Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INDEKS KESESUAIAN WISATA PANTAI TANJUNG SELAKI LAMPUNG SELATAN Cahyani, Galuh; Rahmani, Urip; F Telussa, Riena
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 7, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v7i2.1239

Abstract

Keelokan dan keaslian pada pantai perlu didukung dengan adanya kesiapan amenitas dan aksesibilitas untuk dapat mengembangkan kawasan wisata pantai. Untuk itu penilaian Indeks Kesesuaian Wisata perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kawasan wisata pantai untuk menjaga keselamatan pengunjung. Hasil pengukuran Indeks Kesuaian Wisata pantai menujukkan kategori sesuai dengan rata-rata IKW pada stasiun (S) 1, stasiun (S) 2, dan stasiun (S) 3 adalah sebesar 2,3. Saran yang dapat diberikan melakukan promosi secara terstruktur, terukur dan menjangkau semua lini masyarakat selain menambah reklame dengan gambar yang menarik dan informasi yang jelas.
ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN CUMI-CUMI (Loligo spp.) YANG DIDARATKAN DI PPS NIZAM ZACHMAN: ANALYSIS OF UTILIZATION RATE OF SQUID (Loligo spp.) THAT LANDED AT PPS NIZAM ZACHMAN Kartika, Herawati; Ernaningsih, Dwi; F Telussa, Riena
Jurnal Ilmiah Satya Minabahari Vol. 9 No. 2 (2024): JISM VOL. 9 NO. 2 Februari 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Satya Negara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53676/jism.v9i2.188

Abstract

Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. Cumi-cumi merupakan jenis komoditi unggulan ketiga setelah cakalang dan madidihang serta kapal yang berpangkalan dominan menargetkan cumi (bouke ami, cast net, dan pancing cumi) sebesar 53,8% tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan per unit upaya penangkapan (Catch Per Unit Effort/CPUE), Maximum Sustainable Yield (MSY), dan tingkat pemanfaatan cumi-cumi (Loligo spp.) di perairan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 711 yang di daratkan di PPSNZ menggunakan Model Produksi Surplus (MPS) yang sesuai. MPS yang digunakan adalah Schaefer, Fox. Walters-Hilborn, Schnute, dan Clarke-Yoshimoto-Pooley (CYP). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder hasil tangkapan dan unit upaya penangkapan dari tahun 2013 sampai dengan 2022. Hasil analisis data menunjukkan bahwa berdasarkan model yang sesuai, yaitu Model Fox yang sesuai nilai CPUE sebesar 8,151 ton/unit dan hasil tangkapan maksimum lestari lestari 16.293,230 ton dengan upaya optimum 4.850 unit. Status tingkat pemanfaatan cumi-cumi, yaitu moderate, sehingga penambahan upaya penangkapan masih dapat ditambahkan.
PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS BARAT: DEVELOPMENT OF THE CAPTURE FISHERIES SECTOR IN WEST NIAS DISTRICT Hia, Fidelis; F Telussa, Riena; Patanda, Mercy
Jurnal Ilmiah Satya Minabahari Vol. 9 No. 1 (2023): JISM VOL. 9 NO. 1 Agustus 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Satya Negara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53676/jism.v9i1.190

Abstract

Perikanan tangkap di Kabupaten Nias Barat masih belum berkembang dengan baik. Berbagai faktor yang menjadi kendala, diantaranya yaitu skala usaha perikanan tangkap, alat tangkap tradisional, pengetahuan para nelayan. Pada sektor perikanan terkandung kekayaan laut yang sangat beragam, antara lain dari jenis-jenis ikan pelagis (cakalang, tuna, layar) dan jenis ikan demersal (kakap, kerapu). Potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan melaksanakan program-program pengembangan yang bertujuan untuk bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat serta ikut menyumbang dalam retribusi guna kemajuan daerah ke depannya. Adapun faktor pendorong dan penghambat pengembangan sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Nias Barat. Hasil faktor kekuatan memiliki nilai yang besar yaitu sebesar 2.128 dibandingkan dengan nilai faktor kelemahan sebesar 0.961. Oleh karena itu berdasarkan pada hasil matriks evaluasi faktor internal tersebut maka pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Nias Barat perlu mengoptimalkan kekuatan dan faktor peluang memiliki nilai sebesar 2.362 dan nilai faktor ancaman sebesar 0.982. Prioritas strategi utama yang bisa dilakukan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu strategi peningkatan sarana dan prasarana.