Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemikiran Filsafat Sejarah Spekulatif dan Filsafat Sejarah Kritis Negara, Teddiansyah Nata; Hawari, Ilham Faisal; Nurcahya, Yan; Sugiarto, Deri; Syah, M Kautsar Thariq; Sulasman, Sulasman; Suparman, Suparman
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 6 (2025): NOVEMBER
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/nzbe1b94

Abstract

Kajian mengenai filsafat sejarah memiliki peran penting dalam memahami hakikat dan metodologi ilmu sejarah secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan menjelaskan konsep dasar filsafat sejarah serta menguraikan dua cabang utamanya, yaitu filsafat sejarah spekulatif dan filsafat sejarah kritis. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan pendekatan kepustakaan (library research), yaitu menelaah sumber-sumber primer dan sekunder berupa buku, jurnal, serta dokumen relevan. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis untuk memahami hubungan antara pemikiran filsafat dan perkembangan ilmu sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filsafat sejarah spekulatif berupaya menafsirkan pola umum dan hukum universal dalam perjalanan sejarah manusia dengan menekankan aspek rasional dan apriori. Sebaliknya, filsafat sejarah kritis menitikberatkan pada analisis metodologis dan epistemologis terhadap cara sejarawan memahami dan menuliskan masa lalu secara ilmiah dan objektif. Keduanya memiliki kontribusi penting dalam membentuk kesadaran ilmiah sejarah: yang pertama menyoroti makna universal dari peristiwa historis, sedangkan yang kedua menegaskan validitas metodologis dan objektivitas dalam penulisan sejarah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa filsafat sejarah tidak hanya menelaah peristiwa masa lalu, tetapi juga menjadi dasar berpikir kritis dalam memahami, menafsirkan, dan menulis sejarah secara rasional serta bebas dari unsur mistis dan subjektivitas.  
Strategy to Revive Bandung Skywalk; Refunctional Concept of Failed City Area Nurcahya, Yan; Syah, M Kautsar Thariq; Sugiarto, Deri; Negara, Teddiansyah Nata; Putra, Rian Ananda; Hilmayani, Syalwa Linda
Journal of Architectural Research and Education Vol 8, No 1 (2026): Journal of Architectural Research and Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jare.v8i1.84542

Abstract

The purpose of this study is to provide insight to the government, society, and further researchers in reviving the Bandung Skywalk. As we know, the Skywalk or Teras Bandung is one of the icons of the City of Bandung which was built in 2017 and has become one of the tourist destinations for local people or tourists from Jabodetabek and other tourists. This study applies the use of descriptive qualitative methods with a phenomenological approach and the theory of urban spatial atmosphere. Apart from the occurrence of the Copid-19 event which has had a negative impact on life in many countries, to the point of preventing the movement or activities of people gathering or moving to public places. The Bandung Skywalk has no initial target when the city's public facilities are not functioning after Covid-19 can be resolved. With this study, we provide the concept of refunctioning the Bandung Skywalk to the Bandung City government so that it can revive and utilize public facilities better.Keywords – City Area, Refunction, Skywalk Bandung, Teras Bandung
MODERNISASI TRANSPORTASI DAN MOBILITAS SOSIAL-EKONOMI DI JAWA BARAT: Dari Preanger Stelsel ke Jalur Kereta Api Tahun 1880–1930 Syah, M. Kautsar Thariq; Sa’adah, Putri Lailatus; Nurcahya, Yan; Negara, Teddiansyah Nata; Murni , Fitria Eka Dewi
BANDA HISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Studi Budaya Vol 3 No 2 (2025): BANDA HISTORIA : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Studi Budaya
Publisher : Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/bastoria.v3i2.560

Abstract

This study analyzes the role of railway development in shaping regional integration and socio-economic transformation in West Java between 1880 and 1930. Employing a historical method with a qualitative, library-based approach, the research examines primary and secondary documents related to colonial transportation policies. The findings demonstrate that the transition from the Preanger Stelsel—a forced coffee cultivation system dependent on traditional transport networks—to modern railway infrastructure fundamentally altered patterns of mobility and economic exchange. The Dutch colonial administration introduced railway lines, maritime routes, and road systems to address logistical constraints caused by the long distance between inland plantations and coastal ports. The establishment of railways not only facilitated the efficient movementof plantation commodities and strengthened export capacity but also reconfigured spatial connectivity, enabling broader social mobility among local populations. The study argues that railway expansion served as a strategic instrument of colonial economic consolidation while simultaneously laying the groundwork for long-term regional integration in West Java.
JEJAK ISLAM DAN KEKUASAAN DI INDONESIA DALAM KONTEKS POLITIK ASIA TENGGARA Nurcahya, Yan; Putra, Rian Ananda; Murni, Fitria Eka Dewi; Negara, Teddiansyah Nata; Sugiarto, Deri
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v21i2.38496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan hubungan Islam dan kekuasaan dalam sejarah politik Indonesia melalui pendekatan historis dan teori-teori politik kontemporer. Dengan menggunakan metode penelitian historis yang melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini menelusuri transformasi peran Islam dari basis legitimasi kekuasaan kerajaan pra-kolonial, kekuatan resistensi sosial pada masa kolonial, hingga aktor moral dalam negara demokratis modern. Analisis mengintegrasikan perspektif political theology, legitimacy theory, civil religion, public sphere, serta paradigma post-Islamism dan deliberative democracy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan politik Islam di Indonesia bersifat evolutif dan dialogis, bukan revolutif, dan menghasilkan model Islam moderat yang menekankan etika publik dan kemaslahatan umum. Pengalaman Indonesia memperlihatkan sintesis antara Islam, demokrasi, dan pluralisme yang membedakannya dari negara Muslim lain di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Brunei. Penelitian ini menegaskan bahwa Islam di Indonesia berperan sebagai kekuatan moral dan civil society, bukan instrumen perebutan kekuasaan formal, dan menawarkan model signifikan bagi dunia Islam global dalam membangun tatanan politik yang adil, inklusif, dan demokratis.Kata Kunci: Islam; Politik; Kekuasaan; Asia Tenggara; Indonesia; Sejarah