Gangguan muskuloskeletal berada pada peringkat kedua penyakit penyebab disabilitas di dunia yang diukur berdasarkan tahun produktif yang hilang akibat disabilitas. Provinsi Sulawesi Utara memiliki angka prevalensi penyakit musculoskeletal sebesar 8,35%. Pekerja di tambang emas tradisional sering merasakan keluhan nyeri punggung, bahu, pinggang, karena pekerjaan mereka mengangkat dan mengangkut batu serta aktivitas pekerjaan lain yang mungkin tidak memenuhi standar ergonomis. Menganalisis faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja tambang. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Waktu penelitian dimulai bulan Agustus sampai dengan November 2023. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pekerja tambang emas di Desa Tobongon. Jumlah sampel yang diambil untuk melakukan penelitian ini sebanyak 96 orang pekerja tambang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin. Teknik/metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Accidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel umur dengan keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs (p value = 0,000), variabel durasi lama kerja (p value = 0,000), dan variabel masa kerja (p value = 0,000) pada pekerja tambang. Terdapat hubungan antara umur, durasi lama kerja dan masa kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja tambang di Desa Tobongon Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Diharapkan Bagi pihak pemerintah setempat dapat mengadakan sosialiasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada pekerja tambang agar dapat mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.