Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOPUYA: Health Education in Improving the Knowledge of Patient with Tuberculosis in the Working Area of Mopuya Health Center Akbar, Hairil; Fauzan, Moh. Rizki; Langingi, Ake Royke Calvin; Darmin
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.804 KB) | DOI: 10.53579/jitkt.v1i1.3

Abstract

Many factors affect the recovery of Tuberkulosis patients, namely patient knowledge, patient attitudes towards healing, and patient behavior related to Tuberkulosis patient recovery. Attitude greatly influences one's compliance in taking anti-Tuberkulosis medication because attitude means readiness or willingness to act. Objectives: It is known that the influence of health education about Tuberkulosis on the knowledge of Tuberkulosis sufferers in the work area of ​​Mopuya Health Center Methods: The design of this study used pre-test and post-test. The population in this study were all people who live in the working area of ​​the Mopuya Health Center who were clinically diagnosed by 25 respondents. The sampling technique is saturated sample with a sample of 25 respondents. In this study using the Paired Sample T-Test using a significant level of p value <0.05. Results: It can be seen that the mean value of the difference between the level of knowledge before and after is 0.440 with a standard deviation of 0.507. The results of the Paired Sample T-Test showed p value = 0.000 <0.05, indicating that there was a significant influence between the knowledge of Tuberkulosis patients before and after the provision of health education. Conclusion: That health education has a significant influence on the knowledge of Tuberkulosis sufferers in the working area of ​​Mopuya Health Center.
Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan Untuk Memutus Penularan Covid-19 Pada Masyarakat Kotamobagu Darmin Darmin; Sudirman Sudirman; Moh. Rizki Fauzan; Muhammad Ichsan Hadiansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JPMI - Februari 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.441

Abstract

Kasus kejadian Covid-19 di Indonesia sejak tahun 2020 hingga 18 Mei 2021 sebanyak 1.748.230. pemerintah memutuskan penerapan protokol kesehatan seperti Mencuci Tangan, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak Minimal 1 Meter, Menghindari Kerumunan, Dan Mengurangi Mobilisasi (5M). hal tersebut dapat meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 hingga 85%. Metode kegiatan yaitu pengabdian ini telah dilaksanakan selama 6 hari sejak tanggal 25 hingga 31 Agustus, tahun 2021, Model metode kegiatan ini yaitu dengan pemberian edukasi, dilaksanakan di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Indonesia. Hasil pada kegiatan bahwa pengetahuan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan 5M yang tepat masih sangat minim, dengan adanya kegiatan pengabdian ini masyarakat merasa sangat terbantu, dan dapat mengetahui penerapan protokol kesehatan 5M dengan baik dan tepat, dan masyarakat merasa sangat terbantu dengan pemahaman dan informasi yang diberikan, karena di masa pandemi ini menurutnya banyak peraturan yang harus dilakukan namun sedikit informasi jelas yang dapat di terima. Kesimpulan dalam kegiatan ini bahwa masyarakat masih memiliki pengetahuan yang kurang dan tidak jelas terkait pelaksanaan protokol kesehatan dan tata cara melakukan perilaku protokol kesehatan 5M dengan baik dan disiplin. masyarakat merasa terbantukan dan memiliki pengetahuan yang bertambah setelah diberikan edukasi.
Hubungan Peran Keluarga Dalam Menghindari Dampak Negatif Penggunaan Gadget Pada Kesehatan Mental Anak Usia Sekolah di Desa Dulangon Kecamatan Lolak Moh Rizki Fauzan
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v4i1.8350

