Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analysis of the Implementation of the E-Puskesmas Application Usage (Case Study: Puskesmas Pauh in Padang City) Lathivolya. R, Novrilla; Muslim, Burhan; Fadhilatul Hasnah
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius Vol. 3 No. 1 (2025): Desember
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/jenius.v3i1.258

Abstract

E-Puskesmas is an electronic-based management information system designed to enhance the efficiency and quality of services in community health centers (Puskesmas). The low visit rate at Puskesmas Pauh indicates an ineffectiveness in the implementation of the e-Puskesmas application. This study aims to analyze the implementation of the e-Puskesmas application at Puskesmas Pauh. A qualitative research method with a case study approach was employed, conducted from March to August 2025 at Puskesmas Pauh through interviews, document reviews, and observations. Informants were selected using purposive sampling, totaling seven individuals. Data analysis utilized technique triangulation and source triangulation. The results revealed limitations in human resources, network infrastructure, and hardware. Additionally, the lack of a specific standard operating procedure (SOP) for e-Puskesmas constituted a major obstacle to effective application usage. Technical disruptions, particularly network instability, resulted in slow service delivery. However, the application has successfully supported rapid and accurate reporting in the Integrated Reporting and Management System for Puskesmas (SP2TP) within the Health Office. In conclusion, the implementation of e-Puskesmas at Puskesmas Pauh still faces challenges from both technical aspects and human resources. It is recommended that the health center enhance the capacity of its personnel and technological infrastructure to optimize the effectiveness of this application.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Wilayah Kerja Pukesmas Padang Pasir Tahun 2025 Alvita Oktania; Fanny Ayudia; Fadhilatul Hasnah
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1736

Abstract

Berdasarkan data dari dinas Kesehatan kota Padang menyebutkan pada tahun 2023 Puskesmas dengan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-24 bulan paling rendah yaitu Puskesmas Padang Pasir dimana pencapaian imunisasi dasar lengkap (IDL) di Puskesmas Padang Pasir 39,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12- 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir tahun 2025.Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret- Agustus 2025 pengumpulan data di lakukan pada 16 Juni - 9 Juli di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir. populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir yang berjumlah 745 orang, dan sampel yang di ambil sebanyak 88 responden mengunakan Teknik stratified random sampling. Data di kumpulkan mengunakan kuesioner dengan cara wawancara. Analisis yang di lakukan secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 64,8% anak yang tidak lengkap imunisasi dasar lengkap 55,7% ibu memiliki pengetahuan kurang, 59,1% ibu memiliki sikap negatif, 48,9% ibu tidak mendapatkan dukungan keluarga. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (P value = 0,032), sikap ibu (P value = 0,029), dukungan keluarga (P value = 0,038) dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkapTerdapat hubungan imunisasi dasar lengkap dengan tingkat pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga di puskesmas padang pasir. Di harapkan bagi Puskesmas melalui petugas kesehatan diperlukan promosi kesehatan berupa edukasi mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap pada ibu yang memiliki anak dan keluarganya
Determinan Kelelahan Kerja Pada Operator SPBU Di Kecamatan Padang Utara Tahun 2025 Ice Gusdalia; Fadhilatul Hasnah; Asep Irfan
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1818

Abstract

Kelelahan kerja merupakan suatu kondisi di mana efisiensi dan kinerja menurun, sementara ketahanan ketahanan fisik tubuh berkurang. Menurut informasi yang diperoleh dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan tahun 2022, terdapat rata-rata 414 kecelakaan kerja 2 setiap harinya. Dari jumlah tersebut, sekitar 27,8% disebabkan oleh tingkat kelelahan kerja yang cukup tinggi .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kelelahan kerja pada operator spbu di kecamatan padang utara tahun 2025. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di SPBU di Kecamatan Padang Utara pada bulan Maret- Agustus 2025 . Waktu pengumpulan data 22-26 Agustus 2025. Populasi pada penelitian ini adalah operator SPBU di Kecamatan Padang Utara sebanyak 67 sedangkan sampel sebanyak 57 operator SPBU. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan cara angket. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ditemukan 71,9% responden memiliki kelelahan kerja berat , 68,4% responden memiliki masa kerja lama dan 49,1% responden memiliki status gizi tidak normal dan, 52,6% responden memiliki beban kerja berat. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa adanya hubungan masa kerja (pvalue=0,000) dan beban kerja (pvalue=0,000) dengan kelelahan kerja pada operator SPBU di Kecamatan Padang Utara. Tidak ada hubungan antara status gizi (p-value = 0,832) dengan kelelahan kerja pada operator SPBU di Kecamatan Padang Utara. Kesimpulan terdapat hubungan masa kerja dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada operator SPBU di kecamatan padang utara. Diharapkan Mengelola waktu istirahat dengan baik( peregangan, relaksasi, bernapas dalam, atau mendengarkan musik Santai) agar dapat mengurangi kelelahan kerja dan meningkatkan produktivitas.
Determinan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengendara Ojek Online di Kecamatan Padang Utara Resty Fithratul Azzani; Fadhilatul Hasnah; Febry Handiny
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1836

