Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MAQASHID SYARIAH SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN INOVASI PRODUK PADA PERBANKAN SYARIAH Yudhanti Dwi Febriandina; Siti Alfia Ayu Rohmayanti
JURNAL RUMPUN MANAJEMEN DAN EKONOMI Vol. 2 No. 6 (2025): November
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jrme.v2i6.6876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Maqashid Syariah sebagai paradigma dalam pengembangan inovasi produk pada perbankan syariah. Pendekatan yang digunakan adalah studi literatur dengan menelaah berbagai sumber ilmiah yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan Maqashid Syariah yang meliputi lima prinsip utama hifz al-din, hifz al-nafs, hifz al-‘aql, hifz al-nasl, dan hifz al-mal menjadi dasar etis dan filosofis dalam menciptakan produk keuangan yang tidak hanya halal, tetapi juga membawa kemaslahatan dan keadilan sosial. Paradigma ini mendorong bank syariah untuk tidak sekadar meniru sistem konvensional, tetapi mengembangkan produk yang inovatif, berkelanjutan, serta sesuai nilai Islam. Implementasi Maqashid Syariah dapat meningkatkan daya saing bank syariah melalui inovasi berbasis nilai kemanusiaan, keadilan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Namun, penerapannya menghadapi tantangan berupa keterbatasan SDM, literasi syariah, serta regulasi yang belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat fondasi Maqashid Syariah dalam inovasi produk perbankan syariah agar dapat menjadi solusi keuangan yang adil, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan umat.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK CASH WAQF LINKED SUKUK (CWLS) BERBASIS MULTI AKAD DI INDONESIA Aqila Azza Fauzia; Siti Alfia Ayu Rohmayanti
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/b81h1619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) berbasis multi akad di Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan eksploratif dengan menggabungkan analisis fiqh muamalah serta analisis isi terhadap data sekunder yang bersumber dari jurnal ilmiah, laporan kelembagaan, dan dokumen regulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur CWLS yang berlaku saat ini masih sederhana karena bergantung pada satu instrumen investasi, sehingga membatasi potensi ekonomi jangka panjang dan fleksibilitas pengelolaan dana. Integrasi kerangka multi akad yang memadukan akad Wakalah, Mudharabah atau Musyarakah, dan Ijarah dapat meningkatkan fleksibilitas, profitabilitas, dan dampak sosial CWLS. Melalui pendekatan ini, CWLS dapat berfungsi tidak hanya sebagai sarana distribusi sosial tetapi juga sebagai instrumen ekonomi yang produktif. Selain itu, penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas Nazhir, dan inovasi digital melalui fintech serta teknologi blockchain menjadi aspek penting untuk mendukung transformasi ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model CWLS berbasis multi akad yang didukung tata kelola yang kuat dan sistem digital yang andal memiliki potensi besar untuk memperkuat ekosistem wakaf produktif di Indonesia, memperluas inklusi keuangan sosial Islam, serta mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan maqashid syariah.
ANALISIS PENGEMBANGAN PRODUK TABUNGAN EMAS SYARAH PADA PEGADAIAN SYARIAH DI INDONESIA Erica Hurul Aini Azzahra; Siti Alfia Ayu Rohmayanti
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/7abtpw63

Abstract

Pegadaian Syariah merupakan salah satu institusi keuangan diluar bank yang memiliki peran signifikan dalam memperluas akses keuangan berbasis prinsip Islam di Indonesia. Salah satu inovasi yang cukup diminati masyarakat adalah produk Tabungan Emas Syariah, yaitu layanan investasi emas dengan nominal terjangkau dan sistem transaksi yang mudah melalui platform digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengembangan produk Tabungan Emas Syariah di Pegadaian Syariah Indonesia serta mengetahui bagaimana respon dan persepsi masyarakat terhadap produk tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, melalui penelusuran berbagai literatur, jurnal, dan laporan resmi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan produk dilakukan melalui tiga strategi utama, yaitu inovasi digital melalui aplikasi Pegadaian Syariah Online, penerapan prinsip syariah dengan menggunakan akad ijarah, serta diversifikasi layanan untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Secara umum, masyarakat memberikan respon positif karena produk ini mudah diakses, aman, dan sesuai dengan prinsip syariah, meskipun masih terdapat kurangnya pemahamann tentang literasi keuangan syariah di antara pengguna. Secara keseluruhan, Tabungan Emas Syariah berkontribusi dalam memperbaiki pemahaman dan partisipasi dalam keuangan syariah di Indonesia serta memperkuat peran Pegadaian Syariah sebagai  institusi keuangan yang inovatif dan berorientasi pada kemaslahatan umat
Transformasi Fintech Syariah di Era Digital: Sinergi Teknologi, Inovasi, dan Kepatuhan Syariah Ikrima Azzahra Deswita Al Jannah; Siti Alfia Ayu Rohmayanti
JURNAL RUMPUN MANAJEMEN DAN EKONOMI Vol. 2 No. 6 (2025): November
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jrme.v2i6.7094

