Lestari , Denok
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kualitas Cookies Berbahan Campuran Tepung Labu Kuning Shinta , Syahrifah; Lestari , Denok
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.521

Abstract

Cookies adalah kue kering yang bertekstur renyah, berbentuk pipih dan biasanya berbentuk kecil. Pada umumnya cookies berbahan tepung terigu. Namun kalori yang terkandung dalam tepung terigu sangatlah tinggi. Dalam hal ini peneliti ingin mengurangi ketergantungan penggunaan tepung terigu dengan salah satu jenis buah yang dimana masyarakat masih awam dalam pengolahannya, yaitu buah labu kuning, yang dapat ditemukan dengan sangat mudah dipasaran. Peneliti ingin membuat inovasi baru yaitu produk cookies berbahan campuran tepung labu kuning. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kualitas, daya tahan produk, serta biaya pembuatan produk. Eksperimen ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengumpulan data. Percobaan ini menggunakan tiga formulasi dengan rasio: P1 = 25% tepung labu kuning dan 75% tepung terigu, P2 = 50% tepung labu kuning dan 50% tepung terigu, P3 = 75% tepung labu kuning dan 25% tepung terigu. Berdasarkan hasil uji organoleptik yang diujikan kepada 20 panelis ahli, cookies (P2) mendapatkan nilai terbaik dengan skor 316. Dalam kurun waktu 7 hari, produk cookies tidak mengalami penurunan kualitas. Total biaya yang diperlukan adalah Rp. 42.650,- sedangkan dengan per satu piece cookies dengan berat 25 gram sebesar Rp. 2000.- Cookies are pastries that are crunchy in texture, flat in shape and usually small in shape. In general, cookies are made from wheat flour. However, the calories contained in wheat flour are very high. In this case the researcher wants to reduce the dependence on the use of wheat flour with one type of fruit that is still foreign in its processing, namely pumpkin which is very easy to find in the market. Researchers want to make a new innovation, namely a pastry product made from a mixture of pumpkin flour. The purpose of this research is to find out how the quality, durability of the product, and the cost of making the product are. This experiment was conducted using research methods and data collection. This experiment used three formulations with ratios: P1 = 25% pumpkin flour and 75% wheat flour, P2 = 50% pumpkin flour and 50% wheat flour, P3 = 75% pumpkin flour and 25% wheat flour. Based on the results of organoleptic tests tested on 20 expert panelists, cookies (P2) got the best score with a score of 316. Within 7 days, the cookie product did not experience any quality degradation. degradation. The total cost required is Rp. 42,650, - while one piece of pastries weighing 25 grams is Rp. 2000.-
Kualitas Cookies Kastengel dengan Substitusi Tepung Kacang Hijau Nuryanti , Ni Luh Gede; Lestari , Denok
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 10 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i10.599

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kualitas cookies kastengel dengan substitusi tepung kacang hijau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan 3 formulasi tepung kacang hijau yaitu P1 (10%), P2 (25%) dan P3 (50%). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi pengamatan dan kuisioner uji organoleptik. Penelis yang digunakan sebanyak 20 orang yang terdiri dari panelis ahli, mahasiswa dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi cookies P2 (25% tepung kacang hijau, 75% tepung terigu) mendapatkan skor uji organoleptik tertinggi dengan 361 skor. Dari segi rasa mendapatkan kriteria sangat enak, warna terang, aroma sangat harum dan tekstur sangat renyah. Hasil uji daya tahan menunjukkan bahwa cookies kastengel dengan substitusi tepung kacang hijau dapat bertahan selama 7 hari kedepan di dalam wadah kedap udara pada suhu ruang. Hasil analisis biaya produksi sebesar Rp 54.337-, dengan harga satuan cookies sebesar Rp 2.000-, dengan berat 15 gram/pcs. This research is an experimental study that aims to determine the quality of kastengel cookies with mung bean flour substitution. This study used an experimental research method using 3 formulations of mung bean flour, such as P1 (10%), P2 (25%) and P3 (50%). The data analysis technique used descriptive qualitative and quantitative descriptive analysis. The collection of data techniques are observation and organoleptic test questionnaires. The researchers used were 20 people consisting of expert panelists, students and the community. The results showed that the P2 cookies formulation (25% mung bean flour, 75% wheat flour) got the highest organoleptic test with 361 scores. In terms of taste the criteria very good, bright color, very fragrant smell and very crunchy texture. The power test results showed that kastengel cookies with mung bean flour substitution could last for the next 7 days in an airtight container at room temperature. The results of the analysis of production costs are Rp 54.337-, with a unit price of cookies Rp 2.000-, with a weight 15 grams/pcs.