Gizi kurang atau stunting masih menjadi tantangan utama bagi kesehatan masyarakat di Indonesia, kekurangan gizi juga berdampak terhadap kondisi kesehatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi atau seimbang, Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 mencatat prevalensi gizi buruk, stunting 21,5%, mengalami penurunan selama 10 tahun terakhir, tetapi belum mencapai target nasional 14% pada tahun 2024 . Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Padang tahun 2025.Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 8 informan yang di pilih secara purposive sampling yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Pj program gizi, PJ Promosi kesehatan, Pj KIA, Kader 2 orang dan Ibu balita 2 orang. Data di kumpulkan melalui wawancara terstruktur, Observasi, serta dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan program gizi meliputi pemberian makanan tambahan (PMT), penyuluhan tentang gizi seimbang dan pemantauan status gizi balita akan tetapi program tersebut masih belum berjalan dengan maksimal,untuk tenaga pelaksana masih belum mencukupi, dan dana masih kurang dalam melakukan penyuluhan dan untuk monitoring dan evaluasi masih belum berjalan dengan lancar karena untuk monitoring dan evaluasi ke masyarakat tidak di lakukan hanya di Puskesmas saja yaitu dengan melakukan PKP Penilaian Kinerja Puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan perlunya peningkatan status gizi balita untuk meningkatkan tumbuh kembang balita.