inside. From the results of the baguette durability test with the use of carrot peel as a natural yeast , it is able to last for 2 days at room temperature and 3 days at chiller temperature. From the results of the cost analysis in making baguettes with the use of carrot peels as natural yeast, it costs IDR.22,664.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Food Cost di Hotel Gunawan , I Made Dwiky Purna; Pambudi , Bondan; Wardana , Miko Andi
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i5.426

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya food cost di Hotel The Laguna a Luxury Collection Resort And Spa. Metode yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa: 1) Pembelian bahan makanan tidak menggunakan quotation dengan tepat, pembelian cenderung memilih harga dibandingkan dengan kualitas bahan makanan. 2) Petugas receiving hanya mengecek kuantitas, kualitas bahan makanan yang datang kurang diperhatikan terutama bahan makanan yang datang dengan jumlah per krat, sehingga dapat mengganggu proses produksi dan bisa menambah biaya makanan. 3) Area kerja yang kurang bersih pada lingkungan ruang penyimpanan dan penataan bahan makanan kurang diperhatikan dari segi fungsi dan kebutuhan. 4) Bahan makanan yang akan dikeluarkan tidak tepat dikarenakan pengeluaran bahan makanan dengan satuan berat tidak ditimbang terlebih dahulu, hanya diperkirakan saja oleh pihak storekeeper dalam menyiapkan bahan makanan yang akan dikeluarkan. The purpose of this study was to determine the factors that influence the high food cost at The Laguna Hotel a Luxury Collection Resort And Spa. The method used is qualitative descriptive analysis with data collection techniques interview, observation, and study documentation. The results of the study indicate that: 1) Purchase of foodstuffs does not use quotations correctly, purchases tend to choose prices compared to the quality of foodstuffs. 2) The receiving officer only checks the quantity, the quality of the incoming food items is not paid attention, especially the food items that come in the amount per box, so that it can interfere with the production process and can increase the cost of food. 3) Unclean work areas in the storage and arrangement of food ingredients are not considered in terms of functions and needs. 4) The food ingredients to be issued are not appropriate because the expenditure of food ingredients with a unit weight is not weighed in advance, it is only estimated by the storekeeper in preparing the food ingredients to be issued.
Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Berbasis Menu Engineering Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Restoran Atmaja , I Nyoman Pratama Surya; Pambudi , Bondan; Wardana , Miko Andi
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i5.428

Abstract

Kualitas Soft Cookies Berbahan Gula Aren Lokal Leonard , Komang Aryani Judith; Pambudi , Bondan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i5.434

Abstract

Tujuan dari penelitian Kualitas Soft Cookies Berbahan Gula Aren Lokal adalah untuk membandingkan dan untuk mengetahui perbedaan kualitas rasa, aroma, tekstur, dan warna yang dihasilkan dari menggantikan bahan pembuatan soft cookies yang umumnya menggunakan light brown sugar, digantikan dengan gula aren lokal. Kemudian penggantian bahan utama pembuatan soft cookies ini ialah untuk menjadikan soft cookies sebagai camilan yang menyehatkan bagi tubuh saat dikonsumsi karena kandungan gula aren lokal sangatlah menyehatkan dibandingkan dengan menggunakan light brown sugar yang mengandung molases yang cukup tinggi. Penulis melakukan eksperimen dengan membuat 3 jenis soft cookies berupa soft cookies yang menggunakan 100% light brown sugar, soft cookies yang menggunakan 100% gula aren lokal (gula aren Pedawa), dan mencampurkan 50% light brown sugar dan 50% gula aren lokal (gula aren Pedawa). Kemudian diuji oleh 20 panelis dengan mengkonsumsi 3 jenis soft cookies yang telah dibuat lalu memberi penilaian terhadap 3 jenis soft cookies tersebut. Penilaian itu berupa kualitas rasa, aroma, tekstur, dan warna yang dihasilkan dari eksperimen soft cookies tersebut. Setelah semua data dari eksperimen tersebut terkumpul, penulis memasukkan data yang diperoleh ke dalam tugas akhir ini yang kemudian di ujikan kepada dosen pembimbing. The purpose of the study on the quality of Soft Cookies made from palm sugar is to compare and to determine the differences in the quality of taste, aroma, texture, and color resulting from replacing the ingredients for making cookies which generally use light brown sugar, replaced with local palm sugar. Then the replacement of the main ingredient for making soft cookies is to make soft cookies as healthy snack for the body when consumed because the local palm sugar content is very healthy compared to using light brown sugar which contains quite high molasses. The author conducted an experiment by making 3 types of soft cookies that use 100% light brown sugar, soft cookies that use 100% local palm sugar (Pedawa palm sugar), and mix 50% light brown sugar and 50% local palm sugar (Pedawa palm sugar). Then tested by 20 Panelist by consuming 3 types of soft cookies that have been made and then giving an assessment of the 3 types of soft cookies. The assessment is in the form of taste, aroma, texture, and color quality resulting from the soft cookies experiment. After all the data from the experiment was collected, the author entered the data obtained into this final project which was then tested on the supervisor.
Pemanfaatan Buah Sukun Sebagai Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Daging Imitasi Nurjana , I Made Bima Bramastha; Pambudi , Bondan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 7 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i7.488

