Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Lokal Melalui Inovasi Teknologi Pemarut Sagu di Kampung Zanegi Distrik Animha Witdarko, Yus; Adrianus, Adrianus; Rizal , Abdul; Parjono, Parjono; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 4 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i4.427

Abstract

  Kampung Zanegi merupakan salah satu kampung lokal Orang Asli Papua (OAP) yang terdapat di Distrik Animha dengan jumlah penduduk mencapai 525 jiwa yang terdiri dari 269 orang laki-laki dan 256 jiwa perempuan. Masyarakat di kampung ini memenuhi kehidupanya mayoritas dengan cara bertani. Komoditi yang dibudidayakan yaitu ubi jalar, ubi kayu, serta sagu yang notabene dijadikan sebagai produk pangan unggulan. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu penyuluhan dan demonstrasi alat dimulai dari pengenalan, pengoperasian, pengelolaan dan maintenance. Kata Kunci: Sagu, Inovasi Teknologi, Masyarakat Lokal   Abstract Zanegi Village is one of the local villages of Indigenous Papuans (OAP) in Animha District with a population of 525 people consisting of 269 men and 256 women. The majority of people in this village fulfill their livelihood by farming. The commodities cultivated are sweet potatoes, cassava and sago which incidentally are used as superior food products. The method of implementing activities is education and demonstration of tools starting from introduction, operation, management and maintenance. Keywords: Sago, Technological Innovation, Local Communities
Pelatihan Pembuatan Asam Humat Cair Dari Enceng Gondok Untuk Diaplikasikan Pada Tanaman Budidaya Di Lahan Kering Kampung Sumber Rejeki Distrik Kurik Malesi, Wa Ode Asryanti Wida; Pamungkas, Wiyan Afriyanto; Wahida, Wahida; Mekiuw, Yosehi; Rizal , Abdul; Adrianus, Adrianus
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.428

Abstract

Kampung Sumber Rejeki adalah salah satu kampung yang berada di Distrik Kurik. Tujuan dilakukan pengabdian kemitraan masyarakat adalah untuk memberikan informasi kepada para petani tentang eceng gondok yang dapat dimanfaatkan sebagai asam humat cair yang berfungsi sebagai bahan pembenah tanah. Metode yang digunakan pada pengabdian ini dimulai dengan sosialisasi program, pelaksanaan kegiatan dan monitoring serta evaluasi program. Hasil pengabdian kemitraan yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan asam humat cair dari eceng gendok. Masyarakat aktif mengikuti kegiatan penyuluhan baik bertanya maupun melakukan demonstrasi pembuatan pembuatan asam humat dari ecek gondok. Kegiatan ini dilanjutkan dengan aplikasi asam humat pada lahan kering yang dibudidayakan tanaman cabai. Hasil monitoring menunjukkan bahwa asam humat memberikan pengaruh yang baik terhadap sifat fisik tanah seperti struktur tanah yang remah dan memperlihatkan warna tanah yang lebih gelap pada lapisan top soil. Selain itu juga memberikan pertumbuhan yang baik pada tanaman cabe dengan didasarkan pada pembentukan batang yang kokoh dan pembentukan daun yang sempurna. Kata kunci: Pelatihan, asam humat, eceng gondok Abstract Sumber Rejeki Village is one of the villages in Kurik District. The aim of community partnership service is to provide information to farmers about water hyacinth which can be used as liquid humic acid which functions as a soil amendment. The method used in this service begins with program socialization, implementation of activities and monitoring and evaluation of the program. The results of the partnership service that has been carried out show that the community is very enthusiastic about taking part in the training on making liquid humic acid from water hyacinth. The community actively participates in outreach activities, both asking questions and carrying out demonstrations on making humic acid from hyacinths. This activity was continued with the application of humic acid to dry land where chili plants were cultivated. Monitoring results show that humic acid has a good influence on the physical properties of the soil, such as a crumbly soil structure and showing a darker soil color in the top soil layer. Apart from that, it also provides good growth for chili plants based on the formation of sturdy stems and perfect leaf formation. Keywords: Training, humic acid, water hyacinth
Pelatihan Penggunaan Mesin Pengayak Pati Sagu Untuk meningkatkan Kualitas Pati Sagu bagi Kelompok Tani Dwitrap di Kampung Tambat Merauke Jalal, Nur; Mangera, Yosefina; Witdarko, Yus; Rizal , Abdul; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 4 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i4.429

Abstract

Mutu tepung sagu sesuai dengan SNI 01-3729-1995 mensyaratkan bahwa standar kehalusan tepung (lolos ayakan100 mesh minimal 95%). Tepung sagu yang diproduksi oleh industry pengolahan tepung sagu”Dwitrap” kemasan 1 kg berdasarkan kajian lolos ayakan 100 mesh rata-rata 87% sehingga belum memenuhi SNI untuk standar kehalusan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada kelompok tani Dwitrap secara khusus dan juga kepada masyarakat kampung tambat tentang kualitas/mutu tepung sagu sesuai standar SNI. Hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas dari tepung sagu yang diproduksi. Pelaksanaan pengabdian dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2023 bertempat di kampung Tambat Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke. Tahapan pelaksanaan kegiatan dimulai dari observasi. Setelah diperoleh informasi masalah yang dihadapi oleh kelompok tani Dwitrap dalam pengolahan sagu. Setelah informasi diperoleh selanjtnya tim pelaksana kegiatan Bersama dengan apparat kampung dan anggota kemopok tani Dwitrap menyepakati mengenai waktu dan tempat demonstrasi dan pelatihan pengoperasian alat pengayak sagu guna menyelesaikan masalah pengolahan sagu terutama kualitas dalam  tingkat kehalusan pati sagu.