Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Kebocoran Radiasi Selama Radiografi Lumbal: Implikasi Terhadap Protokol Keselamatan di Fasilitas Kesehatan Sukaryono, Abdul Gamal; Rubiyanto, Hamdi; Ramadhani , Ardilah
Journal of Nursing and Health Science Vol. 3 No. 3 (2024): Edisi Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Laju kebocoran radiasi selama prosedur radiografi lumbal di fasilitas kesehatan dapat menimbulkan risiko signifikan bagi tenaga medis dan pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kebocoran radiasi pada meja kontrol di Instalasi Radiologi Konvensional Rumah Sakit Pusat Pertamina, dengan fokus pada pengaruh kondisi pintu ruang pemeriksaan (terbuka vs tertutup) terhadap paparan radiasi. Metode: Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan observasi langsung, di mana pengukuran dilakukan menggunakan Victoreen Survey Meter. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan radiasi meningkat secara signifikan saat pintu ruang pemeriksaan terbuka (0,3 mR/jam) dibandingkan dengan saat pintu tertutup (0,1 mR/jam). Kesimpulan: Temuan ini menggarisbawahi pentingnya penerapan prosedur keselamatan radiasi yang ketat dan perlunya pengawasan yang lebih intensif terhadap pengelolaan paparan radiasi. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengetahuan mengenai keselamatan radiasi di fasilitas kesehatan dan menekankan perlunya pelatihan serta pemantauan berkelanjutan untuk melindungi tenaga medis dan pasien. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi solusi teknis guna mengurangi potensi kebocoran radiasi.
Analisis Persepsi Tenaga Kesehatan Terhadap Protokol Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Instalasi Radiologi Rubiyanto, Hamdi; Sokhibi, Ahmad Hariri; Ibtisamah , Nyiayu Hafizah
Journal of Nursing and Health Science Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Penerapan protokol kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di instalasi radiologi rumah sakit sangat penting untuk melindungi tenaga kesehatan dan pasien dari potensi bahaya radiasi dan faktor psikososial lainnya. Meskipun penting, penerapannya di lapangan sering terhambat oleh tantangan dalam pemahaman, pelatihan, dan sumber daya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi tenaga kesehatan terhadap penerapan protokol K3 di instalasi radiologi rumah sakit dan mengidentifikasi tantangan serta solusi yang dapat meningkatkan penerapan protokol tersebut. Metode: Pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus digunakan, melibatkan 12 partisipan yang bekerja di instalasi radiologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil: Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun tenaga kesehatan memahami pentingnya protokol K3, implementasinya di lapangan terbatas oleh kurangnya pelatihan spesifik, keterbatasan alat pelindung diri, serta beban kerja yang tinggi. Stres psikososial juga menjadi tantangan tambahan. Kesimpulan: Untuk meningkatkan keselamatan di instalasi radiologi, perlu ada peningkatan pelatihan yang lebih spesifik, penyediaan alat pelindung diri yang memadai, serta manajemen stres dan dukungan dari pihak rumah sakit untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Kata kunci: protokol K3, instalasi radiologi, tenaga kesehatan, keselamatan kerja, stres psikososial, penerapan K3.
Perlindungan terhadap Pekerja dan Pasien di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina: Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 melalui Pembaruan Prosedur Budiati, Tri Asih; Rubiyanto, Hamdi; Fatihah, Imanda Khansa
Journal of Nursing and Health Science Vol. 4 No. 2 (2025): Edisi Februari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Corona virus disease 2019 atau COVID 19 adalah virus yang penularannya melalui droplet berbentuk bulat atau oval dengan diameter 60 – 140 nm serta memiliki panjang genom sekita 26 hingga 32 kPa. Virus ini memiliki tingkat penyebaran yang cepat dan mematikan sehingga perlu dilakukan pencegahan penyebarannya. Tujuan: Pemeriksaan untuk mendiagnosa virus ini adalah CT Scan yang mana dapat mengetahui tingkat keparahan virus ini menginfeksi paru paru. Upaya perlindungan dilakukan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina terhadap pasien dan pekerja baik dari penyebarannya maupun perlindungan dari radiasi. Metode: Penelitian ini merupakan literatur review dan observasi lapangan terhadap kebijakan dan tindakan Instakasi Radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina dalam melakukan upaya perlindungan terhadap pasien dan pekerja di ruangan CT Scan. Hasil: Hasil penelitian ini ialah Rumah Sakit Pusat Pertamina melakukan upaya pencegahan penyebaran virus COVID 19 dengan memperbaharui alur pemeriksaan pada instalasi radiologi, membagi rumah sakit dalam tiga zonasi, upaya perlindungan pasien dan pekerja serta melakukan desinfeksi pada alat CT Scan serta ruangan CT scan. Kesimpulan : Rumah Sakit Pusat Pertamina telah mengimplementasikan berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan memperbarui alur pemeriksaan, membagi zonasi, serta melakukan desinfeksi dalam rangka memberikan perlindungan untuk pasien dan pekerja, dan telah dijalankan secara efektif.
Employee Welfare Programs on Productivity and Job Satisfaction Hariri, Ahmad; Hasmy, Achmad; Rubiyanto, Hamdi; Mahmudah, Dian; Wahyuni, Wilda
Research Psychologie, Orientation et Conseil Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : Yayasan Adra Karima Hubbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/rpoc.v1i3.1318

