Budidaya ikan dalam ember (budikdamber) merupakan integrasi budidaya ikan dengan tanaman. Masukan pakan dan feses dalam budidaya dapat menurunkan kualitas air. Bakteri asam laktat (BAL) dapat digunakan sebagai probiotik dalam budidaya ikan yang diketahui mampu berperan dalam memperbaiki kualitas air, namun perlu diteliti metode pengaplikasian BAL yang paling optimal untuk menurunkan bahan organik. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh metode pengaplikasian BAL terhadap kadar bahan organik air serta pertumbuhan ikan lele pada sistem budikdamber. Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei-Juni 2025 selama 28 hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen RAL, terdiri dari 3 perlakuan yaitu pengaplikasian BAL melalui pakan (A), pengaplikasian BAL melalui air (B) dan pengaplikasian BAL melalui pakan dan air (C) dan 1 kontrol (K) dengan 3 ulangan. Parameter utama yang diamati adalah bahan organik dan pertumbuhan ikan, serta terdapat parameter pendukung yaitu suhu, pH dan oksigen terlarut. Hasil dari penelitian ini didapatkan kadar bahan organik rata-rata dari masing-masing perlakuan yaitu perlakuan A sebesar 31.3 mg/L, perlakuan B sebesar 28.4 mg/L, perlakuan C sebesar 21.6 mg/L dan perlakuan kontrol sebesar 26.3 mg/L. Pertumbuhan mutlak ikan didapatkan hasil 2.53 (A), 2.92 (B), 3.15 (C) dan 2.42 (K). Pertumbuhan relatif ikan didapatkan hasil 104.11 (A), 120.17 (B), 129.24 (C) dan 98.62 (K), sehingga perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan C (kombinasi pakan dan air). Parameter kualitas air suhu, pH, dan oksigen terlarut (DO) optimal untuk budidaya ikan lele kecuali DO karena < 3 mg/L, tergolong rendah untuk budidaya. Aplikasi bakteri asam laktat (BAL) pada sistem budikdamber terbukti mampu menurunkan kadar bahan organik dan meningkatkan pertumbuhan ikan lele, dengan hasil terbaik pada perlakuan kombinasi melalui pakan dan air. BAL dapat direkomendasikan sebagai strategi sederhana untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga keberlanjutan budidaya ikan.