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome adalah gangguan umum yang mempengaruhi saraf medianus, saraf yang melewati pergelangan tangan dan telapak tangan. Menurut data Occupational Public Health Program (OPHP) dilaporkan bahwa penderita Sindrome Terowongan Karpal (CTS) mencapai 6,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pengendara Ojek Online di Kecamatan Padang Utara Tahun 2025. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada pengendara ojek online di Kecamatan Padang Utara pada bulan Maret – Agustus 2025. Waktu pengumpulan data 23-29 Juli 2025. Populasi pada penelitian ini adalah pengendara ojek online di Kecamatan Padang Utara sedangkan sampel pada penelitian ini sebanyak 97 orang pengendara ojek online. Teknik pegambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunkan Chi-Square. Hasil penelitian ditemukan 60,8% pengendara ojek online yang mengalami keluhan berat CTS, 27,8% pengendara ojek online memiliki tingkat pengetahuan kurang baik, 52,6% pengendara ojek online memiliki usia beresiko, 78,4% pengendara ojek online memiliki masa kerja beresiko. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa adanya hubungan usia (p-value=0,000) dan masa kerja (p-value=0,000) dengan keluhan CTS pada pengendara ojek online di Kecamatan Padang Utara Tahun 2025. Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan (p-value=0,175) dengan keluhan CTS pada pengendara ojek online di Kecamatan Padang Utara Tahun 2025. Usia dan masa kerja merupakan faktor penyebab terjadinya CTS pada pengendara ojek online.
Analisis Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur pada Anak Usia Sekolah Di SDN 35 Pagambiran Tahun 2025 Putri Blessing Telaumbanua; Eri Wahyudi; Fadhilatul Hasnah
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1868

Abstract

Konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih rendah, dengan data SKI (2023) menunjukkan lebih dari 96% masyarakat, khususnya di Sumatera Barat, kurang mengonsumsi keduanya. Perilaku ini pada anak usia sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan teman sebaya, serta paparan media. Rendahnya asupan buah dan sayur dapat menghambat tumbuh kembang anak dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa SDN 35 Pagambiran Tahun 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian berlokasi di SDN 35 Pagambiran pada bulan Maret-Agustus 2025. Informan terdiri dari siswa kelas 4 dan 5, serta orang tua. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi, dengan analisis data menggunakan triangulasi teknik untuk validitas temuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki pengetahuan baik tentang manfaat buah dan sayur, namun perilaku konsumsinya masih bervariasi. Faktor-faktor yang memengaruhinya meliputi ketersediaan di rumah, preferensi pribadi, dan tren makanan viral. Ketersediaan sayur di rumah lebih rutin dibanding buah. Dukungan teman sebaya juga signifikan, di mana siswa cenderung mengikuti kebiasaan makan teman-temannya.Perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa SDN 35 Pagambiran dipengaruhi oleh pengetahuan, dukungan keluarga, dan lingkungan teman sebaya. Meskipun pengetahuan sudah baik, tantangan dalam implementasi menjadi kebiasaan rutin masih ada. Edukasi berkelanjutan dan ketersediaan pangan sehat dari keluarga dan sekolah sangat penting untuk membentuk kebiasaan makan yang sehat.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dan Peran Kader dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kelurahan Batipuh Panjang Anak Air Kota Padang Tahun 2025 Aulia Putri Monika; Gusrianti; Fadhilatul Hasnah
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1870

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2024, prevalensi stunting di dunia mencapai 149 juta anak (22%). Di Indonesia, angka stunting masih tinggi yaitu 21,6% pada tahun 2022. Di Kota Padang, data Dinas Kesehatan tahun 2023 menunjukkan prevalensi di Puskesmas Anak Air sebesar 9,24%. Stunting merupakan masalah kesehatan yang krusial yang mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif serta potensi produktivitas masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan peran kader dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Batipuh Panjang Anak Air Kota Padang Tahun 2025. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret-Agustus tahun 2025. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 24-59 bulan sebanyak 634 orang. Waktu pengumpulan data di lakukan pada 12 Juli s/d 23 Agustus 2025, dengan sampel 85 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,5% balita mengalami stunting, 56,5% ibu memiliki tingkat pengetahuan kurang dan 45,9% kader memiliki peran kurang baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita (p=0,049). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader dengan kejadian stunting pada balita (p=0,122). Terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian stunting. Diharapkan Puskesmas Anak Air dapat memberikan informasi dan masukan terkait faktor-faktor penyebab stunting pada balita