Abstract

The growing concern over employee productivity and job satisfaction has led organizations to focus on welfare programs as a strategic tool. In many companies, these programs are designed to enhance employees’ well-being, which is expected to boost productivity and job satisfaction. However, the effectiveness of these programs remains a topic of debate. This research examines employee welfare programs’ impact on productivity and job satisfaction within various organizational settings. The study utilizes a quantitative approach, employing surveys and questionnaires distributed to 200 employees from diverse industries. Data were analyzed using statistical methods, particularly regression analysis, to determine the correlation between the presence of welfare programs and improvements in productivity and job satisfaction. The findings reveal that companies offering comprehensive welfare programs, such as health benefits, flexible working hours, and professional development opportunities, see significant improvements in employee productivity and job satisfaction. Moreover, employees who feel supported by these programs are likelier to exhibit higher organizational engagement and commitment. In conclusion, welfare programs play a crucial role in enhancing not only productivity but also the overall job satisfaction of employees. Organizations are encouraged to invest in such programs as a long-term strategy for workforce development and retention.
Penyuluhan Keselamatan Radiasi pada Pemeriksaan Radiografi di Rumah Sakit Pusat Pertamina Hariri, Ahmad; Mahmudah, Diah; Wahyuni, Wilda; Rubiyanto, Hamdi; Mila Dhea, Zamitra
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v6i2.4240

Abstract

Penyuluhan keselamatan radiasi merupakan langkah penting dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai bahaya paparan radiasi serta upaya pencegahannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada radiografer, pasien, pengantar pasien, perawat pengantar, dan mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait prinsip keselamatan radiasi, yaitu justifikasi, limitasi, dan optimasi, serta penerapan proteksi berbasis jarak, waktu, dan perisai. Penyuluhan dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dengan total 23 peserta. Metode pelaksanaan meliputi pre-test, penyampaian materi melalui presentasi dan media visual (poster, pamflet), diskusi interaktif, serta post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman. Hasil menunjukkan rata-rata nilai peserta meningkat dari 61,30 pada pre-test menjadi 85,65 pada post-test, dengan seluruh peserta mencapai nilai di atas 70. Tingkat kehadiran dan partisipasi mencapai 100%. Namun, durasi pelatihan yang singkat dan minimnya praktik menjadi keterbatasan utama. Disarankan pelatihan lanjutan dengan simulasi berbasis praktik dan evaluasi jangka panjang untuk memastikan dampak berkelanjutan. Kegiatan ini membuktikan efektivitas penyuluhan interaktif dalam meningkatkan pemahaman keselamatan radiasi.
Uji Kelayakan Single Piece Lead Apron Pada Instalasi Radiologi Rumah Sakit XYZ Rubiyanto, Hamdi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4812

Abstract

Latar Belakang:Single piece lead apron merupakan alat pelindung radiasi penting dalam praktik radiologi, namun efektivitasnya dapat menurun akibat usia penggunaan, penyimpanan yang tidak sesuai, dan kerusakan material. Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit XYZ, sebagian besar apron belum diuji kelayakannya selama lebih dari satu tahun.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan 10 single piece lead apron berdasarkan kondisi fisik dan hasil uji radiografi menggunakan fluoroscopy.Metode:Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan pengujian fisik serta fluoroscopy terhadap apron yang dibagi menjadi empat kuadran lalu dibandingkan berdasarkan teori Lambert (2001).Hasil:Dari 10 apron yang diuji, 5 apron dinyatakan tidak layak karena mengalami kebocoran signifikan di area vital, seperti organ reproduksi dan tulang belakang. Beberapa apron menunjukkan retakan dan lipatan pada area non-vital, sementara 5 apron dinyatakan layak pakai tanpa kerusakan signifikan.Kesimpulan: Kerusakan apron 20% berada di Kuadran I, 40% berada di Kuadran II dan III, dan 50% kerusakan apron berada di Kuadran IV.