Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Komparatif Keragaman Serangga Tanah Diurnal pada Perkebunan Kopi Berdasarkan Prediksi AI dan Eksplorasi Lapangan Afandi, Aril; Winarno, Winarno; Suhada, Suhada; Maharani, Annisa Lidya; Safitri, Anggi; Saputri, Nur Ayu; Rhamadaningtyas, Nabila Aulia; Soegiharto, Yolande Cathleya; Apriani, Vivin; Fitrisyah, Asyifa Zahara; Pratama, M. Idris Afta; Vega, Cindy Ameliya; Pawaka, Arrahmaan Syah; Saputra, Rama Arsalta Bara; Amrullah, Syarif Hidayat; Parabi, M. Iqbal; Rustiati, Elly Lestari; Pratami, Gina Dania; Permatasari, Nindy; Priyambodo, Priyambodo
Jurnal Biogenerasi Vol. 10 No. 4 (2025): Volume 10 nomor 4 tahun 2025 Terbit Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v10i4.7121

Abstract

Soil insects play a crucial role in maintaining ecosystem balance and supporting soil fertility, particularly within coffee plantation ecosystems. This study aims to analyze the diversity of soil insects by comparing results from artificial intelligence (AI)-based predictions and field explorations to obtain a comprehensive understanding of community structure. The research was conducted in a smallholder coffee plantation located in Wiyono Village, Pesawaran Regency, Lampung. Field data were collected using the pitfall trap method, while AI-based predictions were generated utilizing a dataset derived from 14 relevant scientific publications. Data analysis employed the Shannon-Wiener diversity index (H′) to evaluate differences between predicted and observed results. The findings revealed that the AI-based prediction estimated an H′ value of 1.787 (moderate diversity), whereas the field exploration yielded an H′ value of 0.428 (low diversity). This discrepancy is influenced by dataset limitations, species dominance, and selectivity inherent in the sampling method. The results highlight the importance of integrating AI-based predictive approaches with field validation to enhance the accuracy of biodiversity assessments. This study contributes to the development of AI-driven prediction models and supports sustainable management of coffee plantation ecosystems.
A Inovasi Abon Ikan Bandeng: Upaya Meningkatkan Ekonomi Desa Sungai Loban Surya, Abun Nata; Najib, Azmi Fahreza; A.B.Zagoto, Fannes F.May.; Yedija, Ivani Marenata; Safikri, Muhammad Anshori; Centaury, Muhammad Khaidir; Nariswari, Nadia; Hamidah, Nor; Sari, Normelian; Saputri, Nur Ayu; Apriliandi, Reno; Saudah, Siti; Riani, Maria Ulfah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2025): Edisi Oktober - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i4.6935

Abstract

Desa Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, memiliki potensi besar dalam budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) yang hingga kini sebagian besar hanya dijual dalam bentuk segar sehingga nilai ekonominya masih rendah. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan akan inovasi produk olahan yang mampu meningkatkan daya saing serta memperluas peluang usaha masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan diversifikasi produk melalui pelatihan pembuatan abon bandeng presto, sebagai solusi strategis dalam meningkatkan nilai tambah komoditas perikanan lokal. Mitra kegiatan adalah kelompok ibu-ibu PKK dan calon pelaku UMKM yang dipilih karena perannya aktif dalam pemberdayaan desa. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), melalui tahapan identifikasi kebutuhan, pelatihan teknis, praktik pembuatan abon, pengemasan, serta pengenalan strategi pemasaran digital. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan peserta dalam mengolah ikan bandeng, ditandai dengan kemampuan mempraktikkan teknik pembuatan abon dan pengemasan secara mandiri. Selain menghasilkan produk siap saji, pelatihan juga menumbuhkan motivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis potensi lokal. Evaluasi kegiatan memperlihatkan antusiasme tinggi dari peserta meskipun masih terdapat kendala berupa keterbatasan modal dan pengalaman pemasaran. Temuan ini menegaskan bahwa inovasi pengolahan abon bandeng bukan hanya membuka peluang ekonomi baru, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan mendukung kemandirian UMKM desa. Dengan demikian, hasil pengabdian ini penting sebagai model pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkelanjutan serta berdaya saing.