Abstract

Penelitian ini untuk melihat bahwa Layanan keuangan, khususnya industri fintech syariah, telah mengalami transformasi signifikan akibat kemajuan teknologi digital. Tujuan studi ini adalah untuk mengklarifikasi hubungan antara inovasi, teknologi, dan kepatuhan syariah, serta mempengaruhi arah pertumbuhan fintech syariah di Indonesia. Melalui analisis beberapa publikasi, peraturan, dan laporan industri yang relevan, studi ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metodologi tinjauan literatur. Temuan studi menunjukkan bahwa teknologi merupakan fondasi yang membuat layanan keuangan syariah menjadi lebih cepat, aman, dan mudah diakses. Sementara kepatuhan syariah memastikan bahwa semua prosedur tetap sesuai dengan prinsip syariah, inovasi kemudian melahirkan berbagai layanan inovatif yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Ketika ketiga elemen ini bekerja sama, mereka menghasilkan ekosistem fintech syariah yang lebih andal, memenuhi kebutuhan pengguna, mendorong inklusi keuangan yang lebih luas, dan mempercepat pertumbuhan sektor keuangan syariah. Hasil ini menyoroti betapa pentingnya menyelaraskan teknologi dengan prinsip-prinsip syariah untuk mendukung perkembangan fintech syariah ke depan.
ANALISIS KEPATUHAN SYARIAH DALAM PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR DI BANK SYARIAH DI INDONESIA Dewi Nurrosydah; Siti Alfia Ayu Rohmayanti
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/fvqyfw89

Abstract

Meningkatnya penggunaan akad ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) dalam pembiayaan kendaraan bermotor di bank syariah mendorong kebutuhan untuk meninjau Kembali kesesuaian praktik akad dengan prinsip syariah, terutama karena masih muncul kesalahpahaman terkait ujrah, risiko, dan mekanisme alih kepemilikan. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) dipahami sebagai pembiayaan yang berlandaskan pemindahan manfaat barang sebelum akhirnya berpindah menjadi kepemilikan. Kajian ini berfokus pada evaluasi struktur akad, kelengkapan dokumen, serta implementasi operasional melalui pendekatan deskiptif kualitatif berbasis studi kepustakaan yang melibatkan literatur fikih muamalah, fatwa DSN-MUI, serta berbagai publikasi ilmiah terkait IMBT.  Hasil telaah menunjukkan bahwa pedoman syariah sebenarnya sudah jelas, namun praktik di lapangan belum sepenuhnya selaras karena adanya kontrak yang kurang transparan, alur peralihan hak milik yang belum seragam, dan tingkat literasi syariah nasabah yang masih rendah. Temuan tersebut mengisyaratkan perlunya peningkatan edukasi, penyempurnaan dokumen akad, dan penguatan pengawasan internal agar implementasi IMBT dalam pembiayaan kendaraan benar-benar sesuai dengan prinsip syariah.
INOVASI PRODUK FINTECH SYARIAH SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Nur Atika; Siti Alfia Ayu Rohmayanti
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/0r8jf883

Abstract

Perkembangan digitalisasi keuangan yang semakin pesat mendorong kebutuhan inovasi layanan keuangan yang efisien, aman, dan sesuai prinsip syariah, namun minat masyarakat terhadap fintech syariah masih lebih rendah dibandingkan layanan konvensional. Urgensi penelitian ini terletak pada perlunya memahami faktor yang memengaruhi rendahnya adopsi fintech syariah serta mengidentifikasi bentuk inovasi produk yang mampu meningkatkan kepercayaan dan minat pengguna. Penelitian ini bertujuan menganalisis inovasi produk fintech syariah dan strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat minat masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi kepustakaan dengan menganalisis literatur terkait inovasi fintech syariah, regulasi, akad syariah, dan perilaku pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi produk seperti digital payment, peer-to-peer lending syariah, crowdfunding halal, mobile banking syariah, serta integrasi teknologi blockchain dan artificial intelligence  (AI) memiliki peran signifikan dalam meningkatkan akses, transparansi, dan keamanan layanan. Beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa literasi keuangan syariah, keamanan data, regulasi adaptif, dan kesesuaian akad merupakan faktor utama yang memengaruhi minat masyarakat. Penelitian ini memperlihatkan bahwa inovasi yang responsif terhadap kebutuhan pengguna dapat memperluas inklusi keuangan syariah, sedangkan secara teoritis memperkaya literatur mengenai digitalisasi keuangan syariah dan implementasi maqashid syariah dalam inovasi keuangan modern. Penelitian ini memberikan gambaran strategis bagi regulator, fintech, dan lembaga keuangan syariah dalam merancang produk digital yang lebih inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.