Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sintesis Literatur: Peran Modal Sosial dalam Menjembatani Hubungan Ekonomi dan Budaya serta Memengaruhi Kesejahteraan Subjektif Masyarakat Nelayan Pesisir (Kajian pada Konteks Paluh Sibaji) Fatimah Az-Zahra; Bintang Caroline Ginting; Siti Anadea; Zuhra Al-Husna; Tengku Camelia Handriansyahri; Bisru Hafi
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 11 (2025): November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menyajikan tinjauan literatur yang komprehensif tentang kondisi sosial ekonomi serta praktik budaya yang ada dalam komunitas nelayan di Desa Pesisir Paluh Sibaji, Kabupaten Deli Serdang. Tujuan utamanya adalah untuk menganalisis interaksi antara pola kehidupan tradisional dan kearifan lokal dengan berbagai tantangan ekonomi, khususnya yang muncul akibat tekanan dari lingkungan luar. Dengan memanfaatkan kerangka teori Modal Sosial dan Kesejahteraan Subjektif, penelitian ini menggabungkan hasil dari berbagai sumber literatur ilmiah dan laporan sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa para nelayan di Paluh Sibaji mengalami tingkat kerentanan ekonomi yang tinggi yang disebabkan oleh variasi pendapatan dan ketergantungan pada perantara (toke). Namun, kerentanan tersebut dapat dikurangi berkat kekuatan budaya mereka yang berperan sebagai cara beradaptasi. Hal ini terlihat melalui pengamalan Modal Sosial yang kokoh (seperti gotong royong dan sistem bagi hasil), serta penggunaan kearifan lokal yang praktis dalam menjaga ekosistem laut (contohnya pembentukan POKMASWAS dan larangan merusak). Kesimpulannya adalah bahwa ketahanan komunitas nelayan Paluh Sibaji tergantung pada penguatan jaringan sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya yang sangat penting dalam mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
Pemuda Dalam Melestarikan Budaya Lokal Menghadapi Peran Globalisasi dan Modernisasi Mufidin Nafis; Jeremia Steven Tambunan; Sahru Azkiya Putra Ramadhan; Jones Panjaitan; Bisru Hafi; Sismudjito Sismudjito
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menganalisis peran krusial pemuda dalam melestarikan budaya lokal di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi yang menimbulkan ancaman erosi identitas serta mengurangi minat generasi penerus terhadap warisan leluhur. Menggunakan metode studi literatur kualitatif yang melibatkan analisis mendalam terhadap 10 artikel ilmiah, penelitian ini mencakup beragam konteks regional di Indonesia, mulai dari Melayu Riau, Minangkabau, hingga kasus di Bali dan Semarang, yang kesemuanya bertujuan mengidentifikasi model-model pelestarian efektif yang memanfaatkan potensi unik pemuda. Hasil penelitian secara tegas membuktikan hipotesis utama  bahwa pelestarian paling efektif adalah melalui sinergi kearifan lokal dengan inovasi digital (Vitry & Syamsir, 2024). Temuan menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi superior berupa kreativitas, inovasi, dan penguasaan teknologi informasi untuk melakukan re-packaging budaya lokal yang relevan bagi generasi mereka. Pemuda bertransformasi dari pewaris pasif yang rentan menjadi kreator adaptif dan komunikator digital yang memanfaatkan media sosial untuk dokumentasi dan promosi pariwisata budaya (Wijaya dkk.), bahkan melihatnya sebagai bagian dari upaya bela negara (Ibrahim, 2020). Ini mengatasi permasalahan format presentasi budaya yang selama ini dianggap kaku dan gagal bersaing dengan konten global. Model pelestarian ini diperkuat secara holistik oleh dukungan institusional (seperti program Dinas Kebudayaan Sumatera Barat - Rahmadani & Hasrul, 2021 atau peran otoritas moral Lembaga Adat) dan inisiatif berbasis komunitas ("Kampung Tematik" dan Irhandayaningsih, 2018) yang menciptakan Ruang Interaksi Budaya Nyata dan pembelajaran yang efektif. Disimpulkan bahwa peran pemuda sangat penting sebagai penentu kelangsungan budaya, mengubah modernisasi dari ancaman menjadi strategi ofensif yang menciptakan "ekonomi budaya" untuk mempromosikan dan mempertahankan eksistensi budaya bangsa di kancah global.