Abstract

Gadget merupakan teknologi yang sangat populer sekarang ini, orang dewasa maupun anak-anak menggunakan gadget, dimana banyak produk-produk gadget yang menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka dan anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif pengguna gadget. Dampak negatif penggunaan gadget yaitu dapat mengganggu kesehatan, menganggu perkembangan anak, mempengaruhi perilaku anak dan penurunan konsentrasi belajar. Peran keluarga yaitu menggambarkan perilaku, sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi posisi tertentu. Tujuan Penelitian: Penelitian ini untuk mengetahui peran keluarga dalam menghindari dampak negatif peggunaan gadget pada kesehatan mental anak usia sekolah. Metode Penelitian: menggunakan metode deskriptif analatik dengan pendekatan cross sectional. Sampel menggunakan metode pengambilan Total sampling yaitu 51 keluarga yang memiliki anak usia 10-12 tahun. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian: berdasarkan uji chi-square menunjukan adanya hubungan antara ke dua variabel  dengan nilai p=0,000 kurang dari 0,05. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah ada hubungan antara peran keluarga dalam menghindari dampak negatif gadget pada kesehatan mental anak usia sekolah di Desa Dulangon Kecamatan Lolak.Saran: Diharapkan penelitian ini menjadi acuan bagi keluarga untuk selalu memperhatikan anaknya agar tidak selalu menggunakan gadget agar tidak berdampak buruk.
AKTIVITAS FISIK TERHADAP SENSITIVITAS INSULIN DAN KONTROL GLIKEMIK PADA DIABETES MELLITUS: A LITERATUR REVIEW Jikrun Jaata; Hafsia Khairun Nisa Mokodompit; Moh Rizki Fauzan; Bahtiar Yusuf
Nursing Arts Vol 16 No 1 (2022): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36741/jna.v16i1.187

Abstract

Latar belakang: Obesitas berkontribusi terhadap resistensi insulin melalui peningkatan metabolik yang menghambat transduksi insulin, sehingga perlu adanya intervensi yang diberikan untuk kontrol glikemik dan sensitivitas insulin yang salah satunya dengan aktivitas fisik. Tujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap sensitivitas insulin dan kontrol glikemik. Sumber Data: ulasan sistematik ini dilakukan dibeberapa data base internasional dari tahun 2008 sampai 2018 di Pubmed dan Science Direct. Metode: tinjauan sistematis menggunakan daftar periksa PRISMA. Hasil: dari lima studi intervensi, dua diambil dari penelitian desain acak control (RCT) dengan intervensi aktivitas fisik pelatihan selama 8 minggu dengan aktivitas pemberian caremide. Semua intervensi yang digunakan dapat mengontrol glikemik dan resistensi insulin dan untuk menilai resistensi terhadap insulin menggunakan Homeostasis Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA). Kesimpulan: aktivitas fisik yang dilakukan pada pasien diabetes mellitus dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol glikemik.
Pendidikan Gizi Berbasis Media Sosial pada Calon Pengantin dalam pencegahan Stunting di Kotamobagu Sarman Mustamin; Moh. Rizki Fauzan
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v5i2.2466

Abstract

Stunting is still a health problem in the world especially Indonesia. Stunting is a chronic malnutrition problem caused by lack of nutritional intake for a long time, resulting in growth disorders in children, namely the child's height is lower or shorter (short) than the standard age. The purpose of this study was to see the effect of social media-based nutrition interventions in increasing knowledge and attitudes of stunting prevention among brides. This type of research is a quasi-experimental study pre-post-test control group design. This research is concerns how an intervention affects the research object. Sample in this study were prospective brides who were already registered at KUA in Kotamobagu totaling 60 brides and grooms, 30 respondents intervention group and 30 respondents control group who were selected by purposive sampling. The results of Wilcoxon analysis in intervention group showed that knowledge and attitude variables before and after intervention, knowledge variable 0,000 and attitude variable 0,000, there was a significant difference. In the control group, knowledge 0,660 and attitude 0,080, there is no significant difference. The results of Mann Whitney test analysis in intervention group before and after treatment of knowledge and attitude variables, showed knowledge 0,000 and attitude 0,000, there was significant difference, in control group knowledge 0,131, attitude 0,132, there is no significant difference. In this study, social media-based nutrition education was proven to increase knowledge and attitudes of brides-to-be in preventing stunting. It’s hoped the Health Office and KUA will increase health promotion efforts in preventing stunting for brides.
Dampak Aktifitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di Kotamobagu Moh. Rizki Fauzan; Sarman Sarman
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v5i2.2484

