Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemeriksaan CT Thorax Dosis Rendah pada Pasien COVID-19 Sokhibi, Ahmad Hariri; Sukaryono, Abdul Gamal; Hasmy, Achmad; Hidayat, Rakhmat; Wahyuni, Wilda
Journal of Nursing and Health Science Vol. 2 No. 1 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jnhs.v2i1.57

Abstract

Virus COVID-19 telah menjadi permasalahan diseluruh dunia yang menyebabkan penyakit pernapasan akut yang disebut pneumonia bahkan selain itu bisa menjadi suatu komplikasi penyakit yang mengarah kematian, maka COVID-19 bisa dapat dideteksi secara efektif menggunakan CT scan paru-paru. Pemeriksaan ini dapat diulang beberapa kali untuk evaluasi pengobatannya, pemeriksaan CT toraks dimana teknik pemeriksaan secara radiologi untuk mendapatkan informasi anatomi dan kelainan yang ada di rongga thorax termasuk mediastinum dengan dosis rendah menjadi salah satu pemeriksaan alternatif yang digunakan evaluasi pengobatan pasien COVID-19. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pemeriksaan CT Scan Thorax Dosis Rendah dalam evaluasi pemeriksaan COVID-19 terhadap 3668 pasien yang melakukan pemeriksaan CT Scan Thorax di Rumah Sakit Pertamina Pusat. Dalam melakukan penelitian ini berdasarkan observasi lapangan untuk supaya mendapatkan informasi terkait screening dimana Tindakan awal yang dilakukan pada petugas kesehatan dan evaluasi pemeriksaan pasien COVID-19 yang dilakukan pada bulan Maret-Juni 2021 di Rumah Sakit Pertamina Pusat. Penelitian ini melakukan skrining pasien COVID-19 dengan dilakukan menggunakan CT Scan Thorax rutin untuk selanjutnya evaluasi progres pengobatan dilakukan dengan pemeriksaan CT thorax dosis rendah. Pemeriksaan CT untuk skrining dan evaluasi COVID-19 direkomendasikan menggunakan CT Scan Thorax dosis rendah karena lebih sensitif untuk mendiagnosis pneumonia dan untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien.
Keselamatan Radiografer dalam Pemeriksaan Radiologi di Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Nur Hikmah, Anisa Fitri; Sokhibi, Ahmad Hariri; Budiati, Tri Asih
Journal of Nursing and Health Science Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Februari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jnhs.v2i2.61

