Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Soromartini Sartini, Sartini; Purnamasari, Eka; Sinaga, Martaulina; Kristina Pangaribuan, Ingka; Viranthy Surbakti, Diana; Zebua, Oktaviani
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jidan.v4i1.842

Abstract

Stunting adalah suatu masalah kegagalan dan pertumbuhan tubuh pada balita yang berlangsung lama. Terdapat 22,2% anak di bawah usia 5 tahun,  sekitar 150,8 juta anak mengalami stunting di dunia di tahun 2017. Negara Indonesia jumlah stunting teringgi di .provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2017 dan 2018. Provinsi Sumatera angka prevalensinya 7,4% dan di puskesmas Samortani sebanyak 36 balita tahun 2020. Tujuan dari riset ini untuk diketahui faktor-faktor. yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di .Wilayah Kerja Puskesmas. Sonomartani Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2022. Riset ini merupakan survey analitik dan mempunyai rancangan cross sectional study. Seluruh ibu mempunyai balita stunting terdapat di Wilayah Kerja. Puskesmas Sanomartani sebanyak 26 orang merupakan populasi. Terdapat responden sebanyak 26 dengan teknik total sampling untuk memperoleh data yg inginkan. Perhitungan data memakai chi square. Hasil yang diperoleh bahwa pengetahuan ibu mayoritas baik yaitu 15 orang (57,7%), pola pemberian makan mayoritas kurang baik yaitu 17 orang (65,4%), pemberian ASI Eksklusif mayoritas tidak diberikan ASI Eksklusif yaitu 16 orang (61,5%), status stunting mayoritas stunting pendek yaitu 16 orang (61,5%). Serta ada korelasi pengetahuan (p= 0,000), pola pemberian makan (p= 0,000), pemberian ASI Eksklusif (p= 0,004), dengan kejadian. stunting pada balita. Ada korelasi antara pengetahuan, pola pemberian makan, pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian. stunting pada balita. Saran pada riset ini adaah ibu-ibu harus menambahkan pengetahuanya akan nutrisi pada makanan dan mengimplementasikannya dengan memberikan pola makan yang baik.
Effectiveness of Health Belief Model–Based Psychoeducation in Enhancing Adolescent Mental Health Accessibility Sembiring, Isyos Sari; Manurung, Basaria; Manurung, Herna Rinayanti; Sinuhaji, Lidya Natalia; Ginting, Perkasa; Pane, Grace Laura Fidela; Zebua, Oktaviani; Pakpahan, Juwita Febriani
Journal of Applied Nursing and Health Vol. 7 No. 3 (2025): Journal of Applied Nursing and Health
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/janh.v7i3.429

Abstract

Background: Adolescent mental health is a growing public health concern, yet behavioral interventions addressing help-seeking barriers remain limited in low-resource settings. While the Health Belief Model (HBM) has been extensively applied to physical health behaviors, its relevance for improving mental health accessibility among adolescents is underexplored. This study aimed to evaluate the effectiveness of HBM-based psychoeducation in enhancing adolescents’ self-awareness, self-efficacy, and emotional regulation. Methods: A quantitative pre-experimental two-group pretest–posttest design was conducted in Bangun Rejo Village, North Sumatra, Indonesia, following the TREND reporting guideline for non-randomized evaluations. Participants included 50 adolescents aged 12–16 years, selected through cluster sampling. Inclusion criteria were residence for at least six months and parental consent, while adolescents with prior psychiatric treatment were excluded. Data were collected using an HBM-based Mental Health Accessibility Questionnaire (Cronbach’s α = 0.87), with self-awareness and self-efficacy as independent variables and mental health accessibility as the dependent variable. Results: The experimental group showed a higher posttest score (87.60 ± 7.45; 95% CI [84.51, 90.69]) compared to the control group (76.48 ± 11.98; 95% CI [71.58, 81.38]). Between-group differences were significant (t(48) = 3.75, p < 0.001, Cohen’s d = 1.06), indicating a large effect size.. Conclusion: HBM-based psychoeducation effectively enhances adolescents’ accessibility to mental health services by improving self-awareness, self-efficacy, and emotional regulation. The findings support incorporating HBM-based approaches into school and community health programs as low-cost, culturally adaptable strategies to promote adolescent mental health in resource-limited settings.
Self Help Approach Metode Education Health Belief Berbasis Telemedis Guna Aksesibilitas Layananan Kesehatan Mental Remaja Di Desa Bangun Rejo Sembiring, Isyos Sari Br; Pangaribuan, Ingka Kristina; Manurung, Basaria; Sinaga, Siti Nurmawan; Dewi, Eva Ratna; Zebua, Oktaviani; Suryani, Irma
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2025): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v8i4.10184

Abstract

Pendekatan Self-Help Approach diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat Desa Bangun Rejo, khususnya dalam meningkatkan derajat dan aksesibilitas Kesehatan Mental Remaja, sejalan dengan tujuan utama Pembangunan Masyarakat yang berkelanjutan. Urgensi Pengabdian ini adalah untuk peningkatan peran serta masyarakat dalam peningkatan Kesehatan di wilayah kerja Desa Bangun Rejo, dengan menggunakan pendekatan Pendekatan Self-Help Approach. Kegiatan PKM ini Bertujuan Pendekatan Self-Help Approach guna meningkatnya kemandirian masyarakat berfocus pada Pendekatan pembangunan masyarakat yang mengutamakan sumber, potensi, dan kekuatan dari dalam masyarakat untuk meningkatkan derajat Kesehatan. Indikator Tujuan Utama Kegiatan ini adalah meningkatnya kemandirian masyarakat dalam Penurunan Total Fertility Rate. Dengan Metode pendekatan Self-Help Approach Guna Aksesibilitas Layananan Kesehatan Mental Remaja Di Desa Bangun Rejo. Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah hasil hasil Penilaian Self Help Approach Metode Education Health Belief Berbasis Telemedis Guna Aksesibilitas Layananan Kesehatan Mental Remaja Di Desa Bangun Rejo saat sebelum dilakukannya Edukasi atau Pre-Test mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 63 responden (63 %). Sedangkan setelah dilakukan atau Post-Test mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 68 responden (68%). Kesimpulan adalah Remaja  dapat  meningkatkan  kesehatan Mental dirinya  dengan  cara  Pendekatan Self-Help Approach dan didukung pemanfaatan Aplikasi TeleMedis Me-BaWell (Metode Education Health Belief - Metode Self Awarness dan Self Efficacy.