Abstract

Obesity is a global public health problem and contributes to 2.6 million deaths worldwide each year. The prevalence of obesity has increased in various countries, including in Southeast Asia and South Asia. One of the causes of the high prevalence of obesity in adolescents is physical activity. This study aims to examine the effect of physical activity on incidence of obesity adolescents in Kotamobagu area of North Sulawesi. This type of research uses a case control study method which was carried out in public and private high schools in Kotamobagu from May to July 2022. The population is all teenagers from public and private high schools in Kotamobagu had active status many as 10,314 person. The research sample was 298 people who divided 2 groups of 149 cases and 149 controls and a total sample 298 people determined by Lemeshow formula. The results bivariate analysis using chi square test showed that in the group of adolescents with no obesity, the majority of class 1 SMA and 2 SMA were 62 people (41,6%) and 80 women (53,7%). Meanwhile, in the group of adolescents with obesity, the majority of class 1 SMA were 70 people (47%) and female were 99 people (66,4%). The results of the bivariate test showed that there was a significant effect between adolescent physical activity p value (0,000) on incidence of obesity in adolescents in Kotamobagu area. It is hoped that the central government of Kotamobagu should recommend starting frequent physical activity to be able to lose weight and also always pay attention to a healthy daily diet.
Efektifitas Edukasi Tentang Jajanan Sehat Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Overweight di SMKN 1 Kotamobagu Muzayyana; Sitti Nurul Hikma Saleh; Agustin; Sarman; Moh. Rizki Fauzan; Fachry Rumaf; Hairil Akbar
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.764 KB) | DOI: 10.55338/jpkmn.v3i1.321

Abstract

Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa sebagai sumber dayamanusia pada masa yang akan datang. Kualitas bangsa di masa depan ditentukanoleh kualitas anak-anak saat ini. Anak usia sekolah sering disebut sebagaiperiode peralihan antara masa pra sekolah dengan masa remaja. Oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikan pola hidup sehat terutama jajanan disekolah. Jajanan yang dijual pedagang keliling sering berada di depan lingkungan sekolah. Badan Pengawasan Makanan dan Minuman menyatakan terdapat 40% jajanan tidak layak dimakan. Kandungan boraks, serta formalin masih mendominasi kandungan zat-zat berbahaya pada jajanan anak-anak di sekolah-sekolah. Jajanan di sekolah memang beranekaragam dan lebih menarik minat daripada bekal yang dibawa dari rumah. Namun jajanan yang menarik tersebut justru miskin gizi dan jauh dari kata sehat. Berkaitan dengan fenomena tersebut, maka perlu adanya sosialisasi mengenai macam-macam, pengolahan, dan kelayakan konsumsi jajanan yang banyak dijual agar anak-anak dapat mengerti sehingga dapat memilih dan membedakan antar jajanan yang sehat dan tidak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan kepedulian pada siswa untuk lebih memperhatikan berbagai macam jajanan yang dijual bebas demi menjaga status gizi pada masa anak-anak. Manfaat dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian seluruh siswa dalam memilih makanan atau jajanan yang sehat dan bergizi guna pendukung perkembangan generasi muda penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta sosialisasi jajanan sehat di SMKN 1 Kotamobagu dengan jumlah keseluruhan adalah 21. Sebagian besar merupakan anak yang berusia 17 tahun (71,43%), sebagian besar berjenis kelamin perempuan (76,19%). Peserta paling banyak adalah peserta dengan tinggi badan 160-170 cm (71,43%), dan berat badan 50-70 kg (66,67%). Hasil evaluasi menurut penilaian pre test dan post test diketahui sebagian besar memiliki pengetahuan meningkat (72,67%) setelah dilakukan edukasi.
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAH PENYAKIT DEGENERATIF PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 KOTAMOBAGU Sarman; Moh. Rizki Fauzan; Fachry Rumaf; Hairil Akbar; Darmin; Muzayyana; Agustin; Sitti Nurul Hikma Saleh
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.267 KB) | DOI: 10.55338/jpkmn.v3i1.322