Abstract

Pandemi COVID-19 mengakibatkan tindakan yang belum pernah terjadi, untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19 kepada pasien dan staf, departemen radiologi harus memastikan keselamatan anggotanya. Untuk mengidentifikasi keselamatan Radiografer dalam pemeriksaan Radiologi di ruang Isolasi pasien COVID-19. Literature review dan observasi langsung prosedur kerja Radiografer. Observasi dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2021. Pendalaman materi dilakukan dengan wawancara kepada Radiografer yang bertugas di instalasi Radiologi Isolasi khusus COVID-19 di RSPP. Tinjauan ini memberikan gambaran global tentang pandemic berdampak pada praktik radiografi klinis di berbagai pengaturan ketersediaan sumber daya yang bervariasi. Ada perubahan signifikan pada praktik klinis, pola kerja dan peningkatan beban kerja karena lonjakan COVID-19. Perubahan dan ketakutan pribadi terhadap virus ini berkontribusi pada kecemasan dan stres terkait tempat kerja selama pandemi menjadi tantangan dan dinamika tersendiri. Evaluasi dan perbaharuan standar darurat untuk treatmen pasien covid 19 harus dilakukan. Pembuatan protokol khusus terhadap perlakuan pemeriksaan pasien COVID-19 pada akhirnya mampu menciptakan algoritma yang lebih mudah untuk diikuti dalam keadaan mendesak dan darurat. Studi ini menunjukkan bahwa wabah pandemi covid 19 memaksa radiologi untuk melakukan perubahan yang dinamis.
Proteksi Radiasi Radiografi Thoraks Ibu Hamil: Studi Kasus Protokol Klinis dan Pasien Safety Hasmy, Achmad; Sokhibi, Ahmad Hariri; Wulandari , Hanna Fidya
Journal of Nursing and Health Science Vol. 3 No. 3 (2024): Edisi Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Paparan radiasi pengion dalam pemeriksaan radiodiagnostik, termasuk radiografi thorax pada ibu hamil, memiliki risiko signifikan terhadap perkembangan janin. Upaya proteksi radiasi sangat penting untuk memastikan keamanan ibu dan janin, terutama dalam prosedur pra-operasi caesar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penatalaksanaan pemeriksaan radiografi thorax pada ibu hamil pre-operasi caesar di Rumah Sakit Pusat Pertamina dan memastikan penerapan proteksi radiasi yang optimal. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Subjek penelitian termasuk pasien ibu hamil, tiga radiografer, dan seorang dokter radiolog. Hasil: Pemeriksaan radiografi thorax dilakukan dengan proyeksi Posterior Anterior (PA), menggunakan alat pelindung seperti apron timah untuk mengurangi paparan radiasi. Teknik pemeriksaan ini menggunakan faktor eksposi 96 kV dan 4 mAs dengan jarak fokus-film 150 cm, yang efektif dalam mengurangi dosis radiasi. Hasil pemeriksaan menunjukkan gambaran paru-paru dan jantung normal pada dua pasien yang diteliti. Kesimpulan: Penatalaksanaan pemeriksaan radiografi thorax pada ibu hamil pre-operasi caesar di Rumah Sakit Pusat Pertamina sesuai dengan protokol keamanan radiologi. Teknik yang digunakan serta penerapan proteksi radiasi telah sesuai dengan standar, memastikan pemeriksaan yang aman dan berkualitas.
Meningkatkan Kepatuhan terhadap Protokol Keselamatan Radiasi: Dampak Pelatihan dan Teknologi Canggih Mahmudah, Dian; Sokhibi, Ahmad Hariri; Hafifudin, Reza
Journal of Nursing and Health Science Vol. 3 No. 2 (2024): Edisi Februari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Paparan radiasi ionisasi dalam prosedur radiologi penting untuk diagnosis dan pengobatan, namun disertai risiko kerusakan jaringan dan kanker. Penerapan prinsip "As Low As Reasonably Achievable" (ALARA) telah diakui secara global untuk meminimalkan dosis radiasi tanpa mengurangi kualitas diagnostik. Meskipun teknologi modern dan pelatihan keselamatan telah menunjukkan efektivitasnya, kesenjangan dalam implementasi tetap menjadi tantangan, terutama di negara berkembang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi tantangan dalam pengelolaan dosis radiasi, mengevaluasi efektivitas teknologi modern dan pelatihan berkelanjutan, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kebijakan dan praktik keselamatan radiasi di lingkungan klinis. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif naratif, dengan wawancara mendalam terhadap tenaga radiologi di rumah sakit tersier. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih partisipan dengan pengalaman relevan. Data dianalisis menggunakan pendekatan naratif untuk mengidentifikasi tema utama, seperti tantangan, strategi perlindungan, dan efektivitas pelatihan. Hasil: Penerapan prinsip ALARA dan pengaturan parameter fluoroskopi terbukti menurunkan paparan radiasi hingga 95% tanpa mengurangi kualitas diagnostik. Teknologi pelindung inovatif, seperti SEPARPROCATH®, mengurangi paparan operator hingga 59%. Pelatihan rutin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol keselamatan hingga 85%, meskipun keterbatasan teknologi dan biaya tinggi menjadi kendala signifikan. Selama pandemi COVID-19, protokol keselamatan radiasi menghadapi tantangan tambahan terkait keselamatan infeksi. Kesimpulan: Optimalisasi dosis radiasi memerlukan penerapan teknologi modern, pelatihan berkelanjutan, dan kebijakan keselamatan yang lebih kuat. Langkah-langkah ini esensial untuk melindungi pasien dan tenaga medis dari risiko paparan radiasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi implementasi yang lebih luas dalam berbagai konteks klinis. Keyword: Optimalisasi, Dosis Radiasi, Prinsip ALARA, Teknologi pelindung radiasi, Keselamatan radiasi
Analisis Persepsi Tenaga Kesehatan Terhadap Protokol Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Instalasi Radiologi Rubiyanto, Hamdi; Sokhibi, Ahmad Hariri; Ibtisamah , Nyiayu Hafizah
Journal of Nursing and Health Science Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Penerapan protokol kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di instalasi radiologi rumah sakit sangat penting untuk melindungi tenaga kesehatan dan pasien dari potensi bahaya radiasi dan faktor psikososial lainnya. Meskipun penting, penerapannya di lapangan sering terhambat oleh tantangan dalam pemahaman, pelatihan, dan sumber daya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi tenaga kesehatan terhadap penerapan protokol K3 di instalasi radiologi rumah sakit dan mengidentifikasi tantangan serta solusi yang dapat meningkatkan penerapan protokol tersebut. Metode: Pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus digunakan, melibatkan 12 partisipan yang bekerja di instalasi radiologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil: Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun tenaga kesehatan memahami pentingnya protokol K3, implementasinya di lapangan terbatas oleh kurangnya pelatihan spesifik, keterbatasan alat pelindung diri, serta beban kerja yang tinggi. Stres psikososial juga menjadi tantangan tambahan. Kesimpulan: Untuk meningkatkan keselamatan di instalasi radiologi, perlu ada peningkatan pelatihan yang lebih spesifik, penyediaan alat pelindung diri yang memadai, serta manajemen stres dan dukungan dari pihak rumah sakit untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Kata kunci: protokol K3, instalasi radiologi, tenaga kesehatan, keselamatan kerja, stres psikososial, penerapan K3.