Abstract

Daging merupakan salah satu sumber protein hewani yang umum dikonsumsi oleh hampir seluruh msyarakat di dunia. Pada zaman sekarang, daging pun juga bisa dibuat penggantinya yaitu berupa daging imitasi (Seitan). Seitan merupakan produk pengganti daging yang terbuat dari gluten dan air. Penulis menambahkan buah sukun dalam proses pembuatan seitan untuk meningkatkan kualitas dari daging imitasi (seitan). Buah sukun yang bernama latin Artocarpus Altilis dipilih karena tingginya kadar protein yang terkandung per 100 Gr buah sukun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas Seitan yang ditambahkan buah sukun ditinjau dari segi rasa, aroma, tekstur, dan warna. Kualitas akan diukur berdasarkan uji organoleptik oleh 20 orang panelis. Berdasarkan hasil tes, seitan dikatakan baik apabila memenuhi kriteria dari segi rasa cukup gurih, aroma cukup harum, tekstur cukup padat dan lembut, dan berwarna coklat gelap. Berdasarkan uji daya tahan, seitan mampu bertahan selama 3 hari dalam lemari pendingin. Berdasarkan analisis biaya, total biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini adalah Rp. 54.783,-. Meat is a source of animal protein that is commonly consumed by almost all people in the world.. In today's era, meat can also be made a substitute, its called artificial meat (Seitan). Seitan is a meat substitute product for vegans. Artificial meat (seitan) is made from wheat gluten and water. the authors added breadfruit in the process of making seitan to improve the quality of artificial meat (seitan). Breadfruit, which has the Latin name Artocarpus altilis, was chosen because of the high protein content per 100 g of breadfruit. The purpose of this study was to determine the quality of Seitan with breadfruit added in terms of taste, aroma, texture, and color. Quality will be measured based on organoleptic test by 20 panelists. Based on the test results, seitan is said to be good if it meets the criteria in terms of quite savory taste, quite fragrant aroma, quite dense and soft texture, and dark brown in color. Based on durability tests, seitan can last up to 3 days in the refrigerator. Based on the cost analysis, the total cost incurred in this study is Rp. 54,783,-.
Kualitas Wingko dengan Bahan Tepung Mocaf Satmika , Gede; Pambudi , Bondan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i11.611