Transformasi Sosial dan Budaya di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir pada Era Globalisasi Eileen Regina Anggita Br Pelawi; Joya Amanda Pinem; Nazwa Anastasya; Geby Trisnawati Br Manalu; Astini Sihombing; Bisru Hafi
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trasnformasi sosial dan budaya di Desa Tomok, Kec. Simanindo, Kab. Samosir, dalam konteks pengaruh globalisasi dan perkembangan pariwisata. Desa Tomok merupakan salah satu desa wisata budaya di kawasan Danau Toba yang mengalami perubahan signifikan dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Kajian ini menggunakan metode studi literatur (literature riview) dengan menelusuri berbagai sumber ilmiah seperti jurnal, buku, laporan penelitian, dan artikel akademik yang relevan dengan topik transformasi sosial, globalisasi, dan identitas budaya lokal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk Desa Tomok telah mengalami transformasi dari masyarakat agraris ke masyarakat wisata budaya. Perubahan ini ditunjukkan oleh perubahan dalam mata pencaharian, pola interaksi sosial, dan masuknya nilai-nilai kontemporer yang sesuai dengan adat Batak Toba. Dimungkinkan untuk memahami bahwa proses transformasi menimbulkan perubahan ekonomi selain memperdebatkan identitas antara nilai tradisional dan modern. Teori-teori seperti Teori Identitas Sosial, Teori Transformasi Budaya, dan Anthony Giddens membantu memahami hal ini. Masyarakat Tomok berhasil beradaptasi dengan globalisasi tanpa sepenuhnya kehilangan akar budaya lokal. Mereka mempertahankan identitas Batak Toba dengan menjaga kesenian seperti Tari Sigale-gale, rumah adat Bolon, dan upacara adat, yang sekarang menjadi daya tarik wisata. Singkatnya, perubahan sosial dan budaya yang terjadi di Desa Tomok menunjukkan bagaimana masyarakat lokal dapat mengatasi perubahan global sambil tetap mempertahankan nilai-nilai budaya tradisional dan mengikuti kemajuan ekonomi.
PERAN PEMIMPIN LOKAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAAN Zahtza Saritza; Sekar Aulia Rambe; Raifa Meiliza Dwi Harianti; Inayasha Inayasha; Dwi Rahayu Br. Ginting; Bisru Hafi
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral dari upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Dalam konteks tersebut, peran pemimpin lokal memiliki posisi yang sangat strategis karena berfungsi sebagai penggerak, penghubung, sekaligus fasilitator antara pemerintah dan masyarakat desa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya peran pemimpin lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan lokal yang efektif ditandai oleh kemampuan pemimpin dalam menggerakkan partisipasi masyarakat, mengelola sumber daya lokal, serta menciptakan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Selain itu, faktor komunikasi, transparansi, dan kedekatan sosial antara pemimpin dan masyarakat terbukti berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi dan sosial. Penelitian ini menegaskan bahwa keberadaan pemimpin lokal yang visioner, partisipatif, dan berintegritas menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAPPEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP DI DESA JARING HALUS: SEBUAH KAJIAN KONTEKSTAL Permata Dara Sari; Oktunem Silitonga; Putri Napitupulu; Kartini Situmorang; Bisru Hafi
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa masyarakat Desa Jaring Halus yang mayoritas bekerja sebagai nelayan masih menghadapi ketidakstabilan ekonomi akibat faktor alam, keterbatasan sarana produksi, serta rendahnya tingkat pendidikan. Kondisi tersebut berdampak pada kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kontekstual dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi serta strategi keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga berada pada tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah. Pemenuhan kebutuhan primer seperti pangan dan tempat tinggal umumnya tercapai, namun kebutuhan sekunder dan tersier masih sulit dipenuhi secara konsisten. Faktor utama yang memengaruhi kondisi tersebut adalah ketergantungan pada sektor perikanan, fluktuasi pendapatan, dan keterbatasan akses pendidikan.