Abstract

Penyakit degenerative merupakan penyakit kronik yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. ada bayak penyakit degheneratif yang sedini mungkin segera diprhatikan seperti diabetes melitus,darah tinggi ,stroke jantun dan penyakit degenerative lainnya.Indonesia menanggung beban ganda penyakit di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi masih merajalela dan ditambah lagi dengan penyakitpenyakit kronik degenerative.upaya promosi kesehtan menjadi sangat penting dalam upoaya pencegahan penyaki degenerative di usia remaja. promosi kesehatan ini dilakukan pada remaja karena pola hidup remaja yang tidak sehat, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan merokok para remaja dan kebiasaan makan makanan yang tidak sehat atau jajan sembarangan, kurangnya mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, serta minimnya aktivitas fisik seperti olahraga dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif pada remaja. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit degfeneratif dikalangan remaja serta sebagai upaya untuk mengatasi masalah timbulnya penyakit degenerative pada usia remaja (siswa/i).Hasil kegiatan pengabdian menunjukan ada peningkatan rata rata pengetahuan dari 6,61 menjadi 13,80 dan peningkatan sikap dari 9,61 menjadi 14,47. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik hal ini ditinjau dari kelancaran acara dan partisipasi siswa dan guru.Peningkatan kualitas Kesehatan perlu dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran dan peningkatan Pendidikan kepada siswa dan siswi tentang pencegahan penyakit degeneratif.
Sosialisasi Pelaksanaan Sekolah Sehat Darmin Darmin; Fachry Rumaf; Moh Rizki Fauzan; Suci Rahayu Ningsih; Trinurjana Husain; Faramita Mamonto
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.409 KB)

Abstract

Efforts to improve the quality of educational services can be carried out through the implementation of healthy schools. The implementation can be focused on how to create a school environment without causing illness, both physically and spiritually. This service activity is a form of socialization using educational methods in parallel, with lecture and discussion techniques, regarding actions that can be taken to implement healthy schools. duration of activity for 30 minutes, and a break of 10 minutes for each topic. The results of this socialization have given student participants an understanding of the principles of healthy schools. In this activity, participants already know about maintaining a clean environment, the learning process does not cause commotion and harassment among friends, and they have learned a lot about methods for choosing hygienic and nutritious food through identification of the physical appearance of snacks and snack packaging. It can be concluded that healthy schools must be socialized frequently and intensely or given to school children early. Improving the quality of health services through the participation of health workers is urgently needed in building and accompanying the implementation of healthy schools, according to the participants of the Kenya School Health Project.
PROMOSI KESEHATAN TENTANG BAHAYA PERILAKU MEROKOK BAGI KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA LOBONG Sarman Sarman; Darmin Darmin; Moh. Rizki Fauzan; Fachry Rumaf; Jikrun Jaata
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.12848

Abstract

Perilaku Merokok merupakan hal sangat merugikan terhadap kesehatan, akan tetapi terdapat peningkatan perilaku merokok di Indonesia.Tren peningkatan usia mulai merokok tertinggi dan terbanyak berada pada usia 15-19 tahun. Hal ini menunjukkan tren merokok di Indonesia didominasi oleh remaja, namun perilaku merokok di daerah pedesaan di dominasi oleh semua usia seperti remaja, dewasa dan usia tua. Survey awal dilakukan oleh dosen dan mahasiwa di desa lobong didapatkan data 72,9 persen atau 43 dari 59 responden merupakan perokok, dari jumlah perokok tersebut rata rata masih minim pengetahuan tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Kegiatan promosi ini menggunakan metode ceramah dan pembagian leaflet tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Dari kegiatan ini di evaluasi dengan mengunakan quisioner pre dan post test untuk mengetahui peningkatan pegetahuan masyarakat sebelum dan sesudah promosi dilakukan. Hasil pengabdian kepada masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat yaitu terlihat ada perbedaan persentase nilai minimum dan maximum pengetahuan sebelum di berikan promosi kesehatan sebesar 3.00-9.00 dan sesudah di berikan promosi menjadi 9.00–14.00 Sementara untuk nilai minimum dan maximum sikap sebelum promosi sebesar 3.00-6.00, dan sikap nilai minimum dan maksimum sesudah sebesar 6.00-9.00. Pengetahuan dan sikap akan berdampak pada perubahan perilaku untuk mengurangi konsumtif rokok bahkan berhenti merokok. Promosi kesehataan tentang perilaku merokok dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap untuk perubahan perilaku merokok.