Abstract

Wingko adalah makanan yang terbuat dari kelpa, tepung beras ketan, gula, garam, dan air yang memiliki citas rasa manis dan gurih. Tujuan penilitian ini untuk mengetahui kualitas wingko berbahan tepung mocaf. Tepung mocaf adalah tepung yang terbuat dari singkong utuh yang difermentasi. Penulis membuat wingko dengan 4 spesimen yaitu P0 ( 100% tepung beras ketan ) sebagai kontrol, P1 (75% tepung beras ketan & 25 % tepung mocaf ), P2 (50% tepung beras ketan & 50 % tepung mocaf ), dan (100 % tepung mocaf ) mebuat Lalu akan di uji organoleptik dari segi rasa, warna, aroma dan tekstur metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ini dengan kuesioner yang akan diuji oleh 20 panelis teridiri dari ahli dari bidang tata boga, mahasiswa, dan masyarakat. Dari hasil penilitian wingko P1 (75% tepung beras ketan dan 25% tepung mocaf ) mendapatkan hasil nilai tertinggi dalam indikator rasa dan aroma. Sedangakn wingko P3 (100% tepung mocaf) mendapatkan nilai tertinggi dalam indikator warna dan tekstur. Selanjutnya akan diuji daya tahan, dari uji daya tahan wingko dapat bertahan selama 2 hari di suhu ruanagn dan dapat bertahan 7 hari bila disimpan pada lemari pendingin dengan suhu 2 derajat celcius. Terakhir akan menghitung biaya produksi.Lokasi yang dijadikan tempat penelitian berlokasi di Jl keboiwa selatan Gg mangga kav 5. Untuk lebih lanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui gizi dari wingko berbahan tepung mocaf. Wingko is a food made from coconut, glutinous rice flour, sugar, salt, and water that has a sweet and savory taste. The purpose of this study was to determine the quality of wingko made from mocaf flour. Mocaf flour is flour made from fermented whole cassava. The author made wingko with 4 specimens, that is P0 (100% glutinous rice flour) as control, P1 (75% glutinous rice flour & 25% mocaf flour), P2 (50% glutinous rice flour & 50% mocaf flour), and (100% mocaf flour) then will be tested organoleptically in terms of taste, color, aroma and texture the method used to collect this data with a questionnaire that will be tested by 20 panelists consisting of experts from culinary , students, and the society. From the results of the research, Wingko P1 (75% glutinous rice flour and 25% mocaf flour) obtained the highest value in taste and aroma indicators. Meanwhile, Wingko P3 (100% mocaf flour) got the highest score in color and texture indicators. Furthermore, it will be tested for durability, from the durability test, wingko can endure for 2 days at room temperature and can endure 7 days when stored in a refrigerator with a temperature in 2 degrees Celsius. Finally, we will calculate the cost of production. The research location is located on Jl Keboiwa Selatan Gg Mango Kav 5. For further research, it is necessary to conduct further research to determine the nutrition of wingko made from mocaf flour.
Peranan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Paramita , Made Karina Puspa; Susanti , Luh Eka; Pambudi , Bondan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i4.392

Abstract

Dengan adanya COVID-19 perkembangan perusahaan restoran maupun hotel saat ini tentunya mengandalkan media sosial sebagai pemasaran. Media sosial saat ini sudah tidak asing lagi dikenal oleh kalangan masyarakat, Oleh karena itu pemasaran elektronik dapat dipandang sebagai sebuah praktek bisnis modern. Montana Del Café telah memanfaatkan media sosialnya sebagai salah satu pemasarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagamaina peranan media sosial sebagai pemasaran di Montana Del Café. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Data diperoleh melalui proses wawancara, dokumentasi, teknik pengambilan basis data. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan Instagram dan Facebook sebagai media sosial yang digunakan di Montana Del Café memegang peranan untuk mewaliki sebagai media promotor, sebagai alat pengenalan produk, meningkatkan penjualan, meningkatkan brand image, memperluas jangkauan pemasaran, sebagai media komunikasi antar pelanggan, meningkatkan konsumen potensial, serta untuk meningkatkan awareness dan promotion. Dibandingkan dengan penelitian terdahulu mengenai peran media sosial sebagai media pemasaran, penggunaan media sosial yang dilakukan Montana Del Café sudah maksimal dan efektif. With the COVID-19, the development of restaurant and hotel companies today, of course, relies on social media as marketing. Social media is now familiar to the public, therefore electronic marketing can be seen as a modern business practice. Montana Del Café has used social media as one of its marketing. The purpose of this study was to determine the role of social media as marketing in Montana Del Café. This research uses descriptive qualitative method and SWOT analysis. The data sources used are primary data sources and secondary data sources. Data obtained through the process of interviews, documentation, database retrieval techniques. The results of this study found that the use of Instagram and Facebook as social media used in Montana Del Café plays a role to represent as a media promoter, as a product introduction tool, increase sales, increase brand image, expand marketing reach, as a medium of communication between customers, increase consumers potential, as well as to increase awareness and promotion. Compared to previous research on the role of social media as a marketing medium, Montana Del Café's use of social media is maximal and effective.
Penggunaan Kulit Wortel sebagai Ragi Alami pada Pembuatan Baguette Tharessa , Ni Komang; Pambudi , Bondan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i4.403

