Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trasnformasi sosial dan budaya di Desa Tomok, Kec. Simanindo, Kab. Samosir, dalam konteks pengaruh globalisasi dan perkembangan pariwisata. Desa Tomok merupakan salah satu desa wisata budaya di kawasan Danau Toba yang mengalami perubahan signifikan dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Kajian ini menggunakan metode studi literatur (literature riview) dengan menelusuri berbagai sumber ilmiah seperti jurnal, buku, laporan penelitian, dan artikel akademik yang relevan dengan topik transformasi sosial, globalisasi, dan identitas budaya lokal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk Desa Tomok telah mengalami transformasi dari masyarakat agraris ke masyarakat wisata budaya. Perubahan ini ditunjukkan oleh perubahan dalam mata pencaharian, pola interaksi sosial, dan masuknya nilai-nilai kontemporer yang sesuai dengan adat Batak Toba. Dimungkinkan untuk memahami bahwa proses transformasi menimbulkan perubahan ekonomi selain memperdebatkan identitas antara nilai tradisional dan modern. Teori-teori seperti Teori Identitas Sosial, Teori Transformasi Budaya, dan Anthony Giddens membantu memahami hal ini. Masyarakat Tomok berhasil beradaptasi dengan globalisasi tanpa sepenuhnya kehilangan akar budaya lokal. Mereka mempertahankan identitas Batak Toba dengan menjaga kesenian seperti Tari Sigale-gale, rumah adat Bolon, dan upacara adat, yang sekarang menjadi daya tarik wisata. Singkatnya, perubahan sosial dan budaya yang terjadi di Desa Tomok menunjukkan bagaimana masyarakat lokal dapat mengatasi perubahan global sambil tetap mempertahankan nilai-nilai budaya tradisional dan mengikuti kemajuan ekonomi.