Desa Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, memiliki potensi besar dalam budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) yang hingga kini sebagian besar hanya dijual dalam bentuk segar sehingga nilai ekonominya masih rendah. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan akan inovasi produk olahan yang mampu meningkatkan daya saing serta memperluas peluang usaha masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan diversifikasi produk melalui pelatihan pembuatan abon bandeng presto, sebagai solusi strategis dalam meningkatkan nilai tambah komoditas perikanan lokal. Mitra kegiatan adalah kelompok ibu-ibu PKK dan calon pelaku UMKM yang dipilih karena perannya aktif dalam pemberdayaan desa. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), melalui tahapan identifikasi kebutuhan, pelatihan teknis, praktik pembuatan abon, pengemasan, serta pengenalan strategi pemasaran digital. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan peserta dalam mengolah ikan bandeng, ditandai dengan kemampuan mempraktikkan teknik pembuatan abon dan pengemasan secara mandiri. Selain menghasilkan produk siap saji, pelatihan juga menumbuhkan motivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis potensi lokal. Evaluasi kegiatan memperlihatkan antusiasme tinggi dari peserta meskipun masih terdapat kendala berupa keterbatasan modal dan pengalaman pemasaran. Temuan ini menegaskan bahwa inovasi pengolahan abon bandeng bukan hanya membuka peluang ekonomi baru, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan mendukung kemandirian UMKM desa. Dengan demikian, hasil pengabdian ini penting sebagai model pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkelanjutan serta berdaya saing.