Abstract

Tujuan dari penelitian Penggunaan Kulit Wortel (Daucus Carota L.) Sebagai Ragi Alami (Refreshed Starter) Pada Pembuatan Baguette adalah untuk mengetahui kualitas Baguette dengan penggunaan ragi alami dari kulit wortel dari segi warna, aroma, tekstur dan rasa, kemudian untuk mengetahui daya tahan serta menganalisis seberapa besar biaya yang diperlukan dalam penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang dilakukan dengan membuat ragi alami dari kulit wortel lalu diaplikasikan pada baguette, kemudian diuji oleh 20 panelis dengan tes organoleptik, uji daya tahan produk, dan analisis biaya. Hasil penelitian ini berupa kualitias yang dilihat dari kualitas produk (rasa, aroma, dan warna) penambahan ragi alami 50% yang paling baik hasilnya,yakni ditinjau dari kualitas warna dengan kriteria cokelat keemasan, ditinjau dari kualitas aroma dengan kriteria seperti aroma gandum, dan ditinjau dari kualitas rasa dengan kriteria tawar dan sedikit gurih . Akan tetapi, pada produk 100% ragi instan memiliki tekstur yang paling baik ditinjau dari kualitas tekstur renyah pada bagian luar dan lembut pada bagian dalam. Dari hasil uji daya tahan baguette dengan penggunaan kulit wortel sebagai ragi alami , mampu bertahan selama 2 hari di suhu ruang dan 3 hari di suhu chiller. Dari hasil analisis biaya dalam pembuatan baguette dengan penggunaan kulit wortel sebagai ragi alami membutuhkan biaya Rp. 22.664. The purpose of the research Usage of Carrot Peel (Daucus Carota L.) as Natural Yeast (Refreshed Starter) in Making Baguette is to find out the quality of Baguette with the use of natural yeast from carrot peels in terms of color, aroma, texture and taste, then to find out durability and analyze how much cost is needed in research. The research approach used is experimental research was carried out by making natural yeast from carrot peels then applied to baguette, then tested by 20 panelists with organoleptic tests, product durability tests, and cost analysis. The results of this research are in the form of caulate which is seen from the quality of the product (taste, aroma, and color) the addition of natural yeast 50% which is the result, namely in terms of color quality with golden brown criteria, in terms of aroma quality with criteria such as wheat aroma, and in terms of taste quality with bland taste and slightly savory criteria . However, in products 100% instant yeast has the best texture in terms of the quality of crispy texture on the outside and soft on the inside. From the results of the baguette durability test with the use of carrot peel as a natural yeast , it is able to last for 2 days at room temperature and 3 days at chiller temperature. From the results of the cost analysis in making baguettes with the use of carrot peels as natural yeast, it costs IDR.22,664.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Food Cost di Hotel Gunawan , I Made Dwiky Purna; Pambudi , Bondan; Wardana , Miko Andi
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i5.426

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya food cost di Hotel The Laguna a Luxury Collection Resort And Spa. Metode yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa: 1) Pembelian bahan makanan tidak menggunakan quotation dengan tepat, pembelian cenderung memilih harga dibandingkan dengan kualitas bahan makanan. 2) Petugas receiving hanya mengecek kuantitas, kualitas bahan makanan yang datang kurang diperhatikan terutama bahan makanan yang datang dengan jumlah per krat, sehingga dapat mengganggu proses produksi dan bisa menambah biaya makanan. 3) Area kerja yang kurang bersih pada lingkungan ruang penyimpanan dan penataan bahan makanan kurang diperhatikan dari segi fungsi dan kebutuhan. 4) Bahan makanan yang akan dikeluarkan tidak tepat dikarenakan pengeluaran bahan makanan dengan satuan berat tidak ditimbang terlebih dahulu, hanya diperkirakan saja oleh pihak storekeeper dalam menyiapkan bahan makanan yang akan dikeluarkan. The purpose of this study was to determine the factors that influence the high food cost at The Laguna Hotel a Luxury Collection Resort And Spa. The method used is qualitative descriptive analysis with data collection techniques interview, observation, and study documentation. The results of the study indicate that: 1) Purchase of foodstuffs does not use quotations correctly, purchases tend to choose prices compared to the quality of foodstuffs. 2) The receiving officer only checks the quantity, the quality of the incoming food items is not paid attention, especially the food items that come in the amount per box, so that it can interfere with the production process and can increase the cost of food. 3) Unclean work areas in the storage and arrangement of food ingredients are not considered in terms of functions and needs. 4) The food ingredients to be issued are not appropriate because the expenditure of food ingredients with a unit weight is not weighed in advance, it is only estimated by the storekeeper in preparing the food ingredients to be issued.